Powered By Blogger

Thursday, 30 May 2013

LINGKUNGAN DAPAT MENYEBABKAN VARIASI

LINGKUNGAN DAPAT MENYEBABKAN VARIASI

Alasan utama terjadinya variasi pada mahluk hidup adalah perbedaan lingkungan tempat tinggal.   Misal biji pohon pinus memiliki gen yang akan menyebabkan pinus dapat tumbuh setinggi 35 m. Namun bila biji pinus tersebut tumbuh dalam tanah yang sempit maka tumbuhan tersebut tidak akan tumbuh tinggi. Genotip dalam biji pinus dapat menumbuhkan pinus hingga setinggi 35 m, namun apabila lingkungan tidak mendukung maka genotip tersebut tidak akan mengespresikan genotipnya dengan baik, sehingga tinggi pohon tidak maksimal.   Karakteristik ini disebut juga dengan karakteristik oleh lingkungan. Karakteristik ini tidak merubah susunan gen, sehingga sifat baru yang timbul tidak akan diturunkan pada keturunan berikutnya.

Ketika terdapat suatu populasi yang terdiri atas individu yang berbeda dengan individu lainnya. Hanya individu yang beda yang mampu beradaptasi lebih baik dibanding organisme lain. Individu dari suatu organisme yang mampu beradaptasi dengan baik maka akan mampu bereproduksi dengan baik, sehingga sifat yang dimiliki oleh individu tersebut dapat diwariskan kepada keturunan selanjutnya. Namun proses pembentukan sifat baru ini merupakan proses yang lama dan bertahap (gradualisme). Akumulasi dari adaptasi yang baik dari suatu organisme akan menunjukkan sifat baru yang sedikit berbeda. Organisme yang mampu bereproduksi dengan baik maka akan mampu melestarikan spesiesnya.

Spesies modern merupakan keturunan (dalam bentuk yang kurang lebih bermodifikasi) dari nenek moyang yang berbeda. Spesies bukannya tidak dapat bermutasi. Spesies baru dapat  dibuat secara tiruan dari spesies lama. Kita juga dapat menyaksikan kategori spesies yang menyimpang di dalam alam. Jika spesies yang sama dipelajari di beberapa tempat, kita dapat menemukan sedikit perbedaan dari satu tempat dan tempat lain. Tingkat spasial perubahan biasanya lambat, tetapi bentuk-bentuk ekstrem dapat berbeda sedemikian sehingga mereka digolongkan (sebelum hubungan geografi diketahui) sebagai spesies yang berlainan. Biasanya tidak diketahui apakah spesies ekstrem ini berperilaku sebagai spesies seproduktif yang terpilih karena mereka terlalu jauh jaraknya untuk dipertemukan. Tetapi kadang-kadang ekstrem geografis benar-benar bertemu. Kemudian kita dapat menyaksikan apakah mereka berprilaku sebagai spesies yang terpisah. Inilah kasus dimana distribusi geografis membentuk lingkungan semacam cincin.

No comments:

Post a Comment