Powered By Blogger

Wednesday, 3 April 2013

HIDUP SEZAMAN DENGAN NENEK MOYANG


HIDUP SEZAMAN DENGAN NENEK MOYANG

Kajian kita sejauh ini telah membentuk sebuah gambaran jelas: skenario "evolusi manusia" hanyalah fiksi. 
Agar silsilah seperti itu ada, evolusi bertahap dari kera hingga manusia seharusnya sudah terjadi dan 
catatan fosil dari proses ini seharusnya telah ditemukan. Akan tetapi, ada jarak pemisahkan sangat lebar 
antara kera dan manusia. Struktur kerangka, kapasitas tempurung kepala dan kriteria lain seperti berjalan 
tegak atau sangat membungkuk, membedakan manusia dari kera. (Dari hasil riset tahun 1994 tentang 
saluran keseimbangan pada telinga bagian tengah, Australopithecus dan Homo habilis dikelompokkan 
sebagai kera, sedangkan Homo erectus dikelompokkan sebagai manusia.)




Satu lagi temuan penting yang membuktikan bahwa tidak mungkin ada silsilah keluarga di antara spesies 
yang berbeda-beda ini adalah: spesies yang ditampilkan sebagai nenek moyang dan penerusnya ternyata 
hidup bersamaan. Jika anggapan evolusionis benar bahwa Australopithecus berubah menjadi Homo habilis 
dan kemudian berubah menjadi Homo erectus, maka seharusnya mereka hidup pada era yang berurutan. 
Akan tetapi, tidak ada urutan kronologis 
seperti itu.


Menurut perkiraan evolusionis, 
Australopithecus hidup dari 4 juta - 1 juta 
tahun lalu. Sedangkan makhluk hidup yang 
digolongkan Homo habi-lis diduga hidup 
hingga 1,9-1,7 juta tahun lalu. Homo 
rudolfensis, yang dianggap lebih "maju" 
daripada Homo habilis, diketahui berusia 
sekitar 2,8-2,5 juta tahun! Dengan kata lain, 
Homo rudolfensis hampir 1 juta tahun lebih 
tua dari Homo habilis, sang "nenek moyang". 
Di lain pihak, periode Homo erectus adalah 
sekitar 1,8-1,6 juta tahun lalu. Artinya, 
spesimen Homo erectus muncul di bu-mi 
pada selang waktu sama dengan Homo 
habilis, yang disebut sebagai nenek 
moyangnya.




Alan Walker memperkuat fakta ini dengan 
menyatakan bahwa "terdapat bukti dari Afrika 
Timur tentang sejumlah kecil 
Australopithecus yang bertahan hidup 
sezaman dengan H. habilis, lalu dengan H. 
erectus."17 Louis Leakey pun telah 
menemukan fosil-fosil Australopithecus, 
Homo habilis dan Homo erectus yang 
berdekatan satu sama lain di wilayah Celah Olduvai, lapisan Bed II.


Jadi pastilah, tidak ada silsilah kekerabatan seperti itu. Ahli paleontologi dari Universitas Harvard, Stephen 
Jay Gould, menjelaskan jalan buntu bagi evolusi ini meskipun ia sendiri seorang evolusionis:


Apa jadinya dengan urutan yang kita susun, jika ada tiga keturunan hominid hidup bersama (A. 
africanus, A. robustus, dan H. habilis), dan tidak satu pun dari mereka menjadi keturunan dari yang lain? 
Lagipula, tidak satu pun dari ketiganya memperlihatkan kecenderungan evolusi semasa mereka hidup di 
bumi.




Jika kita beralih dari Homo erectus ke Homo sapiens, kita kembali melihat bahwa tidak ada silsilah untuk 
dibicarakan. Ada bukti yang menunjukkan bahwa Homo erectus dan Homo sapiens kuno hidup hingga 
27.000 tahun dan bahkan 10.000 tahun sebelum masa kita. Dalam rawa Kow di Australia, tengkorak Homo 
erectus berusia sekitar 13.000 tahun telah ditemukan. Di pulau Jawa, sebuah tengkorak Homo erectus yang 
ditemukan berumur sekitar 27.000 tahun.

No comments:

Post a Comment