Powered By Blogger

Tuesday, 2 April 2013

SILSILAH IMAJINER MANUSIA


SILSILAH IMAJINER MANUSIA

Darwinis menyatakan bahwa manusia modern saat ini berevolusi dari makhluk serupa kera. Menurut 
mereka, selama proses evolusi yang diperkirakan berawal 4-5 juta tahun lalu, terdapat beberapa "bentuk 
transisi" antara manusia modern dan nenek moyangnya. Menurut skenario yang sepenuhnya rekaan ini, 
terdapat empat "kategori" dasar:


1. Australopithecus
2. Homo habilis
3. Homo erectus
4. Homo sapiens

Evolusionis menyebut nenek moyang pertama manusia dan kera sebagai "Australopithecus", yang berarti 
"Kera Afrika Selatan". Australopithecus hanyalah spesies kera kuno yang telah punah, dan memiliki 
beragam tipe. Sebagian berperawakan tegap, dan sebagian lain bertubuh kecil dan ramping.





Evolusionis menggolongkan tahapan evolusi manusia berikutnya sebagai "homo", yang berarti "manusia". 
Menurut pernyataan evolusionis, makhluk hidup dalam kelompok Homo lebih berkembang daripada 
Australopithecus, dan tidak terlalu berbeda dengan manusia modern. Manusia modern di zaman kita, Homo 
sapiens, dikatakan terbentuk pada tahapan terakhir evolusi spesies ini.






Fosil-fosil seperti "Manusia Jawa", "Manusia Peking", dan "Lucy", yang senantiasa muncul di media 
massa, jurnal dan buku-buku kuliah evolusionis, termasuk dalam salah satu dari keempat spesies di atas. 
Spesies-spesies ini juga diasumsikan bercabang menjadi sub-sub spesies.





Sejumlah kandidat bentuk transisi dari masa lampau, seperti Ramapithecus, harus dikeluarkan dari silsilah 
imajiner evolusi manusia setelah diketahui mereka adalah kera biasa.





Dengan menyusun rantai hubungan sebagai: "Australopithecus > Homo habilis > Homo erectus > Homo 
sapiens", evolusionis menyatakan bahwa masing-masing spesies ini adalah nenek moyang spesies lainnya. 
Akan tetapi, temuan ahli-ahli paleoantropologi baru-baru ini meng-ungkapkan bahwa Australopithecus, 
Homo habilis dan Homo erectus hidup di belahan bumi berbeda pada masa yang sama. Selain itu, suatu 
segmen manusia tertentu yang digolongkan sebagai Homo erectus ternyata hidup hingga zaman modern. 
Homo sapiens neandartalensis dan Homo sapiens sapiens (manusia modern) pernah hidup bersama di 
wilayah yang sama. Situasi ini jelas menunjukkan ketidakabsahan pernyataan bahwa mereka adalah nenek 
moyang bagi yang lain.







Pada hakikatnya, semua temuan dan penelitian ilmiah telah mengungkapkan bahwa catatan fosil tidak 
mengisyaratkan proses evolusi seperti yang dikemukakan evolusionis. Fosil-fosil tersebut, yang mereka 
katakan sebagai nenek moyang manusia, ternyata milik suatu ras manusia atau milik spesies kera.





Lalu, yang manakah fosil manusia dan yang manakah fosil kera? Mungkinkah salah satu dari keduanya bisa 
dianggap sebagai bentuk transisi? Untuk mendapatkan jawabannya, mari kita amati masing-masing 
kategori.








No comments:

Post a Comment