Friday, 26 April 2013

CHARLES ROBERT DARWIN (1809–1882)


CHARLES ROBERT DARWIN (1809–1882)

Charles Robert Darwin (1809–1882) adalah seorang ilmuwan berkebangsaan 
Inggris yang melakukan pelayaran pada tahum 1831. Dengan 
menggunakan kapal HMS Beagel, ia melakukan pelayaran menuju ke Kepulauan 
Galapagos, yang merupakan kepulauan terpencil kurang lebih 1050 
km dari dari daratan utama Amerika Serikat. Dalam pelayarannya hingga sampai di Kepulauan Galapagos tersebut Charles Darwin menemu-kan dan mengamati berbagai macam burung Finch yang memiliki berbagai macam bentuk paruh. Perbedaan morfologi tersebut ternyata menunjukkan adanya hubungan kekerabatan dengan burung yang ada di Amerika Serikat.


Bentuk paruh dari 
masing-masing burung tersebut! Burung Finch nomor 1–7 adalah burung 
Finch tanah, yang mencari makanan di tanah atau di semak yang rendah. 
Burung Finch nomor 8–13 adalah burung Finch pohon, makanannya berupa insekta. 





Pada abad ke-18 seorang ahli ekonomi Thomas Robert Malthus seorang 
berkebangsaan Inggris (1766 – 1834) mengemukakan pendapatnya dalam 
bukunya yang berjudul An Essay on the Principle of Population. Malthus 
menyimpulkan bahwa jumlah penduduk naik seperti deret ukur (1, 2, 4, 8, 
16, …) sedangkan bahan makanan yang tersedia naik seperti deret hitung 
(1, 2, 3, 4, 5, …). Dari teori tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah 
kenaikan penduduk lebih cepat daripada kenaikan produksi pangan. Fenomena 
ini mengakibatkan makhluk hidup harus melakukan perjuangan agar 
terus bertahan. Sifat-sifat yang mendukung akan dipertahankan, sedangkan 
sifat-sifat yang tidak mendukung akan hilang. Makhluk hidup yang mampu 
bertahan hidup dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya akan lolos 
dari seleksi alam.



Alfred Russel Wallace (1823-1913) mengadakan pengamatan tentang 
adanya penyebaran flora dan fauna di wilayah oriental yaitu Sumatera, 
Jawa, dan Kalimantan yang ternyata mempunyai banyak persamaan dengan 
wilayah Australia dan Maluku serta Sulawesi sebagai daerah transisi.


Dengan gagasan dan teori kedua tokoh yaitu, Malthus dan Wallace, maka 
Darwin menggunakan teori evolusinya lebih lanjut. Ide-ide Darwin berdasarkan 
hasil observasinya antara lain seperti berikut.




a. Tidak ada individu yang sama. Antara individu satu dengan yang lainnya 
mempunyai perbedaan atau variasi walaupun dalam satu spesies 
dan variasi tersebut bersifat menurun.


b. Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena mempunyai 
kemampuan untuk bereproduksi.





c. Bertambahnya populasi tidak akan berjalan terus-menerus, tetapi 
kenaikan populasi akan dipengaruhi oleh faktor-faktor pembatas.



d. Jumlah individu yang dilahirkan lebih banyak daripada individu yang 
dapat bertahan hidup.



e. Individu-individu akan mengadakan persaingan untuk mendapatkan 
makanan agar dapat mempertahankan hidupnya.





f. Adanya seleksi alam akan mengakibatkan individu harus beradaptasi 
dengan lingkungannya. Individu yang dapat beradaptasi akan dapat 
terus hidup dan akan mewariskan sifat-sifatnya pada keturunannya.


Dalam perkembangannya, individu tersebut 
akan mengalami perubahan-perubahan 
secara berangsur-angsur dari generasi ke 
generasi yang mengarah pada terbentuknya 
spesies baru, sedangkan yang tidak 
mampu beradaptasi akan mati dan punah.


Ide Darwin tersebut dituangkan dalam 
bukunya yang berjudul On The Origin 
Spesies By Means Of Natural Selection, 
yang berarti terjadinya spesies baru melalui 
proses seleksi alam, dan The Preservation 
Of Favored Races In The Strunggla For 
Live yang berarti, setiap individu harus 
berusaha mendapatkan kebutuhan untuk 
kelangsungan hidup.




Dari berbagai teori Darwin yang dijelaskan 
di atas, maka dapat ditarik kesimpulan 
seperti berikut.





a. Spesies yang ada sekarang berasal dari spesies yang hidup di masa lampau.

b. Evolusi yang terjadi melalui proses seleksi alam.

c. Proses evolusi dipengaruhi oleh lingkungan.

Bukti evolusi tersebut dapat ditemukan 
pada kupu-kupu Biston betularia. 
Spesies kupu-kupu ini hidup pada 
waktu sebelum revolusi industri di 
Inggris, hewan ini kebanyakan berwarna 
putih atau cerah, tetapi setelah 
terjadi revolusi industri, kupu-kupu 
yang banyak ditemukan adalah berwarna



hitam atau gelap.

Setelah terjadi revolusi industri, 
maka tembok dan tempat-tempat lain 
sebagai habitat kupu-kupu berubah 
menjadi gelap akibat banyaknya asap dari pabrik industri sehingga kupukupu 
yang putih dan cerah akan mudah dimangsa oleh predatornya daripada 
kupu-kupu yang hitam dan gelap. Akibatnya kupu-kupu hitam dan 
gelaplah yang mampu bertahan hidup, sedangkan kupu-kupu putih dan cerah 
akhirnya punah.




No comments:

Post a Comment