Powered By Blogger

Friday 3 May 2013

KEKELİRUAN TENTANG ARCHAEOPTERYX


KEKELİRUAN TENTANG ARCHAEOPTERYX

Evolusionis mengemukakan fosil Archaeopteryx sebagai satu-satunya bukti yang mendukung pernyataan mereka bahwa “burung berevolusi dari dinosaurus”. Akan tetapi, berbagai penemuan terakhir membuktikan makhluk ini hanyalah jenis burung yang telah punah.

Contoh bentuk peralihan terpenting yang dimaksud oleh evolusionis adalah fosil burung berumur 150 juta tahun yang diberi nama Archaeopteryx.

Evolusionis menyatakan fosil burung ini berbentuk setengah dinosaurus yang tidak dapat terbang dengan baik.

Pernyataan kaum evolusionis ini berulang kali terbukti keliru, dan runtuh untuk selamanya dengan ditemukannya fosil Archaeopteryx pada tahun 1992.

Tidak adanya “sternum” atau tulang dada pada makhluk ini, yang berperan penting bagi otot-otot penerbangan, dijadikan sebagai bukti terpenting yang menunjukkan burung ini tidak dapat terbang dengan baik. Fosil Archaeopteryx ketujuh yang ditemukan pada tahun 1992 telah membuktikan, tulang dada yang selama ini dianggap tidak ada, ternyata dimiliki oleh Archaeopteryx. Keberadaan tulang dada ini membuktikan Archaeopteryx sebagai burung yang dapat terbang dengan baik.

Selain itu, telah dibuktikan bahwa dua hal lain yang disebut oleh evolusionis sebagai bentuk peralihan ketika mereka mengemukakan Archaeopteryx –yakni cakar pada sayap dan gigi pada mulutnya sama sekali bukanlah bukti yang menunjukkan burung ini sebagai bentuk peralihan. Telah diketahui, dua spesies burung yang masih hidup saat ini, yakni Touraco dan Hoatzin, keduanya memiliki cakar pada sayapnya yang mereka gunakan untuk berpegangan pada dahan pohon. Selain itu, sepanjang sejarah telah ada berbagai jenis burung yang memiliki gigi. Bahkan, menurut pengukuran oleh berbagai ahli burung terkenal, seperti Martin, Stewart dan Whetstone, struktur gigi Archaeopteryx benar-benar berbeda dengan struktur gigi reptil. Seluruh penemuan ini menunjukkan bahwa berbagai pernyataan evolusi, yang menyatakan Archaeopteryx sebagai bentuk peralihan, tidak memiliki landasan ilmiah.

No comments:

Post a Comment