LINGKUNGAN DAPAT MENYEBABKAN VARIASI
Alasan utama terjadinya variasi pada
mahluk hidup adalah perbedaan lingkungan tempat tinggal. Misal biji pohon pinus memiliki gen yang
akan menyebabkan pinus dapat tumbuh setinggi 35 m. Namun bila biji pinus tersebut
tumbuh dalam tanah yang sempit maka tumbuhan tersebut tidak akan tumbuh tinggi.
Genotip dalam biji pinus dapat menumbuhkan pinus hingga setinggi 35 m, namun
apabila lingkungan tidak mendukung maka genotip tersebut tidak akan
mengespresikan genotipnya dengan baik, sehingga tinggi pohon tidak
maksimal. Karakteristik ini disebut
juga dengan karakteristik oleh lingkungan. Karakteristik ini tidak merubah
susunan gen, sehingga sifat baru yang timbul tidak akan diturunkan pada
keturunan berikutnya.
Ketika
terdapat suatu populasi yang terdiri atas individu yang berbeda dengan individu
lainnya. Hanya individu yang beda yang mampu beradaptasi lebih baik dibanding
organisme lain. Individu dari suatu organisme yang mampu beradaptasi dengan
baik maka akan mampu bereproduksi dengan baik, sehingga sifat yang dimiliki
oleh individu tersebut dapat diwariskan kepada keturunan selanjutnya. Namun
proses pembentukan sifat baru ini merupakan proses yang lama dan bertahap
(gradualisme). Akumulasi dari adaptasi yang baik dari suatu organisme akan
menunjukkan sifat baru yang sedikit berbeda. Organisme yang mampu bereproduksi
dengan baik maka akan mampu melestarikan spesiesnya.
Spesies
modern merupakan keturunan (dalam bentuk yang kurang lebih bermodifikasi) dari
nenek moyang yang berbeda. Spesies bukannya tidak dapat bermutasi. Spesies baru
dapat dibuat secara tiruan dari spesies
lama. Kita juga dapat menyaksikan kategori spesies yang menyimpang di dalam
alam. Jika spesies yang sama dipelajari di beberapa tempat, kita dapat
menemukan sedikit perbedaan dari satu tempat dan tempat lain. Tingkat spasial
perubahan biasanya lambat, tetapi bentuk-bentuk ekstrem dapat berbeda
sedemikian sehingga mereka digolongkan (sebelum hubungan geografi diketahui)
sebagai spesies yang berlainan. Biasanya tidak diketahui apakah spesies ekstrem
ini berperilaku sebagai spesies seproduktif yang terpilih karena mereka terlalu
jauh jaraknya untuk dipertemukan. Tetapi kadang-kadang ekstrem geografis
benar-benar bertemu. Kemudian kita dapat menyaksikan apakah mereka berprilaku
sebagai spesies yang terpisah. Inilah kasus dimana distribusi geografis
membentuk lingkungan semacam cincin.
No comments:
Post a Comment