TANDA DAN GEJALA GAGAL GINJAL KRONIK
Pada penderita gagal ginlaj
kronik ditandai oleh nilai GFR yang turun dibawah normal ( 125 ml/mnt ),
kemudian apabila GFR menurun, maka kadar kreatinin dan BUN ( Blood Urea
Nitrogen ) plasma akan meningkat diatas normal atau terjadi azotemia (
konsentrasi BUN normal 10 – 20 mg/100 mg ) seedangkan konsentrasi kreatinin
plasma 0,7 – 1,5 mg/100ml. Kedua zat ini merupakan hasil akhir nitrogen dari
metabolisme protein yang normalnya disekresi dalam kemih. ( prince, Sylvia A
dan Lorraine M. W, 1995 : 800 )
Perjalanan umum gagal
ginjal progresif dapat dibagi menjadi 3 stadium, yaitu :
1) Stadium
pertama ( penurunan cadangan ginjal )
Selama stadium ini
kreatinin dan kadar BUN normal dan penderita asimtomatik, nilai GFR adalah 40 –
45 %. ( sukandar, enday, 1997 : 324 )
2) Stadium
kedua ( insufiensi ginjal )
Dimana lebih 75 % jaringan
yang berfungsi telah rusak . pada tahap ini kadar BUN sudah mulai meningkat
diatas normal. Nilai GFR adalah 20 – 50 %. Peningkatan ini berbeda – beda
tergantung dari kadar protein dalam diet, pada stadium ini kadar kretinin serum
juga mulai meningkat melebihi kadar normal.
3) Stadium
akhir ( Uremia )
Stadium ini timbul apabila
sekitar 90 % dari nefron telah hancur atau hanya sekitar 20.000 nefron saja
yang masih utuh. Nilai GFR hanya 10 % dari keadaan normal dan bersihan
kreatinin mungkin sebesar 5 – 10 ml/ mnt atau kurang. Pada keadaan ini kreatinin
serum dan kadar BUN akan meningkat sangat mencolok, sebagai respon terhadap GFR
yang mengalami sedikit penurunan. Pada stadium ini penderita mulai merasakan
gejala yang cukup parah, karena ginjal tidak mampu mempertahankan kembali
homeiostasis cairan dan elektrolit dalam tubuh, kemih menjadi isoosmosis dan
biasanya oligouri dan syndro uremik. Pada stadium akhir gagal ginjal pasti
meninggal kecuali mendapat pengobatan transplanasi ginjal atau dialisis.
No comments:
Post a Comment