Powered By Blogger

Wednesday 17 April 2013

DUKUNGAN PALSU KAUM MASON TERHADAP HAECKEL


DUKUNGAN PALSU KAUM MASON TERHADAP HAECKEL

Ketika kita mengamati literatur Masonik, di luar kesetiaan buta mereka akan teori evolusi, kita 
ditohok oleh kejahilannya yang amat dalam. Misalnya, jika kita mengkaji sumber-sumber Turki, kita 
temukan bahwa klaim-klaim evolusionis yang terbukti palsu di seperempat pertama abad kedua puluh 
masih dipertahankan dengan penuh semangat. Salah satunya adalah kisah Haeckel dan teorinya tentang 
embrio yang disebutkan nyaris di semua terbitan Masonik.

Kisahnya adalah tentang seorang ahli biologi Jerman yang bernama Ernst Haeckel, yang 
merupakan teman dekat dan pendukung Charles Darwin, dan salah satu pendukung utama teori ini 
setelah kematian Darwin. Untuk membangun kesahihan teori ini, Haeckel mengkaji embrio dari 
bermacam-macam makhluk hidup, dan mengutarakan bahwa mereka semua saling menyerupai dan 
sebelum kelahiran masing-masingnya mengalami proses miniatur dari evolusi. Untuk mendukung klaim 
ini, dia menggambar sejumlah perbandingan antara embrio-embrio yang berbeda, dengan tujuan untuk 
meyakinkan banyak orang dari kesahihan teori evolusi di paro pertama abad kedua puluh.

Sebagaimana telah disebutkan, sumber-sumber Masonik memandang tesis embriologi ini luar 
biasa pentingnya, yang dinamakan “ontogeni merekapitulasi filogeni”. Imam Naki Cevad Akkerman, di 
dalam sebuah artikel berjudul “Konsep Kebenaran dan Prinsip-Prinsip Masonry” di Mimar Sinan, 
menyebut tesis ini sebagai sebuah “hukum”, artinya, ia mengangkatnya ke tingkat fakta ilmiah yang tak 
terbantahkan. Ia menulis:

…Kita akan mengkaji sebuah hukum alam yang sangat penting. Inilah rumusan yang diajukan 
oleh Haeckel, "ontogeni merekapitulasi filogeni". Jika kita mengambil manusia sebagai contoh, arti 
hukum ini adalah sebagai berikut: Berbagai perubahan morfologis serta perubahan susunan dan fungsi 
organ-organ yang dialami manusia, dari pembentukan sel pertama di dalam rahim ibunya, sampai ia 
lahir dan selama hidupnya, hingga dia mati, tidak lebih dari sebuah rekapitulasi dari perubahan yang 
telah dialaminya sejak permulaan, dari pembentukan sel awalnya di darat dan di air hingga kini.

Imam Selami Isindag juga memandang teori Haeckel ini sangat penting. Di dalam sebuah artikel 
bertajuk "Doktrin-Doktrin Masonik", ia menulis, “Di dalam percobaannya, Darwin membuktikan bahwa 
beragam spesies hewan pertama kali berkembang dari sebuah sel tunggal dan kemudian dari sebuah 
spesies tunggal.” Lalu ia menambahkan:

Haeckel melakukan kajian-kajian yang medukung semua penemuan eksperimental ini. Dia 
percaya bahwa hewan yang paling dasar, Monera, menjadi suatu makhluk hidup organik dari unsur-unsur 
materi inorganik. Dia menunjukkan bahwa terdapat kesatuan pada dasar segala sesuatunya. 
Monisme ini adalah kombinasi dari materi dan jiwa. Terdapat dua aspek zat yang membentuk dasar 
mereka. Apa yang dipercayai Masonry tentang ini bersesuaian dengan penemuan-penemuan ilmiah dan 
eksperimental ini.

Di dalam teks Masonik lainnya, Haeckel disebutkan sebagai seorang “sarjana besar”, dan tesisnya 
bahwa “ontogeni merekapitulasi filogeni”diklaim sebagai bukti dari teori evolusi.

Akan tetapi, Ernst Haeckel yang diyakini kaum Mason sebagai seorang sarjana besar tak lain dari 
seorang penipu yang lihai yang dengan sengaja memalsukan penemuan-penemuan ilmiah, dan tesis yang 
mereka terima sebagai "hukum" (ontogeni merekapitulasi filogeni) adalah salah satu kebohongan 
terbesar di dalam sejarah ilmu pengetahuan.

Kebohongan ini ditemukan pada gambar-gambar embrio yang dibuat oleh Haeckel. Untuk 
menunjukkan kesamaan antara embrio manusia, ayam, kelinci, salamander, yang pada kenyataannya 
tidak punya kemiripan semacam itu, ia memalsukan gambar-gambar tersebut. Pada sebagian kasus ia 
membuang organ dari embrio, pada yang lainnya ia menambahkan organ. Lebih jauh lagi, ia mengubah 
ukuran aktual dari embrio-embrio itu dalam upayanya untuk menunjukkan bahwa semuanya berukuran 
sama. Pendeknya, Haeckel melakukan pemalsuan ini untuk membuat bukti bagi hal yang tidak ada. Ada 
artikel pada Science, sebuah jurnal ilmiah yang bereputasi, dalam edisi 5 September 1997 menyebutkan: 
“Pada kenyataannya… bahkan embrio yang berhubungan sangat rapat seperti pada ikan cukup 
bervariasi dalam tampilan dan tahapan perkembangannya…. (Gambar-gambar Haeckel) tampaknya 
menjadi salah satu penipuan paling terkenal di dalam biologi.”

Menariknya, penipuan ini telah diketahui selama bertahun-tahun. Gambar-gambar buatan Haeckel 
telah ditunjukkan sebagai pemalsuan pada masa hidupnya sendiri (1910), dengan pengakuannya pula. Di 
dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam American Scientist terbaca, “Sudah jelas hukum biogenetik 
telah benar-benar mati…. Sebagai topik penyelidikan teoreitis serius, ia telah punah pada tahun dua 
puluhan….”

Walau demikian, para evolusionis terus menggunakan gambar-gambar ini selama berpuluh-puluh 
tahun dengan tujuan semata untuk memerdayakan massa yang tidak memahami masalah ini.

Hanya ada satu alasan mengapa kaum Mason memandang teori Haeckel sebagai bukti untuk teori 
evolusi, dan menganggapnya sebagai seorang sarjana besar: dedikasi kaum Mason terhadap teori evolusi 
tidak dilandaskan pada hasrat mereka akan pengetahuan dan kebenaran, sebagaimana klaim mereka, 
namun sebaliknya, berasal dari kejahilan.

No comments:

Post a Comment