Powered By Blogger

Thursday, 4 April 2013

ANTARA RANCANGAN DAN KEBETULAN


ANTARA RANCANGAN DAN KEBETULAN

Pada bab sebelumnya, kita telah mengkaji kemustahilan kehidupan terbentuk secara kebetulan. Untuk 
sementara, marilah hal yang mustahil ini kita terima lagi. Anggaplah bahwa jutaan tahun yang lalu sebuah 
sel terbentuk lengkap dengan segala sesuatu yang diperlukannya untuk hidup dan bahwa sel tersebut 
"hidup". Sampai di sini, lagi-lagi evolusi runtuh. Karena sekalipun sel tersebut hidup untuk sementara waktu, 
ia akan mati dan tidak menyisakan apa pun, segalanya akan kembali seperti semula. Tanpa informasi 
genetis, sel pertama ini tidak mampu bereproduksi dan memulai generasi baru. Kehidupan akan berakhir 
dengan kematiannya.




Sistem genetis tidak hanya terdiri dari DNA, tetapi harus ada pula: enzim untuk membaca kode DNA, yaitu 
mRNA (messenger RNA) yang dibuat setelah kode DNA dibaca, ribosom di mana mRNA akan menempel 
sesuai kode ini untuk produksi, RNA transfer yang membawa asam amino ke ribosom untuk digunakan 
dalam produksi, dan enzim-enzim yang sangat kompleks untuk melaksanakan beragam proses antara. 
Perangkat tersebut hanya terdapat dalam lingkungan yang sepenuhnya terisolasi dan terkendali seperti seltempat 
semua bahan mentah penting dan sumber energi berada.




Karenanya, materi organik dapat bereproduksi hanya jika materi ini berbentuk sel yang telah berkembang 
penuh, lengkap dengan seluruh organelnya dan dalam lingkungan yang sesuai untuk hidup, bertukar 
material, dan mendapatkan energi dari sekelilingnya. Ini berarti bahwa sel pertama di bumi terbentuk 
"secara tiba-tiba" lengkap dengan strukturnya yang sangat kompleks.


Jadi, apa artinya jika sebuah struktur kompleks muncul tiba-tiba?

Pertanyaan ini akan diajukan dengan sebuah contoh. Umpamakan sel tersebut sebuah mobil berteknologi 
tinggi dengan segala kompleksitasnya. (Sebenarnya sel terdiri dari sistem yang jauh lebih kompleks dan 
lebih berkembang dibandingkan mobil beserta mesin dan seluruh onderdilnya.) Sekarang ditanyakan: apa 
yang terlintas dalam pikiran jika Anda menjelajahi pedalaman hutan lebat dan menemukan mobil model 
terbaru di antara pepohonan? Akankah Anda berpikir bahwa beragam elemen dalam hutan telah menyatu 
secara kebetulan selama berjuta-juta tahun dan menghasilkan sebuah kendaraan semacam itu? Seluruh 
bahan mentah untuk membentuk mobil tersebut diperoleh dari besi, plastik, karet, tanah atau produk 
sampingnya. Tetapi apakah fakta ini akan membuat Anda berpikir bahwa bahan-bahan ini tersintesis 
"secara kebetulan" lalu menyatu dan menghasilkan mobil tersebut?




Tentu saja, setiap orang yang berakal sehat akan tahu bahwa mobil itu adalah hasil rancangan yang 
disengaja, yakni pabrik, dan akan heran mengapa mobil tersebut bisa berada di tengah-tengah hutan. 
Pemunculan tiba-tiba suatu struktur kompleks dalam bentuk lengkap menunjukkan bahwa struktur tersebut 
diciptakan oleh suatu kekuatan berkesadaran. Tidak diragukan lagi bahwa sistem kompleks seperti sel 
diciptakan oleh sebuah kehendak dan kebijakan agung. Dengan kata lain, sel terjadi karena diciptakan 
Allah.




Dengan keyakinan bahwa kebetulan murni dapat membentuk rancangan sempurna, evolusionis telah 
melanggar batas-batas akal sehat dan ilmu pengetahuan. Pakar terkemuka yang membahas persoalan ini 
adalah ahli zoologi Perancis, Pierre Grassé, mantan ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis. Meskipun 
seorang materialis, Grassé mengakui bahwa teori Darwin tidak dapat menjelaskan kehidupan. Dia juga 
mengemukakan pendapatnya tentang logika konsep "kebetulan" yang merupakan pilar utama Darwinisme:


Kemunculan mutasi-mutasi secara tepat, yang memungkinkan hewan dan tumbuhan memenuhi kebutuhan, 
merupakan hal yang sukar dipercaya. Namun, teori Darwin menyatakan lebih dari itu: sebatang pohon atau 
seekor hewan memerlukan beribu-ribu peristiwa kebetulan pada saat yang tepat. Jadi, keajaiban akan 
berperan di sini: peristiwa-peristiwa dengan peluang mendekati nol tidak boleh gagal untuk terjadi.... Tak 
ada larangan untuk berkhayal, tapi ilmu pengetahuan tidak boleh terjerumus ke dalamnya.




Grassé merangkum arti konsep "kebetulan" bagi evolusionis dengan kalimat "… Peluang menjadi 
semacam tuhan. Meskipun tidak dinamai, di balik kedok ateisme, ia disembah secara sembunyisembunyi."





Kegagalan logis evolusi adalah akibat pemujaan mereka akan konsep kebetulan. Dalam Al Quran
disebutkan bahwa mereka yang menyembah selain Allah sama sekali tidak berakal:

"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahanam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka 
mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai 
mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah, dan mereka mempunyai 
telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk (mendengar ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang 
ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (QS. Al-A'raf, 7: 179)


No comments:

Post a Comment