ANCAMAN GLOBAL FREEMASONRY
Masonry telah menjadi salah satu fenomena paling menarik pada dua abad terakhir. Dengan
mudah, Masonry menarik peminat karena karakternya yang tertutup, eksklusif, dan mistis. Sementara
itu, timbul antipati terhadapnya; saat Masonry berupaya mengiklankan dirinya sebagai sebuah ”lembaga
amal yang tidak berbahaya”, oposisi yang gigih pun tumbuh sebagai akibat berbagai klaimnya yang
kontradiktif.
Namun, yang semestinya dilakukan untuk menghadapi Masonry bukanlah dengan menjalankan
agenda anti-Masonik yang membuta, namun dengan mengkaji dan menunjukkan ketidaksahihan dari
filosofi jahat yang dianut dan dipaksakan organisasi ini kepada umat manusia.
Sarjana Islam yang terkemuka, Bediuzzaman Said Nursi menguraikan dalam sebuah alinea
kerangka utama tugas ini:
Kelahiran arus tiranik filosofi naturalis dan materialis secara bertahap akan menjadi kuat dan
menyebar pada akhir zaman, melalui filosofi materialis yang mencapai derajat pengingkaran akan
Tuhan.... Cukup jelaslah kiranya betapa bodoh lawakan dari manusia yang lemah, yang dapat
dikalahkan oleh seekor lalat dan tidak dapat menciptakan walaupun sebuah sayap lalat, untuk
mengklaim posisi ketuhanan.
Dengan kata lain, arus gagasan materialis yang akan muncul pada akhir zaman akan bertindak
sampai sejauh menolak keberadaan Tuhan. Sebagai jawaban, harus ditunjukkan betapa ini merupakan
”lawakan bodoh”, dan bukti-bukti keberadaan Tuhan sebagaimana diungkapkan di dalam Al Quran
harus ditunjukkan.
Inilah cara untuk mendekati pertarungan melawan Masonry. Yang penting untuk dilakukan adalah
menggugurkan dan mengatasi filosofi Masonik. Perlu dihancurkan pengaruh pemikiran organisasi ini,
yang secara diam-diam dan dari jarak jauh melakukan kampanye propaganda massa, dan menjauhkan
manusia dari keimanan mereka dan membawa mereka meninggalkan agama mereka kepada mitos-mitos
materialis, humanis, dan Darwinis. Apalagi, aliran ini perlu dibalikkan, dan orang-orang perlu
diinformasikan tengan keberadaan Tuhan, keesaan-Nya, dan kebenaran agama. Dan, ini harus dilakukan
setidaknya setenang dan sesabar para Mason.
Seberarnya, ini bukanlah pertarungan melawan Masonry karena sasarannya juga untuk
menyelamatkan para Mason yang juga tertipu. Perintah di dalam Al Quran kepada kaum 'Ad dan
Tsamud berlaku bagi para Mason: ”Dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan
mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan, sedangkan mereka adalah orang-orang
berpandangan tajam.” (QS. Al Ankabuut, 29: 38)
Sasarannya adalah untuk menunjukkan kebenaran kepada semua orang, termasuk para Mason,
dan menyelamatkan mereka dari kesalahan.
Sebuah ciri dari akhir zaman adalah mudahnya pertarungan ini bagi orang yang beriman. Ini
karena sains, yang telah digunakan kaum Mason untuk mendukung filosofi mereka selama dua ratus
tahun terakhir, sekarang telah berbalik menentang mereka. Teori evolusi, yang telah memberikan
dukungan bagi materialisme dan humanisme, telah berada dalam kemerosotan tajam semenjak tahun
1970-an. Catatan fosil dengan jelas menyangkal klaim-klaim teori ini, dengan mengungkapkan bahwa
spesies muncul secara seketika dan sudah terbentuk sempurna, tanpa ”nenek moyang evolusioner”. Biokimia, yang mengkaji aspek-aspek halus dari makhluk hidup, telah menunjukkan contoh-contoh menakjubkan dari perancangan yang tidak dapat dijelaskan dengan kerangka sebab alamiah. Perbandingan genetik telah mengungkapkan bahwa spesies yang dianggap kerabat dekat menurut ”pohon kehidupan” Darwinis, pada kenyataannya sangat berbeda dalam susunan genetik. Sains telah memberontak melawan teori evolusi, sebuah fakta yang tidak dapat disembunyikan lebih jauh lagi oleh para evolusionis. Penting untuk menggunakan bukti-bukti yang diajukan sains dan menginformasikan kepada masyarakat ketidaksahihan filosofi materialis-humanis.
Masonry dengan berbagai metode propaganda yang efektif telah mampu sekian lama membuat masyarakat menerima sebuah pemikiran keliru. Menjelaskan kebenaran dan menolong manusia menerimanya jauh lebih mudah.
Ketika orang Muslim mengambil alih tugas ini, dengan izin Allah, pernyataan berikut ini akan terwujud: ” Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu menyifati.” (QS. Al Anbiyaa’, 21: 18)
Maka, abad kedua puluh satu tidak akan menjadi abad ”Freemasonry Global” sebagaimana diharapkan oleh para Mason, namun menjadi abad moralitas Islam.
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. Al Baqarah, 2: 32)
No comments:
Post a Comment