FILOGENI
MEMILIKI DASAR BIOGEOGRAFIS DALAM PERGESERAN BENUA (CONTINENTAL DRIFT)
Sebenarnya ilmu biogeografilah yang
pertama kali mendorong Darwin dan Wallace ke arah pandangan evolusioner
mengenai kehidupan. Sejarah bumi telah membantu menjelaskan sebaran geografis
spesies saat ini. Sebagian contoh, kemunculan pulau-pulau vulkanik seperti
kepulauan Galapagos membuka lingkungan baru bagi pendiri (founder) untuk mencapai tempat itu, dan penyebaran adaptif mengisi
banyak relung-relung yang tersedia dengan berbagai spesies baru. Pada skala
global, pergeseran benua merupakan faktor geografi utama yang berkorelasi
dengan penyebaran spasial kehidupan dan dengan peristiwa yang berhubungan
dengan evolusi, seperti kepunahan massal dan peningkatan eksplosif
keanekaragaman biologis.
Benua
tidak tetap di satu tempat, tetapi bergeser di sekitar permukaan bumi, seperti
penumpang pada lempengan raksasa kerak bumi yang mengapung di atas lapisan
dasar yang panas. Banyak proses geologis penting, yang meliputi pembentukan
pegunungan, vulkanisme, dan gempa bumi, terjadi pada perbatasan lempengan
tersebut.
Peta ini hanya mengidentifikasi beberapa
lempengan utama saja. Tanda panah menunjukkan zona peristiwa tektonik yang
kuat; banyak di antaranya merupakan zona subduksi di mana tepi satu lempengan
di sebelahnya.
Pergerakan lempengan
mengatur ulang susunan geografi secara terus menerus, tetapi dua babak dalam
pergeseran benua yang berkelanjutan itu berpengaruh sangat kuat pada kehidupan.
Sekitar 250 juta tahun silam (akhir zaman Paleozoikum) pergeseran lempengan
mengumpulkan semua massa daratan menjadi satu benua raksasa yang dinamai Pangaea, yang berarti “semua daratan”.
Bayangkan spesies yang telah berkembang dalam keadaan terisolasi bertemu dengan
yang lain dan bersaing satu sama lain. Pembentukan Pangaea menghancurkan banyak
sekali habitat. Keadaan ini barangkali juga merupakan suatu periode yang
panjang dan traumatis bagi kehidupan daratan. Bagian tengah benua, yang memilki
iklim yang lebih kering dan tidak menentu dibandingkan dengan daerah pantai.
Pembentukan Pangaea benar-benar memiliki dampak lingkungan yang sangat dasyat,
yang membentuk kembali keanekaragaman biologis dengan cara menyebabkan
kepunahan dan menyediakan kesempatan baru bagi kelompok taksonomik dari
organisme yang bertahan melewati krisis itu.
Babak dramatis kedua
dalam sejarah pergeseran benua tercatat sekitar 180 juta tahun yang lalu (zaman
Mesozoikum). Pangaea mulai pecah, menyebabkan isolasi geografis daerah-daerah
berukuran besar. seiring dengan terpisahnya benua itu, masing-masing daerah
menjadi tempat evolusi yang terpisah, dan flora serta fauna dari alam
biogeografis yang berbeda mulai menyebar.
No comments:
Post a Comment