Wednesday 3 April 2013

FOKUS: PENGAKUAN EVOLUSIONIS


FOKUS: PENGAKUAN EVOLUSIONIS

Tantangan untuk menjelaskan asal usul kehidupan merupakan sumber krisis 
terbesar yang dihadapi teori evolusi. Alasannya, molekul-molekul organik sangat 
kompleks dan pembentukannya tidak mungkin dapat diterangkan sebagai suatu 
kebetulan. Selain itu, telah terbukti bahwa sel organik mustahil terbentuk secara 
kebetulan.

Evolusionis dihadapkan pada pertanyaan tentang asal usul kehidupan pada 
perempat kedua abad ke-20. Pakar terkemuka teori evolusi molekuler, 
evolusionis Rusia, Alexander I. Oparin, menuliskan dalam bukunya "The Origin 
of Life" yang terbit pada tahun 1936:

Sayangnya, asal usul sel masih menjadi pertanyaan, yang merupakan titik 
tergelap dari teori evolusi yang utuh.

Sejak Oparin, banyak evolusionis telah melakukan 
penelitian dan pengamatan untuk membuktikan 
bahwa sebuah sel dapat terbentuk secara ke-betulan. Akan tetapi, setiap upaya hanya 
memperjelas desain sel yang kompleks sehingga semakin menggugurkan hipotesis
mereka. Profesor Klaus Dose, kepala Institut Biokimia di Universitas Johannes 
Gutenberg, menyatakan:

Percobaan tentang asal usul kehidupan di bidang kimia dan evolusi molekuler selama 
lebih dari 30 tahun, menghasilkan persepsi yang lebih baik tentang kompleksitas asal 
usul kehidupan di bumi ini, dan bukannya memberikan jawaban yang mereka 
harapkan. Saat ini, semua diskusi mengenai teori-teori dasar dan penelitian di bidang 
ini berakhir dengan kebuntuan atau pengakuan atas ketidaktahuan.

Jeffrey Bada dari Institut San Diego Scripps memperjelas ketidakberdayaan 
evolusionis terhadap kebuntuan ini :

Kini, saat meninggalkan abad ke-20, kita masih menghadapi masalah terbesar yang 
belum terpecahkan sejak awal abad ke-20: Bagaimana kehidupan muncul di muka 
bumi?

No comments:

Post a Comment