Powered By Blogger

Friday 3 May 2013

AUSTRALOPİTHECUS


AUSTRALOPİTHECUS

Makhluk yang dinamai Australopithecus oleh evolusionis sesungguhnya hanyalah jenis kera yang telah punah...

Australopithecus berarti “kera daerah selatan”. Seluruh spesies Australo-pithecus, yang dimasukkan ke dalam pengelompokan yang berbeda, sebenarnya hanyalah jenis kera punah yang menyerupai kera zaman sekarang. Ukuran tengkorak mereka adalah sama, atau lebih kecil dari simpanse yang kita temui sekarang. Terdapat bagian-bagian menonjol di bagian tangan dan kaki yang mereka gunakan untuk memanjat pohon, persis seperti simpanse masa kini, dan kaki mereka memiliki kemampuan untuk berpegangan pada dahan pohon. Banyak ciri lain seperti dekatnya jarak kedua mata, gigi geraham yang tajam, struktur rahang bawah, lengan yang panjang, kaki yang pendek, yang membuktikan makhluk ini tidaklah berbeda dari kera masa kini.

Evolusionis menyatakan, walaupun jenis Australopithecus memiliki anatomi kera, mereka berjalan tegak seperti manusia.

Dua ahli anatomi terkenal tingkat dunia asal Inggris dan USA, Lord Solly Zuckerman dan Prof. Charles Oxnard, telah melakukan penelitian mendalam tentang berbagai spesimen Australopithecus. Penelitian mereka mengungkapkan makhluk ini bukanlah bipedal atau berjalan dengan dua kaki, dan memiliki cara berjalan yang serupa dengan kera zaman sekarang. Setelah meneliti tulang-tulang dari fosil tersebut selama 15 tahun, dengan bantuan dana dari pemerintah Inggris, Lord Zuckerman dan timnya yang beranggotakan 5 orang spesialis sampai pada kesimpulan walaupun Zuckerman sendiri adalah evolusionis bahwa Australopithecines hanyalah jenis kera biasa dan sama sekali bukan bipedal (berjalan diatas dua kaki). Di samping itu, Oxnard, yang juga seorang evolusionis, juga menyerupakan struktur rangka Australopithecus dengan orang utan modern.

Analisis mendalam yang dilakukan oleh antropolog Amerika Holly Smith pada tahun 1994 tentang gigi-gigi Australopithecus menunjukkan bahwa Australopithecus adalah sejenis kera.

Pada tahun yang sama, Fred Spoor, Bernard Wood dan Frans Zonneveld, seluruhnya ahli anatomi, mencapai kesimpulan yang sama melalui metoda yang sama sekali berbeda. Metoda ini berdasarkan pada analisis perbanding-an rongga semi-sirkular pada telinga bagian dalam manusia dan kera yang berfungsi menjaga keseimbangan. Rongga telinga bagian dalam dari semua spesimen Australopithecus yang diteliti oleh Spoor, Wood dan Zonneveld ternyata sama seperti yang terdapat pada kera modern. Penemuan ini sekali lagi menunjukkan jenis Australopithecus adalah spesies yang menyerupai kera modern.

No comments:

Post a Comment