Powered By Blogger

Wednesday 29 May 2013

HUGO DE VRIES

HUGO DE VRIES

a)    Profil
Hugo Vries adalah seorang ahli botani Belanda terkenal karena studi tentang mutasi. Dia adalah salah satu dari tiga ilmuan yang secara mandiri menemukan kembali dan mengukuhkan hukum hereditas sebagaimana yang disampaikan oleh Gregor Mendel. Ia menjadi profesor botani di Universitas Amsterdam pada tahun 1878.
Ia menemukan bentuk-bentuk baru di antara tampilan Evening Primrose Oenothera lamarcklana tumbuh liar di padang rumput limbah. Hal ini menyebabkan dia percaya bahwa evolusi mungkin akan dipelajari oleh metode eksperimental baru. Metode baru ini menganggap sumbangan terbesar bagi ilmu pengetahuan dan menghasilkan suatu pendekatan baru untuk evolusi dan zaman baru dalam sejarahnya.

b)   Penjelasan
Sebuah spesies baru dapat terbentuk di daerah geografis yang sama dengan spesies tertua: spesiasi simpatrik. Dalam spesiasi simpatrik, spesies baru muncul di dalam lingkungan hidup populasi tertua. Isolasi genetik berkembang dalam berbagai cara, tanpa isolasi geografis. Sebagai contoh, dalam sebuah generasi tunggal  sebuah spesies baru tdapat diwariskan jika perubahan genetic yang dihasilkan menyebabkan sawar reproduktif antara mutan dan populasi tertua.

Banyak spesies tumbuhan dihasilkan dengan secara tidak sengaja mengalami penambahan jumlah kromosom yaitu kondisi mutan yang disebut poliploidi. Suatu autopoliploidi adalah individu yang memiliki lebih dari dua kumpulan kromosom, dan semuanya diperoleh dari satu spesies. Sebagai contoh, kegagalan meiosis selama produksi gamet dapat melipatgandakan kromosom dari jumlah 2n menjadi 4n. Kromosom dengan jumlah 4n membuahi dengan 4n yang lain (penyerbukan sendiri). Namun mutan itu tidak akan berhasil menikah dengan diploid dengan populasi aslinya. Keturunannya akan menjadi 3n yang bersifat steril karena kromosomnya abnormal tidak memiliki pasangan. Dalam satu generasi saja telah membentuk sawar antara populasi 4n dengan populasi 2n tertua disekitarnya.

Spesiasi simpatrik dengan autopoliploidi ditemukan pertama kali pada awal tahun 1900-an oleh ahli genetika Hugo De Vries ketika ia sedang mempelajari genetika sejenis bunga primrose malam (Oenothera lamarckiana), suatu spesies diploid dengan 14 kromosom. Suatu hari de Vries menemukan spesies mutan yang memiliki kromosom 28 (4n). Ia menemukan bahwa tumbuhan tidak mampu kawin dengan bunga mawar diploid dan menamai spesies baru tersebut Oenothera gigas.

No comments:

Post a Comment