Powered By Blogger

Monday 20 May 2013

DNA PURBA DARI HEWAN PUNAH

DNA PURBA DARI HEWAN PUNAH

Selain dimanfaatkan untuk menganalisis mammoth beku dan mumi kering, metode sequence DNA pada makhluk hidup juga lazim dipakai untuk mengkonstruksi skema evolusi. DNA purba yang diekstrak dari fosil sisa-sisa makhluk hidup dapat menyediakan penanda yang tepat untuk mengukur laju evolusi. DNA tertua yang dapat diperoleh hingga saat ini adalah DNA dari batuan amber. Amber adalah batuan polimer resin yang mengeras berbentuk batuan tembus pandang dan telah berusia jutaan tahun. Terkadang terdapat beberapa hewan yang terjebak dalam resin dan mengalami pengawetan di dalamnya. Sebagian besar hewan yang terperangkap adalah insecta, cacing, siput, dan kadal. Batuan amber berperan sebagai preservatif dan oleh karenanya struktur internal sebuah sel seranga masih dapat diamati dengan mikroskop elektron. Oleh karena itu sangat dimungkinkan untuk memulihkan kembali DNA melalui PCR dari spesimen serangga yang telah berusia 125 juta tahun.

Potongan amber terbesar yang pernah ditemukan berukuran tidak lebih dari 6 inchi. Oleh karena itu hewan raksasa seperti dinosaurus tidak pernah ditemukan dalam keadaan masih awet. Hanya saja bila beberapa sel darah berhasil ditemukan dalam saluran usus serangga penghisap darah, secara teoritis dapat menyediakan sequence DNA lengkap dari hewan bertubuh besar. Skenario inilah yang dicoba oleh Michael Crichton dalam film fiksi Jurassic Park yang dia kerjakan, yaitu mengisahkan bahwa hewan dinosaurus dapat dihidupkan kembali dengan cara menginsersi DNA dinosaurus ke dalam telur amphibi. Dalam kondisi sesungguhnya, DNA dinosaurus akan segera rusak dan hanya sedikit sequence yang dapat dibaca. Tetapi pada prinsipnya bukanlah hal yang mustahil untuk mendapatkan beberapa fragmen gen Tyrannosaurus rex.

DNA yang telah diisolasi dari berbagai sampel berusia jutaan tahun umumnya segera mengalami kerusakan sehingga proses identifikasi tidak dapat dilakukan. DNA tertua yang pernah diperoleh manusia hingga saat ini berusia sekitar 50.000 tahun dan berasal dari mammoth beku di Siberia. Dari daratan beku tersebut juga ditemukan DNA tanaman dari rerumputan dan semak yang berusia 300.000-400.000 tahun.

Mikroorganisme juga dapat terperangkap dalam batuan amber dan dalam hal ini tidak sekedar mendapatkan DNA saja, nampaknya masih dimungkinkan untuk menghidupkan kembali makhluk tersebut. Spora yang dilapisi selubung protektif pada umumnya disintesis oleh bakteri untuk menghadapi kondisi lingkungan yang buruk sehingga bakteri tersebut masih bertahan hidup dalam waktu yang lama. Beberapa spora bakteri berusia 30 juta tahun telah ditemukan dalam serangga lebah yang terperangkap dalam amber. Spora tersebut bila ditumbuhkan dalam kultur ternyata dapat menghasilkan koloni bakteri. Bakteri yang mengalami kebangkitan ini adalah dari jenis Bacillus sphaericus yang memang selalu ditemukan dalam tubuh lebah hingga saat ini.

Bila DNA Bacillus dibandingkan dengan kerabatnya yang ada di masa kini masih memiliki kemiripan, tetap tidak identik. Spora dari bakteri jenis yang lain juga telah ditemukan dan dapat dikultur berasal dari kristal garam berusia 250.000 tahun. 

No comments:

Post a Comment