Powered By Blogger

Thursday, 30 May 2013

LAMARCK (1744-1829)

LAMARCK (1744-1829)

1.  Profil
Nama lengkapnya adalah Jean Baptist Pierre Antoine De Monet, Chavalier De Lamarck. Sewaktu masih muda ia belajar untuk menjadi pendeta, kemudian ia menjadi tentara tetapi kemudian ia malah lebih tertarik akan ilmu tumbuh-tumbuhan dan menerbitkan sebuah buku yang besar mengenai tumbuh-tumbuhan yang hidup ditanah airnya. Bukunya itu menarik perhatian para sarjana, sehingga setelah revolusi dai diangkat menjadi mahaguru pada Jardin des Plantes (semacam kebun raya). Ia menjadi mahaguru di bidang vertebrata. Ia menyusun buku yang berjudul ”Philosophie Zoologioque”. Ia menjadi buta dihari tuanya dan terpaksa hidup miskin dan sengsara sekali. Oleh rekan-rekannya di zaman itu tidak ada yang mengerti jasa-jasanya sebagaimana mestinya.

Setelah ia meninggal, maka berkat kegiatan Darwin, ia dijunjung tinggi lagi dan sampai sekarang pun ia masih dipandang sebagai salah satu seorang sarjana besar di zaman itu. Sayang sekali teori-teorinya tidak dilengkapi dengan bukti-bukti dan kenyataan-kenyataan.

2.      Teori Evolusi Lamarck
Teori Lamarck ialah :
1) Bahwa di bumi ini mula-mula timbul makluk hidup yang sederhana, yang mungkin berasal dari benda-benda mati (dengan jalan Generatio Spontanea), akan tetapi dari makluk yang sederhana ini kemudian dalam tempo yang panjang sekali timbulah jenis-jenis makluk yang hidup sampai sekarang, tanpa ada penghentian jalannya kehidupan. Teori evolusi menganggap bahwa hewan bersela satu sebagai permulaan evolusi dan menganggap manusia sebagai akhir evolusi.
2) Di antara sebab-sebab yang menyelenggarakan perubahan-perubahan dan penyempurnaan tubuh makluk hidup, Lamarck mengemukakan bahwa pentingnya mempergunakan dan tidak mempergunakan alat tubuh tertentu. Kalau sebuah alat tubuh sering digunakan maka ia akan tumbuh sempurna dan bila ia jarang digunakan ataupun tidak digunakan sama sekali maka ia akan terbelakang tumbuhnya, sedang tiap-tiap perubahan yang dialami oleh individu itu selama masa hidupnya kelak akan diturunkan kepada keturunanya, sehingga kelak sifat itu tampak sempurna pada keterunannya.

Dalam bukunya lamarck menjelaskan teorinya dengan inti sari sebagai berikut di bawah ini :
1. Makhluk hidup sederhana adalah nenek moyang dari makhluk hidup yang sempurna / modern dengan tingkat kompleksitas yang tinggi.
2. Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dengan menggunakan organ tubuhnya.
3. Organ tubuh yang sering dipakai atau digunakan akan berkembang ke taraf yang lebih baik, sedangkan organ yang jarang ataupun yang tidak pernah digunakan akan menghilang.
4. Perubahan organ tubuh akan diwariskan dan diturunkan ke generasi berikutnya atau keturunannya.

Menurut Lamarck, bagian tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri, sifat, dan karakternya karena pengaruh lingkungan hidupnya. Jika bagian tubuh dari makhluk hidup selalu atau sering digunakan, maka bagian tersebut makin lama dapat berubah sehingga sesuai untuk digunakan pada lingkungan tersebut. Sebaliknya bagian tubuh yang tidak pernah atau jarang digunakan lagi makin lama akan menghilang (rudimenter). Bagian tubuh yang telah mengalami perubahan dan sudah sesuai dengan lingkungannya dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada lingkungan. Bagian yang telah beradaptasi tersebut memiliki ciri atau karakter yang berbeda dengan aslinya. Bagian ini dinamakan ciri atau karakter atau sifat perolehan. Sifat perolehan tersebut akan diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke generasi. Demikianlah seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup yang lebih maju daripada moyangnya. Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut dikenal dengan ‘use and disuse’.

Lamarck memberi contoh Ular adalah binatang yang mempunyai kebiasaan untuk merangkak/merayap dengan cepat masuk ke dalam tanah, kalau mereka mau bersembunyi. Kaki-kaki yang panjang malah merugikan untuk merangkak dan bersembunyi di dalam tanah dan keberadaan kaki tersebut justru merintangi gerakan. Jadi kebiasaan bergerak dari binatang itu menyebabkan lenyapnya kaki-kaki pada tubuhnya sendiri.

Contoh lain yang dikemukakan Lamarck adalah mengenai panjang leher jerapah. Menurutnya nenek moyang jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika terjadilah bencana kekeringan sedemikian rupa sehingga jerapah hanya dapat memperoleh makanan dengan mengambil daun-daun yang ada di pepohonan. Karena sering mengambil daun-daun dipohon untuk dimakan, akibatnya leher jerapah tertarik, makin lama makin panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu leher panjang diwariskan pada generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah sekarang berleher panjang.

Contoh lainnya lagi adalah hewan yang hidup di gua-gua gelap akan mempunyai mata yang mundur ketajamannya. Hewan itu mempunyai kemampuan untuk selalu mempertahankan sifat yang telah mereka miliki dalam usaha menyempurnakan organisasi alat-alat tubuhnya, tetap dipertahankan terus hingga dengan demikian kelak pada suatu ketika berturut-turut terjadilah makluk hidup dari berbagai kelas dan bangsa, yang disebabkan oleh karena keadaan lingkungan hidupnya yang bermacam-macam.

Persamaan teori Lamarck dengan teori darwin adalah evolusi sama-sama terjadi karena pengaruh faktor lingkungan. Sedangkan perbedaannya adalah pada yang menyebabkan perubahan makhluk hidup, di mana lamarck disebabkan oleh kuantitas penggunaan organ tubuh, sedangkan darwin pada seleksi alam.

No comments:

Post a Comment