TINJAUAN
TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK YANG DILAKUKAN
TINDAKAN NEFROSTOMY
- PENGKAJIAN
Pengkajian merupakan tahap
pertama dalam proses keperawatan dimana perawat dapat memperoleh data melalui
wawancara, laporan teman sejawat, cataatn keperawatan dan pengkajian fisik. (
priharjo, robert, 1995 : 1 )
a.
Pengumpulan Data
1)
Identitas klien dan penanggungjawab
Identitas klien dan penanggungjawab
meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, status
perkawinan, suku, bangsa, golongan darah, tanggal masuk rumah sakit, tanggal
pengkajian, nomor medrec, diagnosa medis dan alamat, identitas penanggungjawab
disertai hubungan dengan klien dan alamat.
2)
Riwayat kesehatan
a).
Riwayat kesehatan sekarang
(1) Keluhan utama masuk rumah sakit
Menjelaskan keluhan yang
paling dirasakan klien saat pertama kali datang ke rumah sakit. Klien biasanya
mengeluh sesak nafas, tidak bisa BAK, bengkak pada seluruh tubuh, mual dann
muntah, nyeri pinggang.
(2) Keluahan utama pada saat pengkajian
Menjelaskan keluhan yang
paling diarasakan oleh klien saat dilakukan pengkajian diuraikan dengan PQRST,
yaitu klien mengeluh nyeri/pegal pada daerah paha ke tungkai yang dirasakan
disertai dengan rasa panas seperti terbakar, gejala atau gambaran tentang
masalah kesehatan aktual atau potensial/resiko yang ada pada klien. ( priharjo,
robert, 1995 : 8 )
Untuk memudahkannya keluhan
tersebut menggunakan analisa symptom PQRST yaitu :
- P
( Provokatif/paliatif )
Apakah yang menyebabkan
timbulnya masalah/keluhan, hal yang memperberat/memperingan.
- Q
( quantity/quality )
Seberapa berat keluhan
terasa, bagaimana rasanya dan seberapa sering.
- R
( region/radiasi )
Lokasi keluahn
dirasakan/ditemukan, apakah menyebar kedaerah lain dan daerah/area
penyebarannya.
- S
( safety of scale )
Intensitas keluhan
dinyatakan ringan, sedang atau berat.
- T
( timing )
Kapan keluhan dimulai,
seberapa sering keluhan tersebut, apakah berulang – ulang, berapa lama
intensitasnya.
b).
Riwayat kesehatan dahulu
Mengidentifikasi riwayat
kesehatan yang dimiliki, hubungan dengan atau memperberat keadaan penyakit yang
sedang diderita klien saat ini dan faktor predisposisi penyakit, pada saat
dikaji klien pernah mengalami keluahan yang sama yang pernah diderita
sebelumnya, seperti sering nyeri pinggang, BAK yang tidak lancar. Selain itu
penyakit berat/keturunan/menular seperti hipertensi, DM, jantung, astma dan
rheumatik. Selain itu perlu juga dikaji mengenai pola kebiasaan sehari – hari,
aktivitas, penggunaan obat – obatan, kebiasaan makan/minum.
c).
Riwayat kesehatan keluarga
Kaji keadaan kesehatan
keluarga, apakah dikeluarganya ada yang menderita penyakit yang sama seperti
klien atau penyakit yang ditularkan/diturunkan.
3)
Data fisik
a).
Sistem pernafasan
Biasanya ditemukan
pernafasan kausmaull, nafas bau aseton, batuk dengan/tanpa sputum kental.
b).
Sistem kardiovaskuler
Adanya data hipertensi,
disritmia jantung, nadi lemah, hipotensi orthostatik, pucat, edema jaringan
umum atau pitting edema pada kaki dan kecenderungan perdarahan. Pada area
nefrostomy, pembentukan fistula/infeksi.
c).
Sistem pencernaan
Biasanya ditemukan keluhan
mual, nafsu makan menurun, nyeri ulu hati, muntah, rasa tidak nyaman dimulut,
distensi abdomen, perubahan turgor kulit/kelembaban dan penampilan tampak
lemas.
d). Sistem
integumen
Adanya kulit
pucat/kekuningan, gatal – gatal, rambut tipis, kulit kering atau lembab, adanya
pemasangan selang melalui luka pembedahan/insisi.
e).
Sistem muskuloskeletal
Ditemukan kelelahan,
penurunan rentang gerak.
f).
Sistem perkemihan
Kaji adanya penurunan
frekwensi urine, oliguri, anuria, abdomen kembung, pemasanagan selang/kateter
untuk pengeluaran urine, warna urine kuning tua.
g).
Sistem reproduksi
Adanya penurunan libido,
amenorhoe dan infertilitas.
h).
Sistem persarafan
Ditemukan adanya keluhan
nyeri/pegal yang disertai adanya rasa panas terbakar pada area ekstrimitas
bawah, kram otot/kejang, kesemutan keluhan pusing/sakit kepala.
4)
Data psikososial dan spiritual
a).
Psikososial
Kaji hubungan klien dengan
keluarga, tim kesehatan dan lingkungan sekitar, tingkat kecemasan terhadap
penyakit dan perubahan status kesehatan, memeperetahankan fungsi dan peran
dalam keluarga.
b).
Spiritual
Kaji mengenai persepsi
klien terhadapa penyakit dan harapan klien akan kesembuhannya serta keyakinan
klien menegenai sehat dan sakit.
5)
Data penunjang
a).
Pemeriksaaan diagnostik
- Pemeriksaan
urine
Adanaya peningkatan ureum,
kreatinin, valume urine sedikit atau oliguri, warna keruh, Bj urine meningkat,
adanya protein urine.
- Pemeriksaan
darah
Peningkatan kadar ureun
kreatinin, penurunan kadar haemoglobin, penurunan albumin.
- Prosedur
diagnostik
Thorax foto, BNO, USG dan
EKG.
b).
Terapi
- Antiboitik
- Antihipertensi
- Diuretik
- Analgetik
b.
Analisa Data
Merupakan proses
pengelompokan data yang menyimpang, dianalisa dan diinterpretasikan sehingga
diperoleh masalah – masalah keperawatan.
- DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah
suatu respon individu pada amasalah kesehatan yang aktual dan resiko, yang
dimaksud aktual adalah masalah yang ditemukan pada saat dilakukan pengkajian,
sedangkan resiko adalah masalah yang dimungkinkan akan timbul kemudian.
Didalam “ Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah yang disususn oleh Brunner dan Suddarth tahun 1997
yang dialihbahasakan oleh kuncara dkk”, dijelaskan mengenai diagnosa
keperawatan yang akan timbul pada klien dengan gagal ginjal kronik adalah
sebagai berikut :
1.
kelebihan volume cairan berhubungan dengan haluaran urine, diet berlabihan
serta retansi cairan dan natrium.
2.
perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia,
mual dan muntah, pembatasan diat dan perubahan membran mukosa mulut.
3.
kurang pengetahuan tentang kondisi dan parogram penanganan.
4.
intoleran aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi produksi
sampah dan prosedur dialisis/nefrostomy.
5.
gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantungan, perubahan peran,
perubahan pada citra diri dan disfungsi seksual.
- PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Merupakan tahap penentuan
apa yang akan dilakuakan untuk membantu memenuhu kebutuhan klien dan
mengatasi masalah keperawatan yang ditemukan. Perencanaan merupakan langkah
kedua dari proses keperawatan dimana ditentukan tujuan dan perumusan intervensi
dan rasional sesuai dengan masalah yang muncul setelah dilakukan analisa data..
selain itu tujuan dan intervensi disesuaikan juga dengan kondisi, situai dan
lingkungan karenan diperlukan sekali kerjasama untuk mengatasi masalah
kesehatan klien.
Dibawah ini adalah
perencanaan yang dapat dilakukan sesuai dengan masalah yang muncul. ( Brunner
dan Suddarth, 1997 : 1451 ), yaitu :
1.
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan haluaran urine, diet berlabihan
serta retansi cairan dan natrium.
Tujuan :
Kelebihan cairan dalam
tubuh berkurang.
Kriteria hasil yang
diharapkan :
- Berat
badan turun mendekati normal
- Turgor
kulit mendekati normal
- Oedema
berkurang atau hilang
- Tanda
– tanda vital normal
- Distensi
vena leher hilang atau berkurang ( < 3 cm )
- Rasa
haus yang berlebihan hilang atau berkurang.
- Membran mukosa lembab
2.
Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia,
mual dan muntah, pembatasan diat dan perubahan membran mukosa mulut.
Tujuan :
Kebutuhan nutrisi
terpenuhi.
Kriteria hasil yang
diharapkan :
- Mengkonsumsi
protein yang mengandung nilai biologis tinggi.
- Porsi
makan yang disajikan habis sesuai dengan pembatasan diit.
- Nafsu
makan bertambah, mual dan muntah berkurang atau hilang.
3.
Kurang pengetahuan tentang kondisi dan parogram penanganan.
Tujuan :
Pengetahuan klien menungkat
mengenai kondisi dan penenganan penyakitnya.
Kriteria hasil yang
diharapkan :
- Klien
dan kaluarga dapat menyatakan hubungan antara gagal ginjal dan
konsekwensinya.
- Klien
dan keluarga dapat menjelaskan mengenai pembatasab cairan dan diet
sehubungan dengan kegagalan regulasi ginjal.
- Klien
dan keluarga dapat menggunakan informasi dan instruksi tertulis untuk
mengklarifikasi pernyataan dan mencari informasi tambahan.
4.
Intoleran aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi produksi
sampah dan prosedur dialisis/nefrostomy.
Tujuan :
Klien dapat berpartisipasi
dalam aktivitas yang dapat ditoleransi.
Kriteria hasil yang
diharapkan :
- tingkat
aktivitas dan latihan kliuen meningkat.
- Klien
dapat melakukan aktivitas dan istirahan secara bergantian.
- Klien
dapat melakukan perawatan mandiri.
5.
Gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantungan, perubahan peran,
perubahan pada citra diri dan disfungsi seksual.
Tujuan :
Konsep diri tidak
terganggu.
Kriteria hasil yang
diharapkan :
- Koping
klien adekuat
No comments:
Post a Comment