Powered By Blogger

Monday, 8 April 2013

DONGENG EVOLUSIONIS


DONGENG EVOLUSIONIS

Seperti dikatakan seorang ilmuwan terkemuka, teori evolusi adalah dongeng untuk orang dewasa. Evolusi adalah 
skenario yang sangat tidak masuk akal dan tidak ilmiah, yang menganggap benda mati memiliki kekuatan dan 
kecerdasan ajaib untuk menciptakan bentuk-bentuk kehidupan yang kompleks. Kisah panjang ini mengandung fabel 
menarik tentang beberapa subjek. Salah satu fabelnya yang aneh adalah tentang "evolusi ikan paus" yang diterbitkan 
National Geographic, salah satu majalah yang dianggap sebagai publikasi paling ilmiah dan serius di dunia:


Keuntungan paus memperoleh tubuh besar tampaknya bermula pada 60 juta tahun yang lalu, ketika mamalia berambut 
dan berkaki empat yang mencari makan atau perlindungan masuk ke dalam air. Masa demi masa berlalu, perubahan 
sedikit demi sedikit terjadi. Kaki belakang lenyap, kaki depan menjadi sirip, bulu-bulu rontok menyisakan lapisan lemak 
yang tebal dan licin, hidung pindah ke bagian atas kepala, ekor melebar menjadi sirip belakang dan di dunia air 
tubuhnya menjadi sangat besar.




Selain tidak mempunyai landasan ilmiah, kejadian seperti ini bertentangan dengan prinsip-prinsip alam. Fabel yang 
diterbitkan dalam National Geo-graphic ini patut dicatat sebagai indikasi besarnya kebohongan dalam terbitan-terbitan 
evolusionis yang tampak serius.




Dongeng lain yang patut mendapat perhatian adalah mengenai asal usul mamalia. Kaum evolusionis berargumen 
bahwa nenek moyang mamalia adalah reptil. Namun ketika harus menjelaskan peralihan bentuk secara terperinci, 
muncul cerita menarik. Berikut adalah contohnya:




Sebagian reptil di wilayah dingin mulai mengembangkan cara untuk menjaga tubuh mereka agar tetap hangat. Panas 
yang dikeluarkan tubuh meningkat ketika cuaca dingin, dan panas yang hilang semakin berkurang ketika sisik 
mengecil and meruncing, dan akhirnya menjadi bulu. Berkeringat pun merupakan adaptasi untuk mengatur suhu 
tubuh, suatu cara untuk menyejukkan tubuh saat diperlukan, dengan menguapkan air. Namun secara kebetulan, reptil 
muda mulai menjilati keringat induknya sebagai makanan. Kelenjar keringat tertentu mulai mengeluarkan keringat yang 
semakin lama semakin bergizi sehingga akhirnya menjadi susu. Maka, mamalia muda pertama ini memulai kehidupan 
dengan lebih baik.




Gagasan bahwa makanan yang terpola dengan baik seperti susu berasal dari kelenjar keringat, serta semua perincian 
di atas hanyalah buah imajinasi evolusioner yang aneh dan tanpa dasar ilmiah.

No comments:

Post a Comment