CUVIER
(1769-1832)
Cuvier adalah anak dari seorang
bangsa Prancis yang telah melarikan diri ke negeri Jerman, ia akhirnya belajar
di negeri ini. Pada tahun 1795 ia kembali ke paris. Disana ia
menjadi seorang sarjana yang terkenal. Mula-mula ia sebagai mahaguru pada
Jardin des Plantes, kemudian sebagai sekretaris dari Akedemi Pengetahuan di
Paris. pada tahun 1831 ia diangkat menjadi bangsawan yang tertinggi dari Prancis.
Ia menyampaikan bahwa
sisa-sisa hewan yang telah mebatu itu adalah dari sisa hewan yang telah mati di
zaman dulu. Mammouth yang dikeluarkan dari timbunan es di Rusia dengan utuh
itupun telah diketahui oleh Cuvier.
Ilmu geologi yaitu ilmu yang
mempelajari perubahan-perubahan bentuk dari kulit bumi. Lapisan-lapisan
tanah (yang merupakan kulit bumi) itu menandakan berbagai periode dalam sejarah
bumi. Dari hewan-hewan yang telah mati itupun dapat ditemukan jenis-jenisnya
yang merupakan petunjuk dari berbagai periode tersebut. Berdasarkan
pertimbangan ini, Cuvier kemudian menyusun teori yang terkenal dengan Teori
Catalysma. Ia beranggapan bahwa tiap-tiap periode dalam sejarah bumi itu
mungkin selalu diakhiri dengan suatu bencana yaitu semacam kiamat. air bah yang
diceritakan dalam Kitab Injil, yang memusnahkan ataupun hampir melenyapkan
semua makluk hidup. Sesudah itu oleh Tuhan mingkin menciptakan lagi suatu
tumbuhan dan hewan baru. Jadi teori Civiert ini pada hakekatnya adalah sama
saja dengan teori Linnaeus, akan tetapi penciptaan yang dimaksudnya terjadi
berulang-ulang.
Cuvier menambahkan bahwa mungkin
sekali lenyapnya hewan-hewan itu bukannya dimana-mana, dengan demikian ada
kemungkinan juga bahwa hewan-hewan yang diciptakan dalam periode yang sudah lamapau
dari suatu daerh tertentu, kemudian pindah menempati daerah lain yang baru di
bumi ini. Hal ini berkaitan dengan sebaran hewan atau geografi hewan. Pendapat
lain dari Cuvier yang penting adalah bahwa semua hewan dapat dianggap sebagai
suku-suku dari suatu deret yang mulai dari hewan bersel satu yang sederhana
sampai tingkat manusia. Hal ini dikenal dengan Tangga Dari Alam.
No comments:
Post a Comment