Tuesday, 28 May 2013

ERNST MAYR

ERNST MAYR

Definisi spesies yang klasik dan diterima secara luas, yang dikenal sebagai konsep spesies biologis, pertama kali dikemukakan oleh ahli biologi evolusi Ernst Mayr pada tahun 1942. Konsep spesies biologis mendefinisikan spesies sebagai suatu populasi atau kelompok populasi yang anggota-anggotanya memiliki kemampuan untuk saling mengawini satu sama lain di alam dan menghasilkan keturunan yang dapat hidup fertil, namun tidak dapat menghasilkan keturunan yang dapat hidup dan fertil jika kawin dengan spesies lain. Dengan kata lain, suatu spesies biologis adalah unit populasi terbesar dimana pertukaran genetic mungkin terjadi dan terisolasi secara genetic dari populasi lain semacamnya. Anggota suatu spesies biologis dipersatukan oleh cirri kesesuaian reproduksi, paling tidak memiliki kemampuan untuk bereproduksi.

Sawar (barrier) prazigotik dan pascazigotik mengisolasi kumpulan gen spesies biologis. Sawar prazigotik mencegah perkawinan atau pembuahan antara spesies. Spesies-spesies yang menempati daerah geografis yang sama seringkali hidup dalam habitat yang terpisah (isolasi habitat); memiliki sinyal perkawinan yang unik dan eksklusif serta perilaku percumbuan (isolasi perilaku); kawin pada waktu yang berbeda (isolasi temporal); dan memiliki organ reprosuksi yang secara anatomi tidak cocok (isolasi mekanis) atau sel-sel seks yang tidak sepadan (isolasi gamet). Meskipun dua spesies berbeda berhasil kawin, sawar pascazigotik umumnya akan mencegah hibrida antarspesies untuk berkembang menjadi dewasa, kawin dengan salah satu spesies tetuanya, atau menghasilkan keturunan yang subur dan bertahan hidup.

Cara pembentukan spesies (spesiasi)

1.     Isolasi geografis dapat mengarah ke pembentukan spesies baru: spesiasi alopatrik. Spesiasi alopatrik dapat terjadi ketika suatu populasi kecil memisah dari populasi tetuanya setelah mereka terisolasi secara geografis. Populasi kecil tersebut merupakan calon yang lebih baik untuk spesiasi alotropik dibandingkan dengan populasi besar karena hanyutan genetic dan seleksi alam dapat mengubah suatu kumpulan gen yang kecil dengan lebih cepat. Radiasi adaptif merupakan evulusi dari bnayak spesies dengan adaptasi yang beranekaragam dari tetua yang sama.
Spesiasi simpatrik pada tumbuhan seringkali melibatkan pelipatgandaan jumlah kromosom. Antipoliploid adalah spesies dengan kumpulan kromosom berganda yang diturunkan dari dua spesies yang berbeda. Perkawinan berdasarkan pilihan dalam suatu populasi polimorfik dapat mengarah ke spesiasi simpatrik pada hewan.

2.     Perubahan genetic dalam populasi dapat menyebabkan terjadinya spesiasi. Sawar reproduktif bisa muncul sebagai efek sampingspesiasi kalau dua populasi memisah secara genetic ketika menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Seleksi seksual secara langsung bisa mengarah ke rintangan reproduktif. Seleksi alam akan memperbesar adaptasi yang meningkatkan keberhasilan reproduksi dengan anggota spesies yang sama. Dua spesies bisa kawin silang secara bebas dalam zona hibrida tanpa harus kehilangan perbedaanya dari zona itu. Spesiasi bisa dikaitkan dengan perubahan yang hanya ada pada beberapa lokus gen atau dengan divergensi kumulatif pada banyak lokus.

3.     Salah satu pandanagn spesiasi adalah bahwa spesiasi pada umumnya terjadi secara bertahap melalui suatu akumulasi perubahan mikroevolusi dalam kumpulan gen. sebaliknya, model kesetimbangan bersela memandang bahwa spesies paling banyak berubah ketika mereka memisah dari spesies tetua dan kemudian hanya mengalami relative sedikit perubahan selama hidupnya.

No comments:

Post a Comment