LAMARCK (1744-1829)
1. Profil
Nama lengkapnya adalah Jean Baptist Pierre Antoine De
Monet, Chavalier De Lamarck. Sewaktu masih muda ia belajar untuk menjadi
pendeta, kemudian ia menjadi tentara tetapi kemudian ia malah lebih tertarik
akan ilmu tumbuh-tumbuhan dan menerbitkan sebuah buku yang besar mengenai
tumbuh-tumbuhan yang hidup ditanah airnya. Bukunya itu menarik perhatian para
sarjana, sehingga setelah revolusi dai diangkat menjadi mahaguru pada Jardin
des Plantes (semacam kebun raya). Ia menjadi mahaguru di bidang vertebrata. Ia
menyusun buku yang berjudul ”Philosophie
Zoologioque”. Ia menjadi buta dihari tuanya dan terpaksa hidup miskin dan
sengsara sekali. Oleh rekan-rekannya di zaman itu tidak ada yang mengerti
jasa-jasanya sebagaimana mestinya.
Setelah ia meninggal, maka berkat kegiatan Darwin, ia
dijunjung tinggi lagi dan sampai sekarang pun ia masih dipandang sebagai salah
satu seorang sarjana besar di zaman itu. Sayang sekali teori-teorinya tidak dilengkapi
dengan bukti-bukti dan kenyataan-kenyataan.
2.
Teori
Evolusi Lamarck
Teori Lamarck ialah :
1) Bahwa di bumi ini
mula-mula timbul makluk hidup yang sederhana, yang mungkin berasal dari
benda-benda mati (dengan jalan Generatio Spontanea), akan tetapi dari makluk
yang sederhana ini kemudian dalam tempo yang panjang sekali timbulah
jenis-jenis makluk yang hidup sampai sekarang, tanpa ada penghentian jalannya
kehidupan. Teori evolusi menganggap bahwa hewan bersela satu sebagai permulaan
evolusi dan menganggap manusia sebagai akhir evolusi.
2) Di antara
sebab-sebab yang menyelenggarakan perubahan-perubahan dan penyempurnaan tubuh
makluk hidup, Lamarck mengemukakan bahwa pentingnya mempergunakan dan tidak
mempergunakan alat tubuh tertentu. Kalau sebuah alat tubuh sering digunakan
maka ia akan tumbuh sempurna dan bila ia jarang digunakan ataupun tidak
digunakan sama sekali maka ia akan terbelakang tumbuhnya, sedang tiap-tiap
perubahan yang dialami oleh individu itu selama masa hidupnya kelak akan
diturunkan kepada keturunanya, sehingga kelak sifat itu tampak sempurna pada
keterunannya.
Dalam
bukunya lamarck menjelaskan teorinya dengan inti sari sebagai berikut di bawah
ini :
1.
Makhluk hidup sederhana adalah nenek moyang dari makhluk hidup yang sempurna /
modern dengan tingkat kompleksitas yang tinggi.
2.
Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitarnya dengan menggunakan organ tubuhnya.
3.
Organ tubuh yang sering dipakai atau digunakan akan berkembang ke taraf yang
lebih baik, sedangkan organ yang jarang ataupun yang tidak pernah digunakan
akan menghilang.
4.
Perubahan organ tubuh akan diwariskan dan diturunkan ke generasi berikutnya
atau keturunannya.
Menurut
Lamarck, bagian tubuh makhluk hidup
dapat berubah baik ciri, sifat, dan karakternya karena pengaruh lingkungan
hidupnya. Jika bagian tubuh dari makhluk hidup selalu atau sering digunakan,
maka bagian tersebut makin lama dapat berubah sehingga sesuai untuk digunakan
pada lingkungan tersebut. Sebaliknya bagian tubuh yang tidak pernah atau jarang
digunakan lagi makin lama akan menghilang (rudimenter). Bagian tubuh yang telah
mengalami perubahan dan sudah sesuai dengan lingkungannya dikatakan bagian yang
telah beradaptasi pada lingkungan. Bagian yang telah beradaptasi tersebut
memiliki ciri atau karakter yang berbeda dengan aslinya. Bagian ini dinamakan
ciri atau karakter atau sifat perolehan. Sifat perolehan tersebut akan
diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke generasi. Demikianlah
seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup yang lebih maju
daripada moyangnya. Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut dikenal dengan ‘use and disuse’.
Lamarck memberi
contoh Ular adalah binatang yang mempunyai kebiasaan untuk merangkak/merayap
dengan cepat masuk ke dalam tanah, kalau mereka mau bersembunyi. Kaki-kaki yang
panjang malah merugikan untuk merangkak dan bersembunyi di dalam tanah dan
keberadaan kaki tersebut justru merintangi gerakan. Jadi kebiasaan bergerak
dari binatang itu menyebabkan lenyapnya kaki-kaki pada tubuhnya sendiri.
Contoh lain yang
dikemukakan Lamarck adalah mengenai panjang leher jerapah. Menurutnya nenek
moyang jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika terjadilah bencana
kekeringan sedemikian rupa sehingga jerapah hanya dapat memperoleh makanan
dengan mengambil daun-daun yang ada di pepohonan. Karena sering mengambil
daun-daun dipohon untuk dimakan, akibatnya leher jerapah tertarik, makin lama
makin panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu leher panjang
diwariskan pada generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah sekarang berleher
panjang.
Contoh lainnya lagi
adalah hewan yang hidup di gua-gua gelap akan mempunyai mata yang mundur
ketajamannya. Hewan itu mempunyai kemampuan untuk selalu mempertahankan sifat
yang telah mereka miliki dalam usaha menyempurnakan organisasi alat-alat
tubuhnya, tetap dipertahankan terus hingga dengan demikian kelak pada suatu
ketika berturut-turut terjadilah makluk hidup dari berbagai kelas dan bangsa,
yang disebabkan oleh karena keadaan lingkungan hidupnya yang bermacam-macam.
Persamaan
teori Lamarck dengan teori darwin adalah evolusi sama-sama terjadi karena
pengaruh faktor lingkungan. Sedangkan perbedaannya adalah pada yang menyebabkan
perubahan makhluk hidup, di mana lamarck disebabkan oleh kuantitas penggunaan
organ tubuh, sedangkan darwin pada seleksi alam.
No comments:
Post a Comment