Thursday, 30 May 2013

PAKU (PTERIDOPHYTA)

PAKU (PTERIDOPHYTA)

Sistem pembuluh:
Dalam akar batang dan daun telah terdapat jaringan pengangkut yang tersusun atas bagian xilem dan floem. Sebagai jalan pengangkut itu umumnya tersusun konsentris amfikribral (xilem di tengah dikelilingi oleh floem), dan dalam batang seringkali terdapat lebih dari satu berkas pengangkut. Berkas pengangkut dengan susunan lain pun dapat kita jumpai. Adanya trakeida, dan berkayunya dinding-dinding trakeida, menambah kekuatan untuk emndukung tunas-tunas, sehingga tumbuhan paku, berlainan dengan lumut, telah berkembang menjadi tumbuhan darat dengan batang yang telah bercabang-cabang dan seringkali telah berbentuk pohon seperti kita lihat pada paku tiang.

Spora:
Sporangium dan sporanya terbentuk pada daun, kadang-kadang dalam ketiak, dan hanya pada yang rendah tingkatnya saja (Psilophytinae) sporangium langsung terbentuk pada ujung tunas. Daun-daun yang mempunyai sporangium dinamakan sporofil. Sringkali sporofil terkumpul merupakan organ dengan struktur khusus yang homolog dan analog dengan bunga. Sporangium tumbuhan paku mempunyai lapisan-lapisan dinding yang menyelubungi jaringan sporogen. Sel-sel sporogen itu membulat, memisahkan diri satu ama lain menjadi sel-sel induk spora. Masing-masing dengan pembelahan reduksi membentuk 4 spora  yang haploid dan seringkali tetap bergandengan merupakan suatu tetraeder.

No comments:

Post a Comment