ASAL - USUL MENTALITAS FASIS
Fasisme
merupakan sebuah ideologi yang berakar di Eropa. Pondasi fasisme dibangun oleh sejumlah pemikir Eropa
pada abad ke-19, dan dipraktikkan pada abad ke-20
oleh negara-negara seperti Italia dan Jerman. Negara-negara lain, yang di pengaruhi ataupun menerapkan fasisme,
“mengimpor”
ideologi ini dari Eropa. Karena
itu, untuk menelaah sumber-sumber fasisme, kita harus berpaling kepada sejarah Eropa.
Sejarah
Eropa telah mengalami beberapa tahap dan periode. Namun, dalam pengertian terluas, kita dapat
membaginya menjadi tiga periode utama:
1)
Periode pra-Kristen (periode pagan)
2)
Periode ketika agama Kristen meraih dominasi budaya di Eropa.
3)
Periode pasca-Kristen (periode materialis)
Banyak
pembaca mungkin menganggap aneh gagasan tentang periode “pasca Kristen”,
sebab K risten hingga kini masih menjadi agama mayoritas di masyarakat Eropa. Namun agama Kristen saat ini
bukan lagi aspek yang dominan dalam budaya
Eropa:
yang tersisa hanyalah formalitas belaka. Berbagai ideologi dan konsep nyata yang kini mengarahkan masyarakat
terbentuk bukan oleh perintah-perintah agama, melainkan
dari filsafat materialis. Arus anti -agama ini bermula pada abad ke-18, dan
mendominasi
ilmu pengetahuan serta dunia ide pada abad ke-19. Dan, pada abad ke-20 lah berbagai bencana yang
diakibatkan materialisme akhirnya tampak.
Dari
ketiga periode ini, tampaklah bahwa fasisme terjadi pada periode pertama dan ketiga. Dengan kata lain, fasisme
adalah produk paganisme, dan kemudian dikuatkan kembali oleh kebangkitan
materialisme. Ideologi atau praktik fasis tidak pernah muncul selama seribu tahun lebih,
saat agama Kristen mendominasi Eropa. Hal
ini karena Kristen merupakan agama kedamaian dan persamaan hak. Agama Kristen, yang menyuruh manusia untuk
mencintai, berkasih sayang, berkorban, dan berendah
hati sepenuhnya bertolak belakang dari fasisme.
Agama
Kristen pada awalnya merupakan agama ilahiah yang disebarkan oleh Nabi Isa. Sepeninggalnya, agama ini
menyimpang dari bentuknya yang asli dengan sejumlah
penerapan dan penafsiran. Namun bagaimanapun, ia masih mempertahankan beberapa aspek tertentu
dari esensi agama yang benar, dengan konsep
seperti cinta, kasih sayang, pengorbanan, dan kemanusiaan, seperti ditunjukkan di atas.
Sekarang
mari kita bahas sekilas keadaan Eropa pra-Kristen dan mengkaji asal-usul dari fasisme.
No comments:
Post a Comment