TEORI EVOLUSI OPARIN DAN HALDANE
Teori evolusi Oparin dan Haldane dikenal
dengan teori pembentukkan senyawa organik secara abiotik. Hipotesis mengenai
asal-usul kehidupan yang dikembangkan di tahun 1920 oleh ahli biokimia Rusia A.
I. Oparin dan ahli genetika Inggris, J. B. S. Haldane. Saat ini Miller menjadi
profesor di Universitas Chicago, San Diego. Percobaan A.I. Oparin A.I. Oparin
mengemukakan bahwa atmosfer primitif berisi gas metana, amonia, hidrogen dan air.
Reaksi kimia yang terjadi membentuk molekul organik pertama. Hipotesis ini
mendapat perhatian yang luar biasa tetapi tanpa pengujian tidak dapat diterima
dengan baik. Hipotesis tersebut diujicobakan kurang lebih sekitar 25 tahun
kemudian oleh seorang mahasiwa yang bernama Stanley Miller dengan mendapat
bimbingan dari seorangan dosen yang bernama Harold Urey. Pada tahun 1953,
Miller yang berusia 23 tahun menjadi mahasiswa pasca sarjana di laboratorium
Harold Urey, UniversitasChicago. Saat itu, Miller mengadakan percobaan yang
menunjukkan bahwa asam amino dan molekul organik lain dapat terbentuk secara
abiotik. Percobaan Harold Urey dan Stanley Miller Pembentukan molekul kompleks
dari molekul sederhana membutuhkan energi. Miller dan Urey berpendapat bahwa sumber
energi melimpah di lingkungan bumi purba. Miller dan Urey memprediksi bahwa
molekul organik dapat terbentuk dari molekul anorganik dalam kondisi serupa
itu. Percobaan Miller-Urey di laboratorium merupakan simulasi bumi purba
menggunakan aparatus dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Atmosfer mengandung uap air, gas hidrogen
(H2), metana (CH4), dan amonia (NH3).
2. Energi yang timbul dari aliran listrik
seperti layaknya halilintar merupakan energi dalam reaksi kimia molekul-molekul
3. Kondensor mendinginkan uap air di dalam
campuran gas-gas tersebut menyebabkan hujan (berisi gas terlarut)
4. Terbentuknya molekul organik sederhana
Sejak tahun 1950-an, Miller bersama peneliti
lain menggunakan modifikasi aparatus untuk menghasilkan 20 macam asam amino,
gula, lipid, nitrogen pembentuk DNA dan RNA bahkan ATP.
hmm sebuah teori yang menarik
ReplyDeletethanks buat infonya..
ReplyDeleteok...
DeleteOK...
ReplyDeleteThanks sangat bermanfaat
ReplyDeleteYou are welcome
ReplyDelete