BAPAK DARI BIOGEOGRAFI EVOLUSI
Alfred
Russel Wallace
O.M., F.R.S. (lahir 8 Januari 1823 – wafat 7 November 1913 pada umur 90 tahun) dikenal sebagai
seorang naturalis, penjelajah, pengembara, ahli
antropologi dan ahli biologi dari Britania Raya. Ia terkenal sebagai orang yang
mengusulkan sebuah teori tentang seleksi alam, dimana kemudian hari malah
membuat Charles Darwin lebih terkenal dari dia dengan
teorinya sendiri.
Ia banyak
melakukan penelitian lapangan, dimana untuk pertama kalinya dilakukan di sungai
Amazon di tahun 1846 saat ia masih berusia 23 tahun dan
kemudian di Kepulauan Nusantara. Dia ketika itu mengoleksi aneka
serangga dari ekspedisi Amazon. Kemudian koleksinya dia bawa pulang ke Eropa yang gandrung terhadap temuan baru
dari belahan dunia lain. Koleksi serangga itu laku dijual dan modal itu menjadi
titik awal penjelajahan Wallace di Nusantara. Pada perjalanan antara tahun 1848 hingga tahun 1854, Ia tiba di Singapura. Selama delapan tahun kemudian (1854 - 1862)ia menjelajah berbagai wilayah di Nusantara. Dari penjelajahan itu, ia
membukukannya ke dalam sebuah catatan yang berjudul The Malay
Archipelago.
Selama ekspedisinya di Nusantara, diperkirakan dia telah menempuh
jarak tidak kurang dari 22.500 kilometer, melakukan 60 atau 70 kali perjalanan
terpisah, dan mengumpulkan 125.660 spesimen fauna meliputi 8.050 spesimen burung, 7.500 spesimen kerangka dan tulang aneka satwa, 310 spesimen mamalia, serta 100 spesimen reptil. Selebihnya, mencapai 109.700
spesimen serangga, termasuk kupu-kupu yang paling disukainya.
Kebiasaannya
mencatat perjalanan dan menyelamatkan catatan-catatan itu dengan cara
mengirimkan ke Inggris melalui pos kapal-kapal dagang Eropa, termasuk ketika singgah di Pulau Ternate antara tanggal 8 Januari 1858 dan 25 Maret 1858, ketika ia terserang malaria memaksakan diri menulis surat dan mengirimkan kepada ilmuwan
pujaannya, Charles Darwin di Inggris.
Dalam
penjelajahannya di bumi Nusantara ia menemukan sebuah garis imajiner
yang membagi flora dan fauna di Indonesia menjadi dua bagian besar. Garis ini
dikemudian hari dikenal sebagai Garis Wallace, dimana di satu bagiannya,
bentuk flora dan faunanya masih mempunya hubungan dengan flora dan fauna dari Australia dan memiliki
ciri-ciri yang sangat mirip. Sedangkan di bagian yang lainnya sangat mirip
dengan flora dan fauna dari Asia. Ia dianggap sebagai ahli
terkemuka di abad ke-19 dalam bidang penyebaran spesied binatang dan terkadang
dikenal sebagai Bapak dari Biogeografi Evolusi, sebuah kajian tentang
spesies apa, tinggal dimana dan mengapa. Ia adalah salah seorang dari
pemikir revolusioner pada abad ke-19 dan memberikan banyak masukan kepada
pembangunan "teori evolusi" selain juga salah seorang penemu dari
"teori seleksi alam". Termasuk didalamnya adalah konsep
keanekaragaman warna dalam dunia fauna, dan juga "Efek Wallace",
sebuah kesimpulan tentang bagaimana seleksi alam dapat memberikan kontribusi
pada keanekaragaman fauna.
No comments:
Post a Comment