AGENDA REVOLUSIONER MASONIK DI RUSIA
Selain di Italia, jejak-jejak kegiatan revolusioner Masonik juga dapat ditemui di banyak negara
lain di Eropa. The Catholic Encyclopedia menyebutkan: ” Di dalam... gerakan-gerakan revolusioner
setelahnya di Prancis, Italia, Spanyol, Portugal, Amerika Tengah dan Selatan, badan-badan
Masonik diklaim berperanan kurang lebih aktif... Di Rusia, Freemasonry pun akhirnya muncul
sebagai ‘konspirasi politis’ dari klub-klub di wilayah itu yang terorganisir secara Masonik.”
Persekongkolan Masonik di Rusia khususnya, menarik untuk dikaji.
Masonry memasuki negara ini pada paro kedua abad kedelapan belas dan menyebar luas di
kalangan intelektual. Walaupun di luar tampak sebagai klub budaya semata, di dalam loge-loge ini
didiskusikan gagasan-gagasan antiagama dan antipemerintah dari bagian-bagian Eropa lainnya. Yang
pertama kali menaruh perhatian adalah pendeta-pendeta dari Gereja Ortodoks. Para pendeta
mengirimkan informasi yang telah mereka peroleh kepada Tsar Alexander I, yang berhubungan baik
dengan Gereja, membeberkan persekongkolan Masonik untuk menggulingkan rezim Tsar. Menanggapi
itu, Tsar mengeluarkan undang-undang di tahun 1822 untuk menutup seluruh loge Masonik di negara itu
dan menetapkannya sebagai organisasi terlarang. Walau demikian, tindakan ini tidak dapat
menyingkirkan kaum Mason; mereka terus saja bergerak di bawah tanah.
Tiga tahun setelah memberangus loge-loge tersebut, Tsar Alexander I sakit dan mangkat.
Penggantinya adalah Tsar Nicholas I. Namun, pergantian Tsar Nicholas diwarnai serangkaian
perselisihan dan intrik, serta menimbulkan situasi kacau di negara itu. Orang-orang tertentu yang ingin
mengembalikan stabilitas dengan menumbangkan rejim tersebut berencana mengkudeta sang Tsar baru.
Mereka mempunyai banyak pendukung di kalangan tentara. Merasa percaya diri dengan dukungan ini,
sejumlah serdadu revolusioner bersama sejumlah orang sipil bergerak ke istana Tsar di ibukota St.
Petersburg pada tanggal 14 Desember 1825. Dalam kontak senjata melawan tentara Tsar, kelompok
revolusioner itu dikalahkan. Mereka dinamai ”kelompok Desember” sesuai dengan bulan terjadinya
upaya revolusi mereka. Para pemimpin kelompok ini dibekuk dan lima orang digantung.
Kelompok Desember tak lain daripada para Mason.... Para perwira, intelektual, dan penulis yang
membentuk kelompok tersebut adalah anggota dari loge-loge yang dilarang oleh Tsar Alexander tiga
tahun sebelumnya. Salah satu dari Mason yang revolusioner ini adalah penulis terkemuka Count Pushkin.
Meski usaha Kelompok Desember berakhir dengan kegagalan, para Mason tidak menghentikan niat mereka untuk menggulingkan Tsar. Mereka senantiasa memainkan peran penting dalam kelompok-kelompok penentang rezim Tsar. Pada Revolusi Pebruari 1917, pemimpinnya, Alexander Karensky, dan hampir semua pendukung dekatnya adalah Mason. 135 Begitu pula, pemerintahan yang baru mayoritas terdiri dari orang-orang Mason. 136 Satu-satunya kontribusi historis Pemerintahan Kerensky di usianya yang pendek itu adalah menyerahkan negara ke tangan Lenin dan kaum Bolsheviks pimpinannya.
No comments:
Post a Comment