Powered By Blogger

Thursday 23 May 2013

TINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK YANG DILAKUKAN TINDAKAN NEFROSTOMY

TINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK YANG DILAKUKAN TINDAKAN NEFROSTOMY

  1. PENGKAJIAN
Pengkajian merupakan tahap pertama dalam proses keperawatan dimana perawat dapat memperoleh data melalui wawancara, laporan teman sejawat, cataatn keperawatan dan pengkajian fisik. ( priharjo, robert, 1995 : 1 )
a.       Pengumpulan Data

1)      Identitas klien dan penanggungjawab
Identitas klien dan penanggungjawab meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, suku, bangsa, golongan darah, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, nomor medrec, diagnosa medis dan alamat, identitas penanggungjawab disertai hubungan dengan klien dan alamat.

2)      Riwayat kesehatan
a).    Riwayat kesehatan sekarang

(1)    Keluhan utama masuk rumah sakit

Menjelaskan keluhan yang paling dirasakan klien saat pertama kali datang ke rumah sakit. Klien biasanya mengeluh sesak nafas, tidak bisa BAK, bengkak pada seluruh tubuh, mual dann muntah, nyeri pinggang.

(2)   Keluahan utama pada saat pengkajian

Menjelaskan keluhan yang paling diarasakan oleh klien saat dilakukan pengkajian diuraikan dengan PQRST, yaitu klien mengeluh nyeri/pegal pada daerah paha ke tungkai yang dirasakan disertai dengan rasa panas seperti terbakar, gejala atau gambaran tentang masalah kesehatan aktual atau potensial/resiko yang ada pada klien. ( priharjo, robert, 1995 : 8 )
Untuk memudahkannya keluhan tersebut menggunakan analisa symptom PQRST yaitu :
  • P ( Provokatif/paliatif )
Apakah yang menyebabkan timbulnya masalah/keluhan, hal yang memperberat/memperingan.
  • Q ( quantity/quality )
Seberapa berat keluhan terasa, bagaimana rasanya dan seberapa sering.
  • R ( region/radiasi )
Lokasi keluahn dirasakan/ditemukan, apakah menyebar kedaerah lain dan daerah/area penyebarannya.
  • S ( safety of scale )
Intensitas keluhan dinyatakan ringan, sedang atau berat.
  • T ( timing )
Kapan keluhan dimulai, seberapa sering keluhan tersebut, apakah berulang – ulang, berapa lama intensitasnya.
b).    Riwayat kesehatan dahulu
Mengidentifikasi riwayat kesehatan yang dimiliki, hubungan dengan atau memperberat keadaan penyakit yang sedang diderita klien saat ini dan faktor predisposisi penyakit, pada saat dikaji klien pernah mengalami keluahan yang sama yang pernah diderita sebelumnya, seperti sering nyeri pinggang, BAK yang tidak lancar. Selain itu penyakit berat/keturunan/menular seperti hipertensi, DM, jantung, astma dan rheumatik. Selain itu perlu juga dikaji mengenai pola kebiasaan sehari – hari, aktivitas, penggunaan obat – obatan, kebiasaan makan/minum.
c).    Riwayat kesehatan keluarga
Kaji keadaan kesehatan keluarga, apakah dikeluarganya ada yang menderita penyakit yang sama seperti klien atau penyakit yang ditularkan/diturunkan.

3)      Data fisik
a).    Sistem pernafasan
Biasanya ditemukan pernafasan kausmaull, nafas bau aseton, batuk dengan/tanpa sputum kental.
b).    Sistem kardiovaskuler
Adanya data hipertensi, disritmia jantung, nadi lemah, hipotensi orthostatik, pucat, edema jaringan umum atau pitting edema pada kaki dan kecenderungan perdarahan. Pada area nefrostomy, pembentukan fistula/infeksi.
c).    Sistem pencernaan
Biasanya ditemukan keluhan mual, nafsu makan menurun, nyeri ulu hati, muntah, rasa tidak nyaman dimulut, distensi abdomen, perubahan turgor kulit/kelembaban dan penampilan tampak lemas.
d).   Sistem integumen
Adanya kulit pucat/kekuningan, gatal – gatal, rambut tipis, kulit kering atau lembab, adanya pemasangan selang melalui luka pembedahan/insisi.
e).    Sistem muskuloskeletal
Ditemukan kelelahan, penurunan rentang gerak.
f).     Sistem perkemihan
Kaji adanya penurunan frekwensi urine, oliguri, anuria, abdomen kembung, pemasanagan selang/kateter untuk pengeluaran urine, warna urine kuning tua.
g).    Sistem reproduksi
Adanya penurunan libido, amenorhoe dan infertilitas.
h).    Sistem persarafan
Ditemukan adanya keluhan nyeri/pegal yang disertai adanya rasa panas terbakar pada area ekstrimitas bawah, kram otot/kejang, kesemutan keluhan pusing/sakit kepala.

4)      Data psikososial dan spiritual
a).    Psikososial
Kaji hubungan klien dengan keluarga, tim kesehatan dan lingkungan sekitar, tingkat kecemasan terhadap penyakit dan perubahan status kesehatan, memeperetahankan fungsi dan peran dalam keluarga.
b).    Spiritual
Kaji mengenai persepsi klien terhadapa penyakit dan harapan klien akan kesembuhannya serta keyakinan klien menegenai sehat dan sakit.

5)      Data penunjang
a).    Pemeriksaaan diagnostik
  • Pemeriksaan urine
Adanaya peningkatan ureum, kreatinin, valume urine sedikit atau oliguri, warna keruh, Bj urine meningkat, adanya protein urine.
  • Pemeriksaan darah
Peningkatan kadar ureun kreatinin, penurunan kadar haemoglobin, penurunan albumin.
  • Prosedur diagnostik
Thorax foto, BNO, USG dan EKG.
b).    Terapi
  • Antiboitik
  • Antihipertensi
  • Diuretik
  • Analgetik
b.      Analisa Data
Merupakan proses pengelompokan data yang menyimpang, dianalisa dan diinterpretasikan sehingga diperoleh masalah – masalah keperawatan.

  1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah suatu respon individu pada amasalah kesehatan yang aktual dan resiko, yang dimaksud aktual adalah masalah yang ditemukan pada saat dilakukan pengkajian, sedangkan resiko adalah masalah yang dimungkinkan akan timbul kemudian.

Didalam “ Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah yang disususn oleh Brunner dan Suddarth tahun 1997 yang dialihbahasakan oleh kuncara dkk”, dijelaskan mengenai diagnosa keperawatan yang akan timbul pada klien dengan gagal ginjal kronik adalah sebagai berikut :
1.      kelebihan volume cairan berhubungan dengan haluaran urine, diet berlabihan serta retansi cairan dan natrium.
2.      perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah, pembatasan diat dan perubahan membran mukosa mulut.
3.      kurang pengetahuan tentang kondisi dan parogram penanganan.
4.      intoleran aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi produksi sampah dan prosedur dialisis/nefrostomy.
5.      gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantungan, perubahan peran, perubahan pada citra diri dan disfungsi seksual.

  1. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Merupakan tahap penentuan apa yang akan dilakuakan untuk membantu  memenuhu kebutuhan klien dan mengatasi masalah keperawatan yang ditemukan. Perencanaan merupakan langkah kedua dari proses keperawatan dimana ditentukan tujuan dan perumusan intervensi dan rasional sesuai dengan masalah yang muncul setelah dilakukan analisa data.. selain itu tujuan dan intervensi disesuaikan juga dengan kondisi, situai dan lingkungan karenan diperlukan sekali kerjasama untuk mengatasi masalah kesehatan klien.
Dibawah ini adalah perencanaan yang dapat dilakukan sesuai dengan masalah yang muncul. ( Brunner dan Suddarth, 1997 : 1451 ), yaitu :
1.      Kelebihan volume cairan berhubungan dengan haluaran urine, diet berlabihan serta retansi cairan dan natrium.
Tujuan :
Kelebihan cairan dalam tubuh berkurang.
Kriteria hasil yang diharapkan :
    • Berat badan turun mendekati normal
    • Turgor kulit mendekati normal
    • Oedema berkurang atau hilang
    • Tanda – tanda vital normal
    • Distensi vena leher hilang atau berkurang ( < 3 cm )
    • Rasa haus yang berlebihan hilang atau berkurang.
    • Membran mukosa lembab

2.      Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah, pembatasan diat dan perubahan membran mukosa mulut.
Tujuan :
Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Kriteria hasil yang diharapkan :
  • Mengkonsumsi protein yang mengandung nilai biologis tinggi.
  • Porsi makan yang disajikan habis sesuai dengan pembatasan diit.
  • Nafsu makan bertambah, mual dan muntah berkurang atau hilang.

3.      Kurang pengetahuan tentang kondisi dan parogram penanganan.
Tujuan :
Pengetahuan klien menungkat mengenai kondisi dan penenganan penyakitnya.
Kriteria hasil yang diharapkan :
  • Klien dan kaluarga dapat menyatakan hubungan antara gagal ginjal dan konsekwensinya.
  • Klien dan keluarga dapat menjelaskan mengenai pembatasab cairan dan diet sehubungan dengan kegagalan regulasi ginjal.
  • Klien dan keluarga dapat menggunakan informasi dan instruksi tertulis untuk mengklarifikasi pernyataan dan mencari informasi tambahan.

4.      Intoleran aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi produksi sampah dan prosedur dialisis/nefrostomy.
Tujuan :
Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang dapat ditoleransi.
Kriteria hasil yang diharapkan :
  • tingkat aktivitas dan latihan kliuen meningkat.
  • Klien dapat melakukan aktivitas dan istirahan secara bergantian.
  • Klien dapat melakukan perawatan mandiri.

5.      Gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantungan, perubahan peran, perubahan pada citra diri dan disfungsi seksual.
Tujuan :
Konsep diri tidak terganggu.
Kriteria hasil yang diharapkan :
  • Koping klien adekuat
Klien dan keluarga dapat mengungkapkan dan mengidentifikasi perasaan dan reaksi terhadap penyakit dan perubahan yang dilakukan.

No comments:

Post a Comment