Friday, 31 May 2013

ZONA HIBRIDA

ZONA HIBRIDA

 Apa yang terjadi ketika dua populasi yang sangat dekat kekerabatannya dan telah menjadi spesies alopatrik selama beberapa waktu kembali lagi mengadakan kontak? Banyak hal yang dapat terjadi. Kedua populasi itu bisa kawin silang secara bebas dan menghasilkan hibrida yang subur, dan kumpulan gennya akan menyatu;spesieasi tidak terjadi selama periode isolasi geografis. Hasil kedua yang mungkin terjadi adalah bahwa perbedaan eolusioner selama periode terjadinya alopatrik menghasilkan sawar reproduktif yang mempertahankan kumpulan gen dari dua populasi tetap terpisah meskipun mereka tetap mengadakan kontak; proses spesieasi itu telah menghasilkan spesies biologis yang baru. Di antara kedua ekstrim ini, terdapat beberapa kemungkinan hasil lain. Sebagai contoh, perbedaan evolusioner mungkin tidak menghasilkan isolasi reproduksi, melainkan proses pembentukan sekumpulan sifat perilaku dan morfologi yang mendefinisikan spesies sesuai dengan konsep pengenalan. Hasil lain yang mungkin terjadi adalah pembentukan suatu zona hibrida.

Suatu zona hibrida (hybrid zone) adalah suatu daerah di mana dua populasi yang masih berkerabat, setelah terisolasi secara geografis, melakukan kontak yang kedua kalinya serta melakukan kawin silang di daerah geografis yang saling bersinggungan. Sebagai contoh, dua populasi burung pelatuk yang secara fenotipik jelas berbeda, burung red-shafted flicker di Amerika Utara bagian barat dan burung yellow-shafted flicker di Amerika Utara bagian tengah, melakukan kawin silang di sepanjang zona hibrida yang membentang sepanjang Great Plains dari ujung Texas sampai dengan Alaska bagian selatan. Kedua populasi itu mungkin terpisah selama zaman es, dan baru bertemu kembali paling tidak beberapa abad yang lalu. Meskipun kedua populasi burung pelatuk itu telah melakukan kawin silang di zona hibrida itu selama paling tidak dua ratus tahun, alel di dalam populasi burung pelatuk itu tidak bergerak melebihi zona hibrida tersebut.

Contoh lainnya adalah Spesies kodok dari genus Bombina, yaitu kodok perut-kuning (yellow-bellied toad) B.variegata  dan kodok perut-api (fire-belied toad) B. bombina  membentuk zona hibrida di area dekat Krakow, Polandia. Zona hibrida relatif stabil, dan tidak meluas. Dengan kata lain, frekuensi genotip dan fenotip yang membedakan kedua burung pelatuk tersebut bergradasi secara tajam di zona hibrida. Akan tetapi, kedua populasi burung pelatuk yang ada di wilayahnya masing-masing, jauh dari zona hibrida masih tetap berbeda.

Mempelajari zona hibrida rasanya seperti mengobservasi eksperimen alami pada spesiasi. Akankan hasil akhirnya menjadi seperti pembentukan massif sebuah spesies baru? Jika tidak, maka ada tiga kemungkinan hasil dari pembentukan zona hibrida seiring dengan berjalanya waktu :
1.  Sawar reproduktif semakin menguat, sehingga membatasi terbentuknya hibrid.
2.  Sawar reproduktif semakin melemah, menyebabkan dua spesies menyatu menjadi spesies baru.
3.   Hibrid terbentuk terus-menerus, menciptakan zona hibrida yang stabil dan bertahan lama.

No comments:

Post a Comment