Wednesday, 13 February 2013

TEORI GENETIKA



TEORI GENETIKA

         Teori tentang genetika sudah berkembang sejak lama. Teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup menurunkan sifat dari induknya telah dikembangkan sejak zaman pra-sejarah. Dimana teori tersebut digunakan dalam proses penyatuan jenis tumbuhan maupun hewan untuk didapatkan sifat yang sesuai dengan keinginan. Walaupun begitu, ilmu genetika modern yang menelusuri proses penurunan sifat itu dimulai sejak pertengahan abad ke-19 yang dilakukan oleh Gregor Mendel. Walaupun dia tidak tahu basis utama dari kesamaan sifat yang diturunkan itu, Mendel mengobservasi bahwa makhluk hidup menurunkan sifat melalui sebuah unit penurunan yang bukan lain adalah gen. Sejak ditemukan penurunan sifat melalui gen inilah proses perkembangan teori genetika ini berkembang dengan pesat. Mendel menyatakan gen terbagi dalam berbagai
bagian dalam sel makhluk hidup yang adalah DNA, sebuah molekul yang dibangun dari himpunan 4 nucleotide yang berbeda. 4 nucleotide ini terhimpun secara selang seling dimana akan terbentuk himpunan DNA yang berbeda – beda. Himpunan yang berbeda inilah yang akhirnya akan menghasilkan sifat yang berbeda - beda pula. Himpunan nucleotide tersebut akan di terjemahkan oleh sel membentuk asam amino yang nantinya akan menghasilkan protein, hubungan antara himpunan nucleotide tersebut dengan asam amino itulah yang disebut kode genetik. Untuk itu sampai saat ini banyak peneliti yang terus bereksperimen dengan mengganti – ganti himpunan susunan dari DNA agar dapat menghasilkan bentuk sifat yang diinginkan dari makhluk hidup.

No comments:

Post a Comment