DUKUNGAN PALSU KAUM MASON TERHADAP HAECKEL
Ketika kita mengamati literatur Masonik, di luar kesetiaan buta mereka akan teori evolusi, kita
ditohok oleh kejahilannya yang amat dalam. Misalnya, jika kita mengkaji sumber-sumber Turki, kita
temukan bahwa klaim-klaim evolusionis yang terbukti palsu di seperempat pertama abad kedua puluh
masih dipertahankan dengan penuh semangat. Salah satunya adalah kisah Haeckel dan teorinya tentang
embrio yang disebutkan nyaris di semua terbitan Masonik.
Kisahnya adalah tentang seorang ahli biologi Jerman yang bernama Ernst Haeckel, yang
merupakan teman dekat dan pendukung Charles Darwin, dan salah satu pendukung utama teori ini
setelah kematian Darwin. Untuk membangun kesahihan teori ini, Haeckel mengkaji embrio dari
bermacam-macam makhluk hidup, dan mengutarakan bahwa mereka semua saling menyerupai dan
sebelum kelahiran masing-masingnya mengalami proses miniatur dari evolusi. Untuk mendukung klaim
ini, dia menggambar sejumlah perbandingan antara embrio-embrio yang berbeda, dengan tujuan untuk
meyakinkan banyak orang dari kesahihan teori evolusi di paro pertama abad kedua puluh.
Sebagaimana telah disebutkan, sumber-sumber Masonik memandang tesis embriologi ini luar
biasa pentingnya, yang dinamakan “ontogeni merekapitulasi filogeni”. Imam Naki Cevad Akkerman, di
dalam sebuah artikel berjudul “Konsep Kebenaran dan Prinsip-Prinsip Masonry” di Mimar Sinan,
menyebut tesis ini sebagai sebuah “hukum”, artinya, ia mengangkatnya ke tingkat fakta ilmiah yang tak
terbantahkan. Ia menulis:
…Kita akan mengkaji sebuah hukum alam yang sangat penting. Inilah rumusan yang diajukan
oleh Haeckel, "ontogeni merekapitulasi filogeni". Jika kita mengambil manusia sebagai contoh, arti
hukum ini adalah sebagai berikut: Berbagai perubahan morfologis serta perubahan susunan dan fungsi
organ-organ yang dialami manusia, dari pembentukan sel pertama di dalam rahim ibunya, sampai ia
lahir dan selama hidupnya, hingga dia mati, tidak lebih dari sebuah rekapitulasi dari perubahan yang
telah dialaminya sejak permulaan, dari pembentukan sel awalnya di darat dan di air hingga kini.
Imam Selami Isindag juga memandang teori Haeckel ini sangat penting. Di dalam sebuah artikel
bertajuk "Doktrin-Doktrin Masonik", ia menulis, “Di dalam percobaannya, Darwin membuktikan bahwa
beragam spesies hewan pertama kali berkembang dari sebuah sel tunggal dan kemudian dari sebuah
spesies tunggal.” Lalu ia menambahkan:
Haeckel melakukan kajian-kajian yang medukung semua penemuan eksperimental ini. Dia
percaya bahwa hewan yang paling dasar, Monera, menjadi suatu makhluk hidup organik dari unsur-unsur
materi inorganik. Dia menunjukkan bahwa terdapat kesatuan pada dasar segala sesuatunya.
Monisme ini adalah kombinasi dari materi dan jiwa. Terdapat dua aspek zat yang membentuk dasar
mereka. Apa yang dipercayai Masonry tentang ini bersesuaian dengan penemuan-penemuan ilmiah dan
eksperimental ini.
Di dalam teks Masonik lainnya, Haeckel disebutkan sebagai seorang “sarjana besar”, dan tesisnya
bahwa “ontogeni merekapitulasi filogeni”diklaim sebagai bukti dari teori evolusi.
Akan tetapi, Ernst Haeckel yang diyakini kaum Mason sebagai seorang sarjana besar tak lain dari
seorang penipu yang lihai yang dengan sengaja memalsukan penemuan-penemuan ilmiah, dan tesis yang
mereka terima sebagai "hukum" (ontogeni merekapitulasi filogeni) adalah salah satu kebohongan
terbesar di dalam sejarah ilmu pengetahuan.
Kebohongan ini ditemukan pada gambar-gambar embrio yang dibuat oleh Haeckel. Untuk
menunjukkan kesamaan antara embrio manusia, ayam, kelinci, salamander, yang pada kenyataannya
tidak punya kemiripan semacam itu, ia memalsukan gambar-gambar tersebut. Pada sebagian kasus ia
membuang organ dari embrio, pada yang lainnya ia menambahkan organ. Lebih jauh lagi, ia mengubah
ukuran aktual dari embrio-embrio itu dalam upayanya untuk menunjukkan bahwa semuanya berukuran
sama. Pendeknya, Haeckel melakukan pemalsuan ini untuk membuat bukti bagi hal yang tidak ada. Ada
artikel pada Science, sebuah jurnal ilmiah yang bereputasi, dalam edisi 5 September 1997 menyebutkan:
“Pada kenyataannya… bahkan embrio yang berhubungan sangat rapat seperti pada ikan cukup
bervariasi dalam tampilan dan tahapan perkembangannya…. (Gambar-gambar Haeckel) tampaknya
menjadi salah satu penipuan paling terkenal di dalam biologi.”
Menariknya, penipuan ini telah diketahui selama bertahun-tahun. Gambar-gambar buatan Haeckel
telah ditunjukkan sebagai pemalsuan pada masa hidupnya sendiri (1910), dengan pengakuannya pula. Di
dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam American Scientist terbaca, “Sudah jelas hukum biogenetik
telah benar-benar mati…. Sebagai topik penyelidikan teoreitis serius, ia telah punah pada tahun dua
puluhan….”
Walau demikian, para evolusionis terus menggunakan gambar-gambar ini selama berpuluh-puluh
tahun dengan tujuan semata untuk memerdayakan massa yang tidak memahami masalah ini.
Hanya ada satu alasan mengapa kaum Mason memandang teori Haeckel sebagai bukti untuk teori
evolusi, dan menganggapnya sebagai seorang sarjana besar: dedikasi kaum Mason terhadap teori evolusi
tidak dilandaskan pada hasrat mereka akan pengetahuan dan kebenaran, sebagaimana klaim mereka,
namun sebaliknya, berasal dari kejahilan.
No comments:
Post a Comment