Powered By Blogger

Monday, 6 May 2013

RASISME DAN DARWINISME


RASISME DAN DARWINISME

Dalam bab-bab terdahulu pada buku ini, kita melihat bahwa rasisme adalah bagian dari budaya pagan, dan bahwa meskipun rasisme sempat musnah seiring dengan munculnya agama-agama ketuhanan, paham ini kembali ke Eropa pada abad ke-18 dan 19. Penyebab terbesar di balik ini adalah akibat paham Darwinismemenggantikan kepercayaan Kristiani bahwa Tuhan menci ptakan manusia sama derajat. Dengan mengemukakan bahwa manusia telah berevolusi dari makhluk-makhluk yang lebih primitif, dan bahwa beberapa ras telah berevolusi lebih jauh dibanding ras lainnya, Darwinisme telah memberikan kedok ilmiah bagi rasisme.

Pendeknya, Darwin adalah bapak bagi rasisme modern. Teorinya telah diambil dan diulas ol eh para penggagas ―resmi teori ras modern seperti Arthur Gobineau dan Houston Stewart Chamberlain, dan ideologi rasis yang muncul ini kemudian dipraktikkan oleh Nazi dan kaum fasis lainnya. James Joll, yang bertahun-tahun menjadi profesor sejarah di berbagai universitas seperti Oxford, Stanford dan Harvard, menjelaskan hubungan antara Darwinisme dan rasisme dalam bukunya Europe Since 1870, yang masih diajarkan sebagai buku teks di universitas:

Charles Darwin, seorang penyelidik alam dari Inggris yang bukunya On the Origin of Species, terbit tahun 1859, dan The Descent of Man yang kemudian menyusul tahun 1871, mengobarkan kontroversi yang mempengaruhi banyak cabang dari pemikiran Eropa… Gagasan-gagasan Darwin dan orang-orang sejamannya seperti filsuf Inggris Herbert Spencer, … serta merta di pergunakan untuk persoalan-persoalan yang jauh dari sains … Unsur Darwinisme yang tampak paling dapat diterapkan dalam pembangunan masyarakat adalah keyakinan bahwa jumlah populasi yang melebihi sarana pendukung mengharuskan perjuangan terus menerus untuk bertahan hidup, di mana yang terkuat atau yang terbaik yang akan menang. Dari sini, mudah bagi sebagian pemikir sosial untuk memberi kandungan moral pada ungkapan yang terbaik, sehingga spesies atau ras yang mampu bertahan adalah mereka yang pantas secara moral.

Oleh karena itu, doktrin seleksi alam dengan sangat mudah dapat dihubungkan dengan rangkaian pemikiran lain yang dikembangkan oleh penulis Prancis, Count Joseph-Arthur Gobineau, yang menerbitkan Esai tentang Ketidaksetaraan Ras Manusia pada tahun 1853. Gobineau menekankan bahwa faktor terpenting dalam pembangunan adalah ras; dan bahwa ras-ras yang tetap unggul adalah yang menjaga kemurnian rasnya tetap utuh. Dari ras-ras ini, menurut Gobineau, ras Aria lah yang paling mampu bertahan… Adalah… Houston Stewart Chamberlain yang telah berjasa membawa gagasan ini satu tingkat lebih tinggi… Hitler sendiri cukup mengagumi sang penulis ini [Chamberlain] hingga ia mengunjunginya menjelang kematiannnya pada tahun 1927.

Bab-bab terdahulu dalam buku ini menjelaskan bagaimana ahli biologi evolusionis Jerman Ernst Haeckel merupakan salah satu bapak spiritual Nazisme yang terpenting. Haeckel membawa teori Darwin ke Jerman, dan merumuskannya menjadi sebuah program yang siap digunakan oleh Nazi. Dari para rasis seperti Arthur Gobineau dan Houston Stewart Chamberlain, Hitler mengadopsi sebuah rasisme yang berorientasi politis, dan dari Haeckel sebuah pendekatan biologis. Pengkajian mendalam akan mengungkap bahwa para rasis ini memperoleh inspirasinya dari Darwinisme.

Tentu saja, pengaruh Darwinisme yang dalam dapat ditemukan dalam semua ideologi Nazi. Ketika kita mengkaji teori Nazi, yang dibentuk oleh Hitler dan Alfred Rosenberg, kita melihat di dalamnya konsep-konsep seperti seleksi alam,perkawinan sel ektif, dan perjuangan untuk bertahan hidup di antara ras-ras, semua yang diulang-ulang ribuan kali dalam buku Darwin The Origin of Species. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, judul buku karya Hitler Mein Kampf terinspirasi oleh prinsip-prinsip Darwin bahwa kehidupan merupakan perjuangan terus-menerus untuk bertahan hidup, dan mereka yang tampil sebagai pemenang akan bertahan hidup. Dalam buku tersebut, Hitler berbicara tentang perjuangan di antara ras-ras, dan berpendapat bahwa Sejarah akan mencapai puncaknya dengan munculnya sebuah kerajaan milenial baru dengan kemegahan yang tiada taranya, berdasarkan pada sebuah hirarki rasial baru yang telah ditetapkan ol eh alam itu sendiri.

Dalam rapat umum partai di Nuremberg tahun 1933, ia menyatakan bahwa ras yang lebih tinggi memperbudak ras yang lebi h rendah bagi dirinya… . suatu hak yang kita lihat di alam dan dapat dianggap sebagai satu-satunya hak yang mungkin.

Bahwa Nazisme dipengaruhi oleh Darwinisme diterima secara luas oleh hampir semua sejarawan yang ahli mengenai periode ini. Peter Chrisp mengungkapkannya dalam The Rise of Fascism sebagai berikut:

Ketika pertama kali dipublikasikan, teori Charles Darwin bahwa manusia telah berevolusi dari kera ditertawakan orang. Namun, kemudian teori ini diterima secara luas. Kaum Nazi menyimpangkan teori-teori Darwin, menggunakannya untuk membenarkan peperangan dan rasisme.

Sejarawan R. Hickman mengungkapkan pengaruh Darwinisme terhadap Hitler sebagai berikut:

(Hitler) adalah seorang pengikut dan penyebar evolusi yang setia. Betapapun dalam, berat, dan kompleks penyakit jiwanya, bisa dipastikan bahwa (konsep perjuangan adalah penting karena)… bukunya, Mein Kampf, dengan jelas mengajukan sejumlah gagasan evolusioner, terutama yang menekankan tentang perjuangan, yang terkuat bertahan hidup, dan pemusnahan kaum lemah untuk menghasilkan masyarakat yang lebih baik.

No comments:

Post a Comment