Saturday, 13 April 2013

MENGKAJI ULANG MATERIALISME


MENGKAJI ULANG MATERIALISME

Pada bab pertama kita telah mengamati rezim Fir'aun di Mesir Kuno dan mendapati berbagai 
kesimpulan penting tentang pilar-pilar filosofis penyokongnya. Ciri-ciri paling menarik dari pemikiran 
Mesir Kuno, sebagaimana telah disebutkan, adalah bersifat materialis, yakni, memegang kepercayaan 
bahwa materi bersifat kekal dan tidak diciptakan. Dalam buku mereka, The Hiram Key, Christopher 
Knight dan Robert Lomas menyebutkan beberapa hal menarik, yang layak diulangi, tentang masalah ini:


Bangsa Mesir meyakini bahwa materi selalu ada; bagi mereka tak masuk akal ada suatu 
tuhan yang mencipta dari ketiadaan sama sekali. Mereka menganggap dunia bermula ketika 
keteraturan muncul dari kekacauan, dan semenjak dulu telah ada pertarungan antara daya 
pengaturan dan kekacauan…. Keadaan kacau disebut Nun, dan seperti deskripsi…. bangsa 
Sumeria…, semuanya gelap, jurang dalam penuh air dan tanpa matahari dengan sebuah 
kekuatan, sebuah daya penciptaan di dalamnya yang memerintahkan keteraturan bermula. 
Kekuatan laten ini, yang berada di dalam zat kekacauan tidak mengetahui bahwa ia ada; ia 
adalah sebuah probabilitas, sebuah potensi yang berjalin di dalam acaknya ketidakteraturan.




Terdapat kemiripan yang luar biasa antara mitos Mesir Kuno dan pemikiran kaum materialis 
modern. Sebuah alasan tersembunyi bagi fakta yang menarik ini adalah bahwa, ada sebuah organisasi 
modern yang telah mengambil kepercayaan Mesir Kuno ini, dan bermaksud untuk menegakkannya di 
seluruh penjuru dunia. Organisasi itu adalah Masonry....

No comments:

Post a Comment