Monday, 1 April 2013

CATATAN FOSIL MEMBANTAH EVOLUSI



CATATAN FOSIL MEMBANTAH EVOLUSI

Menurut teori evolusi, setiap spesies hidup berasal dari satu nenek moyang. Spesies yang ada sebelumnya 
lambat laun berubah menjadi spesies lain, dan semua spesies muncul dengan cara ini. Menurut teori 
tersebut, perubahan ini berlangsung sedikit demi sedikit dalam jangka waktu jutaan tahun.

Dengan demikian, maka seharusnya pernah terdapat sangat banyak spesies peralihan selama periode 
perubahan yang panjang ini.

Sebagai contoh, seharusnya terdapat beberapa jenis makhluk setengah ikan - setengah reptil di masa 
lampau, dengan beberapa ciri reptil sebagai tambahan pada ciri ikan yang telah mereka miliki. Atau 
seharusnya terdapat beberapa jenis burung-reptil dengan beberapa ciri burung di samping ciri reptil yang 
telah mereka miliki. Evolusionis menyebut makhluk-makhluk imajiner yang mereka yakini hidup di masa lalu 
ini sebagai "bentuk transisi".

Jika binatang-binatang seperti ini memang pernah ada, maka seharusnya mereka muncul dalam jumlah dan 
variasi sampai jutaan atau milyaran. Lebih penting lagi, sisa-sisa makhluk-makhluk aneh ini seharusnya ada 
pada catatan fosil. Jumlah bentuk-bentuk peralihan ini pun semestinya jauh lebih besar daripada spesies 
binatang masa kini dan sisa-sisa mereka seharusnya ditemukan di seluruh penjuru dunia. Dalam The Origin 
of Species, Darwin menjelaskan:

"Jika teori saya benar, pasti pernah terdapat jenis-jenis bentuk peralihan yang tak terhitung jumlahnya, yang 
mengaitkan semua spesies dari kelompok yang sama…. Sudah tentu bukti keberadaan mereka di masa 
lampau hanya dapat ditemukan pada peninggalan-peninggalan fosil." 

Bahkan Darwin sendiri sadar akan ketiadaan bentuk-bentuk peralihan tersebut. Ia berharap bentuk-bentuk 
peralihan itu akan ditemukan di masa mendatang. Namun di balik harapan besarnya ini, ia sadar bahwa 
rintangan utama teorinya adalah ketiadaan bentuk-bentuk peralihan. Karena itulah dalam buku The Origin of 
Species, pada bab "Difficulties of the Theory" ia menulis:

... Jika suatu spesies memang berasal dari spesies lain melalui perubahan sedikit demi sedikit, mengapa 
kita tidak melihat sejumlah besar bentuk transisi di mana pun? Mengapa alam tidak berada dalam 
keadaan kacau-balau, tetapi justru seperti kita lihat, spesies-spesies hidup dengan bentuk sebaikbaiknya?.... 
Menurut teori ini harus ada bentuk-bentuk peralihan dalam jumlah besar, tetapi mengapa kita 
tidak menemukan mereka terkubur di kerak bumi dalam jumlah tidak terhitung?.... Dan pada daerah 
peralihan, yang memiliki kondisi hidup peralihan, mengapa sekarang tidak kita temukan jenis-jenis peralihan 
dengan kekerabatan yang erat? Telah lama kesulitan ini sangat membingungkan saya.

Satu-satunya penjelasan Darwin atas hal ini adalah bahwa catatan fosil yang telah ditemukan hingga kini 
belum memadai. Ia menegaskan jika catatan fosil dipelajari secara terperinci, mata rantai yang hilang akan 
ditemukan.

Karena mempercayai ramalan Darwin, kaum evolusionis telah berburu fosil dan melakukan penggalian 
mencari mata rantai yang hilang di seluruh penjuru dunia sejak pertengahan abad ke-19. Walaupun mereka 
telah bekerja keras, tak satu pun bentuk transisi ditemukan. Bertentangan dengan kepercayaan 
evolusionis, semua fosil yang ditemukan justru membuktikan bahwa kehidupan muncul di bumi secara tibatiba 
dan dalam bentuk yang telah lengkap. Usaha mereka untuk membuktikan teori evolusi justru tanpa 
sengaja telah meruntuhkan teori itu sendiri.

Seorang ahli paleontologi Inggris ternama, Derek V. Ager, mengakui fakta ini meskipun dirinya seorang 
evolusionis:

Jika kita mengamati catatan fosil secara terperinci, baik pada tingkat ordo maupun spesies, maka yang 
selalu kita temukan bukanlah evolusi bertahap, namun ledakan tiba-tiba satu kelompok makhluk 
hidup yang disertai kepunahan kelompok lain.

Ahli paleontologi evolusionis lainnya, Mark Czarnecki, berkomentar sebagai berikut:

Kendala utama dalam membuktikan teori evolusi selama ini adalah catatan fosil; jejak spesies-spesies yang 
terawetkan dalam lapisan bumi. Catatan fosil belum pernah mengungkapkan jejak-jejak jenis peralihan 
hipotetis Darwin - sebaliknya, spesies muncul dan musnah secara tiba-tiba. Anomali ini menguatkan 
argumentasi kreasionis*) bahwa setiap spesies diciptakan oleh Tuhan.

Mereka juga harus mengakui ke-sia-siaan menunggu kemunculan bentuk-bentuk transisi yang "hilang" di 
masa mendatang, seperti yang dijelaskan seorang profesor paleontologi dari Universitas Glasgow, T. 
Neville George:

Tidak ada gunanya lagi menjadikan keterbatasan catatan fosil sebagai alasan. Entah bagaimana, catatan 
fosil menjadi berlimpah dan hampir tidak dapat dikelola, dan penemuan bermunculan lebih cepat dari 
pengintegrasian... Bagaimanapun, akan selalu ada kekosongan pada catatan fosil.

No comments:

Post a Comment