Powered By Blogger

Thursday, 30 May 2013

PELAYARAN BEAGLE

PELAYARAN BEAGLE

Sejak 1826 H.M.S (His Majesty’s Ship) Beagle menjadi kapal yang difungsikan untuk mengantarkan tim ekspedisi laut untuk membuat peta kelautan sebagai navigasi peperangan laut, pelayaran komersil atau perdagangan. Ekspedisi laut itu juga bertujuan mengukur kedalaman laut dan memperkirakan ketinggian perbukitan yang terlihat dari laut. Pada ekspedisinya yang kedua, pelayaran H.M.S Beagle dipimpin oleh Robert FitzRoy, seorang ahli hidrografi dan meteorologi dari Inggris. Walaupun ekspedisi ini bertujuan untuk membuat peta kelautan, FitzRoy diam-diam mempunyai rencana untuk mencari bukti-bukti penciptaan seperti yang tertulis di Kitab Injil. Pada waktu itu, sudah menjadi kebiasaan bahwa kapten kapal mempunyai pendamping selama ekspedisi kapal yang biasanya berlangsung selama bertahun-tahun. Atas rekomendasi dari pendeta Leonard Jenyns dan Profesor John Steven Henslow serta kecermatan seleksi sang kapten kapal, maka terpilihlah Charles Darwin sebagai naturalis yang bertugas menelusuri daratan di sekitar tempat kapal berlabuh.

Setelah mengalami dua kali penundaan, akhirnya dengan 73 orang awak kapal, di hari yang cerah tanggal 27 Desember 1831 H.M.S. Beagle berlayar dari pelabuhan di Plymouth, Inggris. Ekspedisi ke-2 Beagle ini berlangsung selama lima tahun dari rencana awal yang hanya dua tahun. Kapal Beagle berlayar menelusuri garis Pantai Amerika Selatan. Gambar 2 adalah rute perhentian kapal Beagle selama ekspedisi ke-dua, namun lokasi perjalanan darat Darwin dapat mencapai berpuluh kilometer jauhnya dari tempat berlabuhnya kapal.

       Rute Ekspedisi ke-dua H.M.S. Beagle adalah :
Plymouth  Tenerife  Cape Verde  Bahia (Brazil)  Rio de Janeiro  Montevideo  Kep. Falkland  Valparaiso  Callao, Lima  Kep. Galapagos  Sydney  Hobart  Pelabuhan King George’s  Pulau Cocos (Keeling)  Mauritius  Cape Town  Bahia  Cape Verde   Azores  Falmouth

Ketika anak buah kapal mengadakan survei di pesisir, Darwin menghabiskan dua pertiga dari waktunya ini untuk menjelajani daratan: tiga tahun tiga bulan di daratan dan 18 bulan di lautan. Ia menyelidiki beraneka ragam penampilan geologis, fosil dan organisme hidup, dan menjumpai beraneka ragam manusia, baik masyarakat pribumi maupun kolonial. Secara metodik ia mengumpulkan sejumlah besar spesimen, banyak di antaranya baru bagi ilmu pengetahuan. Catatan-catatan terincinya yang panjang lebar memperlihatkan kecakapanya untuk membangun teori dan membentuk dasar bagi pekerjaannya di kemudian hari, serta memberikan pemahaman antropologis sosial, politik yang mendalam tentang daerah-daerah yang dikunjunginya.  Tabel 1 adalah catatan perjalanan yang dilalui oleh Darwin selama berlayar maupun melakukan perjalanan darat ke berbagai tempat selama ekspedisi.

Tabel 1. Urutan Perjalanan Darwin dengan H.M.S. Beagle

6 Januari 1832 : Pulau Tenerife.
Kapal ditahan untuk berlayar, karena sedang ada isu penyebaran kolera di Inggris, dan awak kapal Beagle dikarantina selama 12 hari dan tidak diizinkan ke daratan.
10 Januari 1832 : Lautan.
Darwin menggunakan jaring plankton yang dipasang di belakang kapal. Dari hasil tangkapan, ia menuliskan catatan “Makhluk-makhluk ini sangat rendah pada tingkatan alam dan kesemuanya indah dalam bentuk dan keragaman warna. Hal itu menghasilkan pemikiran bahwa begitu banyak keindahan yang ada sudah seharusnya diciptakan dengan tujuan tertentu.”
16 Januari : Pulau Vulkanis St. Jago, Kep. Cape Verde.
Darwin menelusuri tepi laut dan memperoleh temuan berupa sekumpulan kulit kerang di tebing dengan ketinggian 45 kaki dpl di sepanjang garis pantai. Darwin berasumsi bahwa pada masa lampau, strata tersebut terbentuk karena aktivitas geologis. Ia terilhami dari pemikiran Charles Lyell dalam bukunya Principles of Geology, bahwa bentuk lapisan bumi berubah perlahan melalui waktu yang panjang dan terus berlangsung hingga kini. 
28 Februari 1832 : Salvador (Bahia), Brazil.
Darwin berjalan-jalan seorang diri menelusuri hutan tropis, mengamati kekayaan alam. Ia sempat berselisih dengan kapten Kapal karena Darwin tidak menyetujui perbudakan orang kulit hitam. Namun akhirnya keduanya berdamai. 
3 April 1832 : Rio de Janeiro, Brazil.
Darwin mengeksplorasi hutan tropis selama 18 hari bersama dengan penduduk lokal, Patrick Lennon. Darwin mengumpulkannkoleksi serangga dan tanaman.  Ia juga menyaksikan lebih banyak kebrutalan pada budak kulit hitam.
19 Agustus 1832
Darwin mengirimkan spesimen temuannya berupa beberapa bebatuan, tanaman tropis, empat botol hewn awetan, serta surat kepada Henslow di Cambridge. Darwin masih meragukan kualitas kerjanya sendiri.
22 Agustus 1832 : Tepian garis pantai Patagonia
Darwin mengumpulkan fosil seperti hewn pengerat, tempurung armadillo, kukang tanah, dan gigi raksasa yang belum teridentifikasi.
24 November 1832
Darwin mengirimkan spesimen gigi Cavia(sejenis hewan pengerat raksasa), gigi atas dan kepala hewan besar (diperkirakan Megatherium), dll ke Charles Henslow di Cambridge. Selama pelayarannya, Darwin kurang lebih empat kali mengirimkan surat dan spesimennya pada Charles Henslow
18 Desember 1832 : Tierra del Fuego
Darwin bertemu den berbaur dengan suku primitif Feugian, dan takjub oleh tingkah laku mereka. Di sana kapten kapal juga memulangkan empat orang prmitif misionaris Feugian kembali ke suku asal setelah mereka dilatih di Inggris.
1 Maret 1833 :  Kep. Falkland, Port Luis.
Darwin melakukan banyak survei dan bersemangat melakukan studi komparatif di antara semua fosil, tanaman, dan hewan yang telah ia koleksi selama perjalanan.
1 Mei 1833 : Maldonado
Darwin melakukan ekspedisi di pedalaman selama 20 hari
13 Agustus 1832 : Bahia Blanca, Punta Alta, Argentina.
Darwin menemukan fosil hampir utuh hewan yang diduga sejenis kukang tanah raksasa, namun ia bingung bagaimana bisa fosil tersebut ditemukan di bawah lapisan di mana terdapat fosil kerang. Ia juga menemukan beberapa fosil lainnya.
14 November 1833 : Mercedes, Uruguay
Darwin menemukan kepala hewan mirip kudanil (Toxodon), dll.
12 Februari 1834 : Woolya Cove, Tierra del Fuego
Kapten FitzRoy hendak mengecek misionaris yang telah dipulangkan dan menemukan bahwa mereka tidak ingin kembali ke dunia yang beradab.
23 Juli 1834 : Valparaiso, Chile.
Darwin tidak terlalu terkesan dengan lanskap sekeliling. Pada akhir September ia demam tinggi yang diduga merupakan penyakit chagas akibat gigitan serangga dan baru membaik pada akhir Oktober.
20 Februari 1835 : Valdivia, Chile.
Sebuah gempa besar mengguncang Valdivia. Setelah gempa itu berakhir, Darwin melanjutkan eksplorasinya dan menmukan bahwa area Pulu Quiriquina naik beberapa kaki dari sebelumnya karena gempa bumi yang baru terjadi. Ia kembali terilhami oleh konsep Lyell.
19 Juli 1835 : Callao, Lima, Peru
Sebagian besar kota hancur karena gempa
Selasa, 15 September 1835 : Kep. Galapagos, Rep. Equator.
Di hari berikutnya ia menelusuri P. Chatam, di mana ia melihat sejumlah kura-kura besar Galapagos, Iguana laut, mockingbird (sejenis burung murai), dll.
Di P. Charles, Gubernur Galapagos memberi tahu bahwa bentuk tempurung kura-kura Galapagos berbeda pada tiap habitat di pulau mana mereka berada. Ia juga menemukan perbedaan pada mockingbird di sana dibanding di P. Chatam. Ia lalu mengambil spesimen dan menamai berdasarkan asal pulau.
Di P. Albemarle, ia melihat iguana darat, menangkat spesies mockingbird ketiga, dan ia membuat catatan 14 jenis burung finch yang ia temui, namun tak ia tandai berdasarkan asal pulau.
Di P. James, Darwin tinggal selama 9 hari dan mengumpulkan banyak spesimen serangga, tumbuhan, dan bebatuan.
15 November 1985 : Tahiti
Darwin menemukan jenis vegetasi menarik, dan bertemu misionaris.
21 Desember 1835 : New Zealand
Bertemu suku Maori, yang lebih primitif dari suku pedalaman Tahiti
12 Januari 1836 : Pelabuhan Sydney, Australia.
Darwin menjelajah New South Wales, dan terpukau dengan makhluk-makhluk ‘aneh’ yang ia temui, seperti potoroo (tikus kanguru), platypus, dan Antylon yang sama dengan yang ada di Eropa, sehingga ia berpikir "Orang yang tidak percaya ... mungkin akan berkata 'Pastilah dua Pencipta yang berbeda telah bekerja'.
6 Maret 1836 : Pelabuhan King George’s
Pemandangan dan lingkungan di sini tidak terlalu menarik, bahkan membosankan
1 April 1836 : Pulau Coccos (Keeling)
Kapten FitzRoy mensurvei koral atol dan menginvestigasi metode pembentukannya.  Diduga dahulu karang atol tersebut adalah gunung vulkanik yang telah tenggelam dan berada di sekitar pulau.
29 Apri 1836 : Mauritius.l tersebut adalah gunung yang ada di sekitar pulau.a. rkan asal pulau.
pa kaki dari sebelumnya karena g
31 Mei 1836 : tiba di Cape Town
3 Juni 1836 : Cape Town
Darwin mengunjungi Sir John Herschel dan berbincang seputar gunung api, gempa, pergerakan benua, asal-usul manusia, dan bagaimana spesies baru sekarang terbentuk.
23 Juli 1836 : Bahia (Salvador), Argentina
Kapten FitzRoy mengukur ulang garis bujur posisi tempat tersebut.
19 Agustus 1836 : Pulau Terceira, Azores.
2 Oktober 1836 : Falmouth, Inggris.
H.M.S. Beagle menyelesaikan pelayarannya.

No comments:

Post a Comment