Powered By Blogger

Wednesday 17 April 2013

PERTARUNGAN MELAWAN AGAMA DI ITALIA


PERTARUNGAN MELAWAN AGAMA DI ITALIA

Negara lain yang jelas menampakkan aktivitas Masonik adalah Italia.

Hingga tahun 1870, wilayah Italia diduduki oleh beberapa negara kecil sisa-sisa masa feodal. 
Salah satu yang terpenting adalah Negara Kepausan. Negara ini berpusat di Roma, diperintah oleh Paus, 
dan mengontrol sebagian besar Italia pusat. Mason di Italia didirikan sebagai perpanjangan dari Mason 
Prancis, dan mulai berpengaruh di Italia pada awal abad kesembilan belas. Mereka bermaksud 
menghancurkan Negara Kepausan dan menghapuskan otoritas Gereja di Italia secara keseluruhan.

Menurut penulis buku berjudul The Roman Catholic Church and the Craft, Imam Freemason Alec
Mellor: ” Di Italia, asal usul loge-loge luar biasa sebagian besar bersifat politis; mereka 
membingungkan Masonry dengan pertarungan melawan kekuasaan duniawi Paus.”

Masonry mengawali pertarungannya melawan agama di Italia melalui masyarakat rahasia lain 
yang didirikan dan dikendalikannya. Masyarakat ini dikenal sebagai ” Carbonari.”

Masyarakat ini, yang pertama kali terdengar di Naples pada awal abad kesembilan belas, 
mengambil namanya dari para pembakar arang. Sebagaimana para Mason memakai lambang 
pembangun dinding dan mengekspresikan pemikiran mereka dengan simbol-simbol, maka Carbonari 
mengambil lambang dari para pembakar arang. Namun, masyarakat tersebut punya tujuan-tujuan 
tersembunyi. Anggota-anggota masyarakat tersebut berupaya mengawali sebuah program politik, 
pertama di Italia, dan kemudian di Prancis, untuk menghancurkan pengaruh Gereja, membangun sebuah 
pemerintahan baru dan menyekulerkan semua lembaga sosial.

Koneksi antara Masonry dan Carbonari begitu nyata. Kaum Mason secara otomatis menjadi 
anggota masyarakat Carbonari; bahkan, sejak saat memasuki masyarakat itu mereka meraih derajat 
imam. (Sementara, anggota-anggota Carbonari lainnya harus melewati proses kenaikan yang panjang 
sebelum mencapai derajat ini). Dua kardinal bernama Consalvi dan Pacca mengeluarkan sebuah 
maklumat pada tanggal 15 Agustus 1814 yang menuduh kaum Mason dan Carbonari diorganisir untuk 
campur tangan sosiopolitik dan penggalangan permusuhan terhadap agama.

Tuduhan ini terbukti karena anggota-anggota Carbonari telah mengorganisir tipu muslihat politis 
dan pemberontakan bersenjata. Pemberontakan bersenjata yang berlangsung di Macerata pada 25 Juni 
1817 diorganisir oleh Carbonari, namun diberangus oleh aparat keamanan Negara Kepausan. Pada tahun 
1820, di Spanyol dan Naples, dan pada tahun 1821 di Piedmont, pemberontakan revolusioner diorganisir 
oleh Carbonari terhadap Gereja dan ketenteraman publik.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Carbonari didirikan oleh kaum Mason yang terlibat bersama 
mereka dalam kegiatan-kegiatan revolusioner. Seusai Revolusi Juli di Prancis pada tahun 1930, 
organisasi tersebut kehilangan pengaruhnya dan secara bertahap menghilang. Di Italia, Carbonari 
bersatu dengan gerakan ”Italia Muda” yang didirikan oleh Guiseppe Mazzini.

Mazzini, seorang ateis tersohor, selama bertahun-tahun telah bertarung melawan Negara 
Kepausan dan Gereja dan pada akhirnya menjadi seorang Mason ranking atas yang akan menjadi pendiri 
Persatuan Italia. Dengan dukungan dua orang Mason terkemuka lain, Guiseppe Garibaldi dan Count di 
Cavour, ia mendirikan Persatuan Italia pada tahun 1870, serta menggariskan perbatasan Negara 
Kepausan di belakang batas-batasnya yang telah ada. Setelahnya, Italia memasuki sebuah proses yang 
membuatnya kian menjauh dari agama, dan mempersiapkan pondasi bagi kediktatoran fasis Mussolini di 
tahun 1920-an.

Singkatnya, dapat kita katakan bahwa Mazzini, Garibaldi, dan Cavour merupakan tiga pemimpin 
terkemuka yang meakukan fungsi penting dalam pertarungan melawan agama di Eropa. Mazzini bukan 
saja sekadar pemimpin politik dalam pertarungan melawan agama, ia juga memegang peranan sebagai 
ideolog. Slogannya ”setiap bangsa sebuah negara” adalah percikan yang memicu pemberontakan kaum 
minoritas, yang menjadi penyebab keruntuhan kekaisaran-kekaisaran multietnis, seperti Austo-Hungaria 
dan Kesultanan Utsmani. Slogan Mazzini ini menjauhkan orang dari rasa persaudaraan keagamaan 
mereka; merupakan sebuah seruan yang mendorong mereka ke dalam konflik etnik antar sesamanya dan 
menginspirasikan mereka dengan ” kesombongan jahiliyah.” (QS. Al Fath, 48: 26)

Fakta bahwa seruan ini datang dari kaum Mason, tepatnya, para Mason ranking atas, tentu saja 
sangat signifikan. Menurut informasi dari publikasi loge 10.000 Freemason Terkenal, Mazzini tumbuh 
di dalam loge Masonik, dan bertahun-tahun kemudian, pada 1867, terpilih sebagai Imam Mason Timur 
Raya Italia. Pada tahun 1949, pada sebuah upacara untuk menandai pembukaan selubung patung 
Mazzini di Roma, 3.000 orang Mason dengan penuh terima kasih mengenang Imam Besar mereka. 
Garibaldi, tangan kanan Mazzini, mencapai tingkat ke-33 Dewan Tertinggi Italia di tahun 1863, dan di 
tahun 1864 terpilih sebagai Imam Mason Italia. Untuk mengenang Imam Mason ini, sebuah loge 
dinamai Garibaldi, yang diberikan kepada ”lembah” New York dengan nomor 542.

No comments:

Post a Comment