Powered By Blogger

Monday 6 May 2013

FASISME, RASISME DAN DARWINISME


FASISME, RASISME DAN DARWINISME

Kita dapat membuat daftar ciri-ciri khas utama fasisme seperti konsep-konsep otoriter atau hukum negara yang diktatoris, dan kebijakan luar negeri yang agresif. Namun di samping semua ini, karakteristik yang benar-benar dominan adalah rasisme. Jika kita menelaah ideologi Nazi khususnya, kita dapat melihat bahwa rasisme lah yang membuat fasisme seperti adanya. Kaum Nazi bangkit dengan mimpi membangun hegemoni ras Aria, yang mereka yakini sebagai ras unggul, di seluruh dunia, sebuah gagasan yang menjadi dasar semua kebijakan dan ukuran sosial mereka. Dalam ucapan Wilhelm Reich, Teori ras adalah poros teoritis fasisme Jerman.

Rasisme juga merupakan ideologi fundamental pada rezim-rezim fasis lainnya, seperti rezim Mussolini dan Franco, walau tidak sejauh pada Nazi. Mussolini menyebutkan bahwa kaum Romawi yang memerintah Kekaisaran Roma adalah sebuah ras unggul”, dan bahwa orang-orang Italia, sebagai keturunan mereka, juga memiliki sifat unggul ini. Penaklukan Ethiopia didasarkan pada ide ras unggul ini, dan bahwa orang-orang Ethiopia yang berkulit hitam ini harus tunduk kepada orang Italia, sesuai dengan apa yang dianggap sebagai hirarki rasial alamiah. Franco mengemukakan klaim serupa untuk Spanyol.

Fasisme Jepang, yang berkembang sebelum Perang Dunia II dan merupakan bagian dari aliansi Hitler-Mussolini, juga mengidap suatu kompl eks kejiwaan ras unggul. Dalam New York Times tanggal 14 Agustus 1942, Otto D. Tolischus menulis tentang sebuah buku kecil terbitan Tokyo dari Profesor Chikao Fujisawa, salah seorang tokoh pemikiran politik dan filsafat Jepang,;

Menurut buku kecil ini, yang dicetak untuk penyebaran seluas-luasnya, Jepang sebagai tanah air asli ras manusia dan peradaban dunia, sedang berjuang dalam perang suci untuk mempersatukan kembali seluruh umat manusia yang sedang berperang ke dalam satu rumah tangga universal di mana setiap bangsa akan mengambil tempatnya yang selayaknya di bawah kedaulatan agung Kekaisaran Jepang, yang merupakan keturunan langsung dari Dewi Matahari dalam pusat kehi dupan kosmik absolut, dari mana asal mula bangsa-bangsa itu sebelum tersesat, dan ke mana mereka harus kembali.

Yang menarik, aliansi negara-negara fasis dibangun di antara kelompok-kelompok yang masing-masingnya memandang diri mereka sebagai ras superior. Sebagai contoh, kaum Nazi tidak keberatan dengan klaim ras unggul Jepang, bahkan malah membesarkan hati mereka dengan menggambarkan Jepang sebagai bangsa Aria kehormatan.

Namun, apakah akar rasisme yang menjadi dasar bagi semua rezim dan gerakan fasisme?

Kita akan menemukan jawaban bagi pertanyaan tersebut dalam bab ini.

No comments:

Post a Comment