Powered By Blogger

Saturday 4 May 2013

MANGSA EMPUK BAGI FASISME: KAUM TIDAK TERPELAJAR


MANGSA EMPUK BAGI FASISME: KAUM TIDAK TERPELAJAR

Faktor lain yang membuka jalan bagi fasisme adalah kebodohan dan rendahnya 
pendidikan dalam banyak masyarakat. Pendidikan mengalami kemunduran hebat 
selama kekacauan Perang Dunia I. Banyak sekali kaum muda terpelajar yang tewas 
dalam medan perang. Pada umumnya, hal ini mengakibatkan kemunduran tingkat 
kebudayaan dalam masyarakat. Sebagian besar pendukung fasisme adalah kaum tak 
terpelajar, mereka berjuang atas nama fasisme, dan menjadi pion bagi kebijakankebijakan 
chauvinistiknya. Karena, ide-ide fundamental yang mendasari fasisme (yakni

rasisme, nasionalisme romantik, chauvinisme, dan fantasi) hanya dapat diterima luas 
oleh kalangan tak terpelajar, yang mudah terbujuk oleh slogan-slogan mentah dan 
sederhana.




Orang-orang seperti itu, karena menganggap diri mereka terperangkap, 
mencari jalan keluar yang mudah. Mereka merangkul para pemimpin fasis, seakan-akan 
mereka adalah sabuk pengaman, sebagaimana diungkapkan Eric Hoffer dalam 
bukunya The True Believer:




Tentang orang-orang yang terjun tanpa pikir panjang ke dalam usaha 
perubahan besar, mereka pastilah mengalami ketidakpuasan yang sangat selain 
kemiskinan, dan mereka pastilah memiliki perasaan bahwa dengan memegang suatu 
doktrin yang kuat, pemimpin yang sempurna, atau teknik-teknik baru, mereka 
memiliki akses ke sumber kekuatan yang menarik. Mereka pastilah juga mempunyai 
gambaran yang berlebih-lebihan tentang kemungkinan dan kemampuan di masa

depan. Akhirnya, mereka pastilah tidak mengetahui sama sekali kesulitan-kesulitan 
yang tersimpan dalam usaha perubahan besar mereka.




Sebuah penelitian terhadap kondisi masyarakat yang mendahului fasisme 
memperjelas fakta bahwa banyak orang memiliki kejiwaan semacam itu.

No comments:

Post a Comment