Powered By Blogger

Saturday 4 May 2013

METODE-METODE YANG DIGUNAKAN FASISME UNTUK BERKUASA


METODE-METODE YANG DIGUNAKAN FASISME UNTUK BERKUASA

Fasisme mencapai kesuksesan pertama kalinya di Italia. Mussolini mengambil keuntungan dari tekanan-tekanan sosial dan kerinduan di kalangan rakyat Italia akan perubahan. Setelah perang, Mussolini memobilisasi para mantan tentara, pengangguran dan mahasiswa, dengan slogan-slogan yang meneriakkan kembalinya masa-masa kejayaan Romawi kuno. Mussolini mengorganisir para pendukungnya, yang dikenal sebagai “K emeja Hitam” dalam sebuah format semi -militer, dan memiliki metode-metode yang dibangun dengan kekerasan. Mereka mulai melakukan penyerangan-penyerangan di jalan-jalan terhadap kelompok-kelompok yang mereka anggap sebagai saingan mereka. Dengan berbagai unjuk salam, lagu, seragam, dan pawai resmi yang bergaya Romawi, mereka membangkitkan emosi kaum tak terpelajar dan tak punya hak suara.

Pada tanggal 29 Oktober 1922, 50.000 militan fasis di bawah komando enam jendral berbaris memasuki Roma. K arena sang raja sadar apa yang dapat dilakukan oleh kekuatan yang menentangnya ini, dan bahwa tidak ada yang dapat ia lakukan untuk melawan mereka, ia mengajak Mussolini untuk membentuk sebuah pemerintahan. Sebagai hasil perkembangan selanjutnya, kaum fasis Italia akhirnya berkuasa. Tak lama setelah itu, Mussolini melarang semua partai -partai politik lain. Beberapa pemimpin oposisi dibuang ke pengasingan di luar negeri, dan yang lainnya dipenjara.

Hitler memperoleh kekuasaan dengan cara yang sama. Gerakan Nazi lahir pada awal tahun 1920-an, dan melakukan tindakan kekerasan pertamanya pada "putsch" di Aula Bir Munich. Pada tanggal 8 November 1923, Hitler menggerebek sebuah pertemuan di Aula Bir Munich di mana Komisaris Negara Bavaria, Gustavvon Kahr sedang berpidato di depan satuan-satuan militer, tidak ada bedanya dengan sebuah geng terorganisir, dan 600 polisi negara SA.

Hitler memasuki pertemuan dalam kemarahan yang meluap-luap dan mengambil alih tempat itu. Seraya menembakkan peluru ke langit-langit, ia berkata bahwa dirinya sedang mengumumkan revolusi nasional. Tetapi kup ini adalah sebuah kesalahan. Hitler ditangkap dan hidup dalam pengasingan selama sembilan bulan. Meski demikian, pada tahun-tahun berikutnya, kaum Nazi tumbuh makin kuat dengan meneror lawan-lawannya dan menghasut kebencian anti-Semit. Pada akhirnya, Partai Nazi menjadi sebuah partai penting di parlemen. Selama hal ini berlangsung, tentu saja, kaum Nazi seringkali melakukan cara-cara ilegal, sebagaimana partai Fasis Italia. Pada tanggal 30 Januari 1933, Hitler diangkat menjadi kanselir. Jabatan itu diberikan kepadanya oleh Presiden Hindenburg yang sudah tua, yang menyadari bahwa pertumbuhan kekuatan Gerakan Sosialis nasional semakin mengancam, dan karenanya, Hitler dijadikan kanselir untuk mencegah perang sipil. Ketika Hitler kembali mencalonkan diri dalam pemilihan umum pada bulan Maret, sebagaimana semua pemerintahan fasis, kaum Nazi melakukan teror, intimidasi, dan kecurangan. Setelah pemilihan umum, parlemen Jerman segera meloloskan Undang-Undang Pembolehan, yang membuat Hitler menjadi diktator Jerman selama empat tahun.

Dengan demikian, kekuasaan pemerintahan dan penegakan hukum berada di tangan Hitler. Namun, tak lama kemudian, kekuasaannya meningkat lebih jauh lagi. Pada bulan Agustus 1934, saat wafatnya Hindenburg, jabatan presiden dan kanselir disatukan, dengan Hitler sebagai pemegang keduanya. Hitler memberlakukan kebijakan-kebijakan seperti yang dilakukan Mussolini. Selain pemaksaan yang tak berperikemanusiaan, Hitler juga menggunakan berbagai metode yang tidak demokratis. Misalnya, ia melarang semua partai oposisi, dan melarang semua perserikatan dagang, sehingga menghapuskan sepenuhnya kebebasan individu. Pengaruh Nazi dapat dirasakan dalam seluruh bidang kehidupan. Bahkan profesorprofesor universitas pun diharuskan bersumpah untuk loyal kepada Hitler.

Di Spanyol, Franco meraih kekuasaan setelah sebuah perang sipil berdarah. Dengan didukung oleh Hitler dan Mussolini, pasukan bersenjata Franco mengalahkan kaum komunis setelah perang yang dahsyat dan lama, lalu mengambil alih kekuasaan di seluruh negeri. Franco kemudian membangun sebuah rezim yang menindas, dan memerintah negara itu dengan "tangan besi" hingga tahun 1975.

No comments:

Post a Comment