Powered By Blogger

Wednesday 15 May 2013

ADA APA DI BALIK PENDAPAT TENTANG ASAL USUL DARI ANGKASA LUAR (EKSTRA-TERESTRIAL)?

ADA APA DI BALIK PENDAPAT TENTANG ASAL USUL DARI ANGKASA LUAR (EKSTRA-TERESTRIAL)?

Sebagaimana telah kita pahami, teori yang menyatakan bahwa kehidupan di Bumi bermula dari angkasa luar ini tidak memiliki dasar ilmiah yang mendukungnya. Tidak ada penemuan-penemuan ilmiah yang membenarkan atau mendukungnya. Akan tetapi, ketika para ilmuwan yang mengusulkan gagasan ini mulai melihat ke arah tersebut, mereka melakukannya karena mereka telah merasakan suatu kebenaran.

Kebenaran itu adalah: sebuah teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup di Bumi tercipta sebagai hasil ketidaksengajaan tidak dapat dipertahankan lagi. Telah disadari bahwa kerumitan yang tersingkap pada makhluk-makhluk hidup di Bumi hanya mungkin diciptakan oleh perancangan cerdas. Nyatanya, bidang-bidang keahlian dari para ilmuwan pencari asal usul kehidupan di angkasa luar ini menjelaskan penolakan mereka terhadap alur pikir teori evolusi.

Keduanya adalah ilmuwan kelas dunia: Fred Hoyle adalah ahli astronomi dan biomatematika, sedangkan Francis Crick adalah ahli biologi molekuler.

Satu hal penting harus dipertimbangkan adalah para ilmuwan yang mengacu pada angkasa luar untuk menemukan asal usul kehidupan itu tidak menghasilkan penjelasan baru tentang masalah tersebut. Ilmuwan seperti Hoyle, Wickramasinghe, dan Crick, mulai mencari asal usul di luar angkasa karena mereka sadar bahwa kehidupan tidak mungkin dihasilkan oleh peristiwa kebetulan. Karena makhluk hidup di Bumi mustahil tercipta secara kebetulan, mereka harus menerima adanya sumber rancangan cerdas di angkasa luar.

Akan tetapi, teori yang mereka ajukan (berkenaan dengan asal usul rancangan cerdas ini) bersifat kontradiktif dan tak bermakna. Fisika dan astronomi modern mengungkapkan bahwa alam semesta ini berasal dari ledakan besar 12–15 miliar tahun yang silam, yang dikenal dengan nama teori Big Bang atau “Dentuman Besar”. Semua materi di alam semesta ini berasal dari ledakan itu. Oleh karena itu, gagasan mencari asal usul kehidupan dalam makhluk hidup yang berbasis materi di ruang angkasa, harus disertai penjelasan, bagaimana makhluk hidup itu bisa tercipta. Hal ini berarti bahwa teori yang diajukan tidaklah memecahkan masalah,  tetapi malah mundur selangkah. (Untuk keterangan terperinci, baca buku Harun Yahya berjudul The Creation of Universe dan Timelessness and the Reality of Fate).

Seperti telah kita lihat, pendapat tentang “kehidupan berasal dari angkasa luar” tidak mendukung evolusi, tetapi merupakan pendapat yang mengungkapkan kemustahilan teori evolusi, dan menerima bahwa satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah penciptaan melalui rancangan cerdas. Para ilmuwan yang mendukung pendapat ini, pada awalnya melakukan analisis yang tepat, tapi lalu menempuh jalur yang salah, sehingga mengambil langkah konyol untuk mencari asal usul makhluk hidup di angkasa luar.

Jelaslah bahwa gagasan tentang asal mula kehidupan dari “angkasa luar (ekstra-terestrial)” tidak dapat menjelaskan asal usul makhluk hidup. Bahkan, bilapun untuk sekejap kita menerima hipotesa adanya “ekstra-terestrial” ini, tetaplah jelas bahwa tak mungkin makhluk “ekstra-terestrial” tersebut tercipta secara kebetulan, tapi merupakan hasil dari rancangan cerdas. (Hal ini disebabkan karena hukum fisika dan kimia adalah seragam di seluruh semesta ini, jadi tak mungkin hidup muncul secara kebetulan). Ini menunjukkan bahwa Tuhan, yang melampaui batas materi dan waktu, dan memiliki kekuasaan, kebijaksanaan, dan pengetahuan yang tidak terbatas, telah mencipta alam semesta dan segala sesuatu di dalamnya.

No comments:

Post a Comment