Powered By Blogger

Friday, 31 May 2013

ORGAN ANALOG PADA TUMBUHAN

ORGAN ANALOG PADA TUMBUHAN

Berdasarkan  teori evolusi, tubuh tumbuhan akan mengalami perubahan bentuk dan susunannya, hingga suatu alat atau bagian tubuh dapat dicari asal filogenetiknya. Diterimanya anggapan, bahwa bentuk dan susunan tubuh tumbuhan selalu disesuaikan dengan fungsinya serta alam sekitarnya.

Bagian lain yang dapat kita temukan pada tubuh tumbuhan dapat dipandang sebagai suatu penjelmaan salah satu atau mungkin dua bagian pokok tubuh tumbuhan (akar, batang, daun) tadi, artinya setiap bagian lain pada tubuh tumbuhan dapat dianggap sebagi bagian tubuh yang berasal dari bagian pokok (akar, batang daun) yang telah mengalami metamorfosis (berganti bentuk, sifat, dan mungkin juga fungsinya bagi tumbuh-tumbuhan).

Bagian lain yang dapat kita temukan pada tumbuh-tumbuhan dan dianggap sebagi metamorfosis bagian pokok atau kombinasi bagian-bagian pokok itu misalnya:
1.      Kuncup (gemma), dianggap sebagai penjelmaan batang dan daun.
Kuncup merupakan bagian tumbuhan, yang sesungguhnya adalah calon tunas, jadi terdiri atas calon batang beserta calon daun-daunnya.
2.      Bunga, juga penjelmaan batang dan daun
Jika kita memperhatiakn susunan bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk, warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan.

Tunas yang mengalami perubahan bentuk menjadi bunga itu biasanya batangnya terhenti pertumbuhannya, merupakan tangkai dan dasar bunga, sedang daun-daunnya sebagian tetap bersifat seperti daun, hanya bentuk dan warnanya berubah, dan sebagian lagi mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian yang memainkan peranan dalam peristiwa-peristiwa yang akhirnya akan menghasilakn calon individu baru.

Berhubung dengan terhentinya pertumbuhan batang, maka ruas-ruas menjadi amat pendek, oleh sebab itu bagian-bagian bunga yang merupakan metamorfosis daun akan tersusun amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya bagian-bagian tadi tampak tersusun dalam lingkaran-lingkaran, hanya pada beberapa bunga saja masih tampak beruas-ruas.

Dasar bunga adalah batang yang terhenti pertumbuhannya, biasanya menebal atau melebar dan menjadi pendukung bagian-bagian bunga yang merupakan metamorfosis daun, yaitu kelopak, tajuk bunga, benang sari, dan putik.

Kelopak merupakan hiasan bunga yang masih jelas sebagai organ yang berasal dari daun. Selain warna yang biasanya hijau, juga bentuknya banyak yang masih menyerupai daun.

Benang sari merupakan metamorfosis daun, yang bentuk dan fungsinya telah disesuaikan sebagai alat kelamin jantan, dapat dilihat dengan nyata pada bunga jenis tumbuhan tertentu, misalnya pada bunga tasbih (yang berwarna indah dan menarik adalah benang sarinya yang bersifat seperti tajuk bunga).

Putik tersusun atas daun-daun yang telah mengalami metamorfosis. Daun-daun penyusun putik disebut daun buah. Bahwasannya putik pun merupakan metamorfosis daun sudah sangat sulit untuk dibuktikan, tetapi pada tumbuhan yang berbiji telanjang, misalnya pakis haji, hal itu masih kelihatan jelas.

Tangkai kepala putik adakalanya masih memperlihatkan asalnya sebagai metam,orfosis daun, yaitu mempunyai bentuk yang pipih lebar seperti daun, misalnya pada bunga tasbih.

3.      Duri, dapat merupakan penjelmaan dahan maupun daun.

Menurut asalnya dapaat dibedakan menjadi:
·        Duri dahan, jika merupakan penjelmaan cabang atau dahan, misalnya pada Bougenville. Bagian tengah terdiri atas kayu yang bersambung dengan bagian katu dalam batang.
·        Duri daun, duri yang merupakan metamorfosis daun, dapat terlihat dari adanya kuncup atau tunas yang keluar dari ketiaknya. Misalnya yang  terdapat pada kaktus.
·        Duri akar, yaitu akar-akar yang menjadi keras dan mempunyai ujung-ujung yang tajam, misalnya terdapat pada gembili dan gembolo
·        Duri daun penumpu, yaitu duri yang berasal dari daun penumpu, dan oleh sebab itu seringkali terdapat dalam jumlah sepasang di kanan kiri suatu daun, misalnya duri pada Euphorbia.

4.   Alat-alat pembelit, dapat berasal dari daun maupun dari dahan atau cabang. Atau dapat pula merupakan metamorfosis akar.

5.      Umbi, penjelmaan batang.

Suatu badan yang membengkak, bangun bulat, seperti kerucut atau tidak beraturan, merupakan tempat penimbunan makanan.

6.      Rimpang, penjelmaan batang beserta daun-daunnya.

Rimpang sesungguhnya adalah batang beserta daunnya yang terdapat di dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas tanah. Rimpang disamping merupakan alat perkembangbiakan juga merupakan tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan. Alat ini adalah penjelmaan batang dan bukan akar dapat dilihat dari tanda-tanda berikut:
·        Beruas-ruas, berbuku-buku, akar tidak pernah bersifat demikian
·        Berdaun, tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik
·        Mempunyai kuncup-kuncup
·        Tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau air.

7.      Umbi lapis, penjelmaan batang dan daun.

Disebut umbi lapis karena memperlihatkan susunan yang berlapis-lapis, yaitu yang terdiri atas daun-daun yang telah menjadi tebal, lunak, dan berdaging, merupakan bagian umbi yang menyimpan zat makanan cadanan, sedang batangnya sendiri hanya merupakan bagian yang kecil pada bagian bawah umbi lapis itu, yang disebut dengan cakram atau subang.

No comments:

Post a Comment