PANDUAN UJIAN PRAKTIK SPEAKING
SMP/MTS DKI JAKARTA TAHUN 2014-2015
A.
KOMPETENSI BERBICARA YANG
DIUJI
Kompetensi
berbicara yang diuji meliputi kompetensi berdialog baik yang transaksional maupun
interpersonal serta bermonolog dengan
menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima untuk
berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Dalam berdialog
para siswa hendaknya memakai Language
function yang terkait dengan maksud berdialog baik secara informal maupun
neutral dengan langkah berdialog yang diawali dengan pembukaan, penyampaian maksud
dan penutup Sedangkan dalam bermonolog para
siswa diarahkan untuk menyampaikan tujuan komunikatif mereka sesuai dengan langkah
retorika monolog yang terkait misalnya untuk bercerita yang tujuannya untuk menghibur
atau menyampaikan nilai moral, langkah retorika yang diapakai adalah orientation, problem , solution dan reorientation.
B. TEKNIK
DAN BENTUK UJIAN
Teknik
ujian yang dipakai hendaknya teknik yang paling sesuai untuk mengukur kemampuan
berbicara siswa. Misalnya tidak tepat lagi mengukur kemampuan berbicara siswa dengan
ujian berbentuk tertulis seperti melengkapi dialog dengan language function
tertentu. Dalam ujian praktik speaking bahasa Inggris cara yang dipakai antara
lain melalui aneka role play dan praktik berbicara langsung (kinerja).
Untuk
praktik berdialog sebaiknya digunakan bentuk role play dengan segala ragamnya dan
untuk bermonolog digunakan bentuk teskinerja berbicara atau speaking
performance.Guru dapat meminta siswa langsung berbicara sesuai dengan maksud berkomunikasi
yang hendak disampaikan misalnya bercerita, atau menjelaskan cara membuat sesuatu
dan sebagainya. Berikutini contoh-contoh yang dapat dipakai:
1. Contoh
role play dalam bentuk improvisation untuk
berdialog. Siswa berbicara dan berakting berdua-berdua berdasar kansituasi yang
diberikan dibawah ini. Tentu saja situasi ini perlu dipelajari terlebih dahulu oleh keduasiswa itu sebelum mereka
berbicara. Penting diperhatika nbahwa dalam membuat situasi perlu diperhatikan bagaimana
caranya agar language function yang akan diuji dapat dihasilkan oleh para peserta
ujian speaking.
You are walking down the hall in an
office building. A girl ahead of you drops a paper but does not realize it is
missing. You pick the paper up and give it to her. As she thanks you, you
suddenly realize that she was a classmate of yours several years ago.
2. Contoh
role play dengan kartu peran untuk berdialog. Siswa berbicara berdua-berdua.
Bedanya dengan contoh nomor 1 diatas adalah siswa A tidak membaca kartu siswa
B. Berdasar situasi itu kedua siswa tersebut
berbicara dan beracting.
Sepertinya halnya model pertama, bahwa dalam
membuat situasi perlu diperhatikan cara agar language function yang akan diuji dapat
dihasilkan oleh para peserta ujian speaking.
Card A
You and your friend are going out
to eat lunch. You need to decide where to go. You would like to try something
different because you are tired of the same food. You make suggestion.
Card B
You and your friend are going out
to eat lunch. You need to decide where to go. You would like to go to the place
where you always go, because you like the food. You don’t agree with your
friend’s suggestion.
3. Contoh
ujian kinerja berbicara untuk monolog:
Dalam ujian ini interlocutor mempersilahkan siswa untuk
menyampaikan sesuatu.
Misal ada seorang siswa yang ingin menjelaskan
cara membuat minuman:
Interlocutor : Well, Anita, what would you like to
tell us today?
Student :
I’d like to tell you how tomake my favorite drink, Madam.
Interlocutor : Uha, that’s good. Well, go ahead.
Student :
…… menjelaskan cara membuat minuman kesukaannya.
C. ORANG
YANG TERLIBAT DALAM UJIAN SPEAKING
Sedikitnya
ada tiga pihak yang terkait dengan ujian speaking yaitu 1) interlocutor atau
orang yang mengatur pembicaraan siswa, 2) assessor atau orang yang tugasnya
member skor dan menilai berdasarkan rubric tertentu dan 3) siswa atau orang
yang diuji kemampuan berbicaranya.
Note:
Bila
orang-orang yang dimaksud diatas tidak bias diadakan oleh sekolah, seorang guru
bias saja berfungsi ganda( sebagai interlocutor dan assessor juga)
D.
PROSEDUR UJIAN PRAKTIK
BERBICARA
Ujian
praktek hendaknya dilaksanakan dengan memakai tahapan misalnya seperti berikutini:
1. Pembukaan.
Pada tahapan ini interlocutor menanyakan
sesuatu misalnya kabar atau kesehatan siswa dan sebagainya dengan maksud agar
siswa tidak merasa tegang menghadapi ujian speaking.
2. Unjuk
kemampuan/ kinerja berbicara
Pada tahap ini siswa menunjukkan kemampuan/
kinerja berbicaranya baik kegiatan berdialog maupun bermonolog. Sementara itu
assessor memberikan skor sesuai dengan rubrik yang telah disediakan untuk tiap peserta
pada saat mereka sedang berbicara.
3. Penutup
Pada tahap ini interlocutor mengucapkan terimakasih
pada siswa atas partisipasinya dalam kegiatan ujian speaking dan mennyampaikan harapan-harapannya.
E. RUBRIK
PENSKORAN SISWA DALAM UJIAN BERBICARA
Ada
beberapa hal yang perlu diskor atau dinilai oleh assessor dalam ujian speaking.
Berikut ini hal-hal yang dapat dipakai sebagai acuan (bias juga menggunakan
yang lain sepanjang hal tersebut dapat dibenarkan secara ilmiah).
1. Pronunciation
and intonation
2. Vocabulary
3. Structure/grammar
4. Fluency
Adapun
rubrik yang dipakai misalnya sebagai berikut:
ASPEK
|
SKOR
|
KETERANGAN
|
LAFAL
|
4
3
2
1
|
Sangat jelas sehingga mudah dipahami
Mudah dipahami meskipun pengaruh bahasa ibu dapat dideteksi
Ada masalah pengucapan sehingga pendengar perlu konsentrasi penuh
Ada masalah pengucapan yang serius sehingga tidak bisa dipahami
|
TATA BAHASA
|
4
3
2
1
|
Tidak ada atau sedikit kesalahan tatabahasa
Kadang-kadang ada kesalahan tetapi tidak mempengaruhi makna
Sering membuat kesalahan sehingga makna sulit dipahami
Kesalahan tatabahasa sangat parah sehingga tidak bisa dipahami
|
KOSAKATA
|
4
3
2
1
|
Menggunakan kosakata dan ungkapan yang tepat
Kadang-kadang menggunakan kosakata yang kurang tepat sehingga harus
menjelaskan lagi
Sering menggunakan kosakata yang tidak tepat
Kosakata sangat terbatas sehingga percakapan tidak mungkin terjadi
|
KELANCARAN
|
4
3
2
1
|
Sangat lancar.
Kelancaran sedikit terganggu oleh masalah bahasa
Sering ragu-ragu dan terhenti karena keterbatasan bahasa
Bicara terputus-putus dan terhenti sehingga percakapan tidak mungkin
terjadi.
|
Berdasarkan
rubric diatas maka skor maksimal (maximum score) speaking seorang siswa adalah
16, sedangkan skor perolehannya (gained score) tergantung hasil ujian masing-masing.
F. MENGOLAH
NILAI SPEAKING
Nilai
ujian speaking adalah akumulasi dari nilai berdialog dan bermonolog dibagi dua.
Misal
siswa bernama Anita
Untuk
dialog Gained Score-nya =10, maka nilainya adalah 10/16= 62,5
Untuk
monolog Gained Score-nya = 13, makanilainya adalah 13/16= 81,25
Dengan
demikian nilai akhir speaking Anita adalah 62,5 + 81,25/2=7,19 atau 71,9. Bila dibulatkan
menjadi 72 atau 7.
G.
MATERI UJIAN SPEAKING
Materi ujian speaking
baik dialog (language functions) maupun monolog(genre) mencakup materi speaking
kelas 7, 8 dan 9 dengan mengambil language functions dan atau teks yang
esensial. Pemilihan materi esensial ini baik dialog maupun monolog diserahkan sepenuhnya
pada sekolah.
very useful
ReplyDeleteOK...
DeleteThank you very much,,,, it's helpful for me,,,,
ReplyDeletethank you very much
DeleteOK...
DeleteThanks
ReplyDeleteOk...
ReplyDeleteOK...
ReplyDeletesource rubricnya dari mana? Brown kah?
ReplyDeleteitu dari lampiran kisi-kisi ujian praktek...
DeleteVery good friend
ReplyDeleteWiihh pak ocit ternyata seorang blogger, guru IPA bisa jg nulis uprak bahasa inggris
ReplyDeleteItu copas pak
Delete