Friday, 9 September 2011


Tahap Taubah

Disini (ilmul yaqien) meskipun demikian masih samar, karena ilmu Ghaib Allah masih terlintas samar dalam tingkat pengetahuan aqliah, akal belaka. Namun dengan istiqomah manusia menjalani ibadah untuk mendampingi Allah demi redhaNYA, ditambah dengan kesedaran diri maka muncullah rasa lemah, bodoh, penuh dosa serta tidak mampu menjadi hamba yang baik. Muncullah permohonan hamba kepada khaliqnya(penciptanya) atas keampunan, taubat.

Pengampunan dengan harapan dijaga dari kesalahan dan dosa dosa tentunya. Namun inipun tidaklah mudah, bahkan inipun tergantung pada perkenan Allah untuk menerima taubat itu ataupun tidak. Dengan Istiqomah taubat hendaknya ditempuh dengan hak - hak dan syarat - syarat taubat. Jika berhasil, jika Allah berkenan mengampuni kita, maka muncullah ghirah ibadah atau meningkatlah semangat ibadah kita. Namun dari sini Allah masih melatih kita lagi dengan mendatangkan rintangan berupa: kepentingan duniawi, lingkungan menghambat ibadah, syaitan dan nafsu kita sendiri. Dari sinilah meningkatnya tahap kepada tahap ibadah yang ketiga.

Tahap Ilmu dan Makrifah:
Bermula terdetiknya hati;"Berbagai nikmat Allah kurniakan atas  diriku. Sudah tentu Allah menuntut aku untuk bersyukur dan mendekatinya.Seandainya aku lalai tentu Allah akan tarik kembali nikmat kurniaanNya itu, bahkan azab pula yang akan datang, justru Aku (manusia) mesti taat akan perintah dan laranganNya."

Dari sinilah timbulnya rasa takut dan bimbang akan tuntutan Allah SWT (khathir faza' = gerak hati takut). Dari rasa takut inilah hati tergerak untuk selalu resah, akal memikirkan bagaimana supaya aman dan selamat. Akhirnya manusia menempuh jalan merenungi dalil dan firman Allah SWT.

Dalam perenungan inipun harus selalu waspada dan perlu pemikiran yang sempurna. Bertanya dan mendekati orang yang sudah mantap imannya adalah jalan yang tepat. Namun tentunya do'a dan pengharapan yang disertai penyerahan diri total untuk memohon pertunjuk dan pemeliharaanNYA adalah yang utama dan harus istiqomah. Sehingga akhirnya hamba mencapai tahap pertama ini dalam ILMUL YAQIEN(Ilmu yang Yaqien).

Tahap Ilmu
Kata Al-Ghazali, ibadat itu harus dilakukan sesuai petunjuk Allah melalui rasul-Nya. Oleh itu, hukum ibadat dan cara ibadat harus diketahui lebih dahulu. Inilah tahap pertama yaitu tahap mempelajari ibadat. iaitulah tahap ilmu, maksudnya tahap mempelajari segala selok-belok ibadah.

Taubat
Ini merupakan langkah awal dalam membersihkan diri, zahir maupun batin. Dengan pembersihan yang sempurna, hijab yang menghalangi makhluk dengan Khalik akan terbuka. Salah satu hijab itu ialah dosa, besar ataupun kecil.


Menurut Al-Ghazali, taubat itu perlu kerana:
- Dengan taubat itu, kita memperoleh pertolongan untuk mencapai ketaatan. Ini berarti dosa dapat merintangi seseorang dalam mematuhi perintah Allah.
- Dengan bertaubat, amal akan diterima Allah. Jadi, taubat merupakan syarat diterimanya amal. Syarat taubat atas dosa kepada Allah yang bersangkutan dengan makhluk.


- Berazam bersungguh2 meninggalkan dosa dan tidak akan mengulanginya.
- Taubat (juga) dari perbuatan dosa (lain) yang pernah dilakukan sebelumnya.
- Dosa yang dulu jangan diulangi dengan cara mengabaikan kesempatan untuk melakukan dosa yang sama;


- Usaha meninggalkan dosa hanya karena ingin mengagungkan Allah. Jika dosa itu hanya kepada Allah, syaratnya:


- Berhenti, maksudnya ialah jangan diulangi lagi.
- Menyesal, yaitu menyesali telah melakukan dosa tersebut.
- Niat sungguh-sungguh tidak mengulangi.


Taubat itu agar lebih mudah, ada pendahuluannya, yaitu:
- Menyedari bahawa dosa adalah sesuatu yang amat buruk.
- Menyadari pedihnya hukuman Allah.
- Selalu mengingati kelemahan diri dan betapa kurangnya rasa malu; Muslim yang melakukan dosa adalah Muslim kurang rasa malunya.

No comments:

Post a Comment