Powered By Blogger

Wednesday 26 August 2020

Gangguan dan Kelainan, serta Upaya Menjaga Kesehatan pada Sistem Gerak Manusia

Gangguan dan Kelainan pada Sistem Gerak Manusia

A.   Gangguan dan Kelainan Pada Tulang

Gangguan dan kelainan pada tulang dapat disebabkan oleh beberapa hal,antara lain :

1)    Kesalahan nutrisi, jika kekurangan vitamin D pada anak-anak akan mengakibatkan pertumbuhan tulang terganggu sehingga dapat menyebabkan brbagai gangguan atau kelainan yaitu : Rakhitis merupakan penyakit tulang. Rakhitis merupakan salah satu penyakit tulang sebab kekurangan vitamin D. Vitamin D berfungsi untuk membantu proses penimbunan zat kapur pada waktu pembentukan tulang. Jadi, apabila kekurangan vitamin D akan menyebabkan tulang anggota gerak berbentuk X atau O.

Gambar: Kaki O dan kaki X


2)    Gangguan karena infeksi, misalnya kuman sifilis, gonorhoe dan TBC dapat merusak sendi-sendi pada lutut dan pangkal paha, gangguan tersebut antara lain:

a) Atritis eksudatif : peradangan pada sendi yang menyebabkan sendi terinfeksi dan bernanah

b) Atritis sika : peradangan pada sendi hingga cairan sendi menjadi kering karena kehilangan minyak sendi (sinovial)

c) Nekrosis:kerusakan pada selaput tulang (periosteum) hingga bagian tulang mati dan mengering.

d) Layu sendi: keadaan tidak bertenaga pada persendian akibat rusaknya cakra epifisis tulang rongga gerak.


3)    Kesalahan sikap duduk dalam jangka waktu yang lama, dapat mengakibatkan:

a)    Skoliosis: kondisi dimana tulang belakang bagian punggungmembengkok kekiri atau ke kanan. Penyebabnya adalah posisi duduk yang salah.

Gambar: Kelainan Tulang (Skoliosis)

b)    Lordosis: kondisi dimana tulang belakang bagian punggungmembengkok ke depan. Ini terjadi bila kita sering duduk membengkok ke depan.


c)    Kifosis: merupakan kondisi yang berkebalikan dengan kondisi lordosis, dimana tulang belakang bagian punggung membengkok ke belakang.

Gambar: Kelainan Tulang (Kyphosis)


4)    Gangguan mekanik, terjadi karena jatuh atau terkena benda keras, dapat berakibat:

a)   Memar sendi: selaput sendi sobek.

b)   Urai sendi: lepasnya tulang persendian.

c)   Fraktura (patah tulang): umumnya terjadi pada tulang pipa.

d)   Fisura (retak tulang), dapat diperbaiki oleh periosteum denganmembentuk kalus

5). Mikrosefalus

Mikrosefalus adalah pertumbuhan tulang tengkorak yang terhambat sebab abnormalitas tirosin sehingga ukuran kepala menjadi kecil. Mikrosefalus merupakan salah satu penyakit tulang tengkorak yang cukup langka. Ukuran tulang tengkorak bisa saja berhenti berkembang pada usia trtentu. Untuk penyebabnya belum sepenuhnya diketahui. Tetapi para ahli dari kalangan dokter serta spesialis tulang, berpendapat kemungkinan besar kelainan ini disebabkan oleh faktor keturunan.

6). Hidrosefalus

Hidrosefalus merupaka salah satu kelainan yang ditandai dengan pengumpulan abnormal cairan spinal dan juga terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar. Beberapa penyebab terjadinya hidrosefalus di antaranya ialah buruknya mekanisme penyerapan cairan akibat radang atau cedera pada otak.

7). Osteoporosis

Osteoporosis adalah penurunan berat tulang sebab osifikasi dan terjadi penghambatan reabsorpsi bahan tulang. Hal ini bisa disebabkan oleh kelainan fungsi hormon parahormon. Secara umum penyakit osteoporosis diakibatkan karena kekurangan kalsium yang berkaitan dengan usia dan ketidakseimbangan antara kecepatan hancurnya tulang serta pembentukan tulang yang baru. Osteoporosis ini umumnya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan paling sering menyerang wanita.

8)   Polio

Kelainan ini disebabkan oleh terdapatnya infaksi virus polio, pengidapnya hendak hadapi keadaan tulang yang makin lama makin mengecil sehingga berujung pada kelumpuhan.

.

 

B.  Gangguan dan Kelainan Otot

1)   Atropi: suatu kondisi dimana otot mereduksi atau mengecil sehingga tidak kuat untuk melakukan gerakan.

2)   Hipertropi: suatu kondisi dimana otot membesar. Hal ini disebabkanaktivitas otot yang berlebihan (misalnya bekerja atau olah raga)

3)   Hernia abdominal: apabila dinding otot abdominal (bagian perut) sobek pada bagian yang lemah. Akibatnya usus menjadi melorot ke bawahmasuk kedalam rongga perut.

4)   Kelelahan otot (kram): terjadi karena otot terus menerus melakukan aktivitas dan pada puncaknya terjadi kram atau kekejangan.

5)   Stiff: terjadi karena peradangan otot trapesius leher akibat kesalahan gerak, sehingga leher menjadi sakit dan terasa kaku jika digerakkan

6)   Tetanus: merupakan penyakit yang menyebabkan otot menjadi kejang karena toksin bakteri tetanus (Clostridium tetani) yang masuk ke dalam luka.

7) Distrofiotot: merupakan penyakit kronis pada otot sejak anak-anak, diduga merupakan penyakit genetis (bawaan)

8) Miestenia gravis adalah melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian

9)   Terkilir

Kelainan otot sebab terbentuknya kesalahan pada gerak otot sinergis yang bekerja malah bertentangan arah.

 

C.  Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Gerak Manusia

Menjaga kesehatan sistem gerak pada manusia dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti:

1) Rutin mengkonsumsi vitamin D maupun kalsium,

2) Berjemur dibawah sinar matahari mampu membantu dalam proses penyerapan kalsium dari makanan,

3) Kebiasaaan duduk yang benar untuk menjaga tulang punggung, dan

4) Aktifitas fisik yang baik untuk membantu penghambat kerapuhan tulang.