Powered By Blogger

Saturday 4 May 2013

SEBUAH ANALISIS TERHADAP FASISME ABAD KE-20


SEBUAH ANALISIS TERHADAP FASISME ABAD KE-20

Bab sebelumnya telah menelaah akar budaya fasisme, bagaimana ideologi ini menjadi kebangkitan kembali gagasan paganisme yang dikuatkan oleh Darwinisme. Fakta-fakta ini adalah hal terpenting untuk memahami akar-akar fasisme dan gerakan-gerakan fasis yang terjadi pada abad ke-20. Akan tetapi, kita juga harus memperhatikan bagaimana gerakan-gerakan ini mampu mengambil alih tampuk kekuasaan di banyak negara pada abad ke-20, metode-metode apa saja yang mereka gunakan tatkala berkuasa, dan mimpi buruk yang diakibatkannya.

Segera setelah akhir Perang Dunia I, rezim fasis pertama di abad ke-20 dibangun di Italia oleh Benito Mussolini. Ia diikuti oleh Hitler di Jerman dan Franco di Spanyol. Pada tahun 1930-an, fasisme menjadi sebuah ideologi politik yang populer, partai-partai fasis baik besar ataupun kecil didirikan di banyak negara, dan kaum fasis berkuasa di Austria dan Polandia, sehingga seluruh Eropa dipengaruhi oleh fasisme.

Ada banyak kesamaan antara fasisme di Eropa, di mana contoh fasisme yang paling jelas terlihat, dengan fasisme di Amerika Latin dan Jepang, yang gerakannya juga mengakar dan tumbuh subur. Secara umum, fasisme memanfaatkan kondisi kekacauan dan ketidakstabilan dalam sebuah negara untuk menunjukkan diri kepada rakyat sebagai ideologi penyelamat. Begitu pemerintahan fasis terbentuk, rakyat dikendalikan dengan kombinasi ketakutan, penindasan, dan teknik-teknik cuci otak.


No comments:

Post a Comment