CHARLES LYELL
(1797-1875)
1.
Profil
Lyell
dilahirkan di Skotlandia. Ia mula-mula belajar hukum di Oxford, kemidian ia
menjadi pengacara di London. Akan tetapi ia tertarik sekali akan ilmu geologi, sehingga dengan segera ia menjadi penulis dari
perkumpulan geologi. Pada tahun 1831 ia menjadi mahaguru dalam ilmu geologi. Ia
diangkat menjadi seorang bangsawan dan setelah meninggal dimakamkan dengan
penghormatan besar di Westminister Abbey di London sebagai seorang sarjana
besar.
2.
Teori
Uniformitarianisme
Bagi
orang-orang geologi kata Uniformitarianisme sudah
tidak asing lagi, merupakan satu hukum dasar dalam pengembangan ilmu geologi. Uniformitarianisme adalah
salah satu konsep pemersatu paling penting dalam Geosains. Ini konsep yang
dikembangkan di akhir 1700-an, menunjukkan bahwa proses bencana tidak bertanggung
jawab atas alam yang ada di permukaan bumi. Konsep tentang uniformitarianisme
diasumsikan bahwa hukum alam yang sama dan proses yang beroperasi di alam
sekarang, selalu dioperasikan di alam semesta di masa lalu. Hal ini sering
diringkas sebagai "saat ini adalah kunci ke masa lalu," karena meyakini bahwa segala sesuatu
terus terjadi karena terbentuknya dunia pada
awalnya.
Lebih lanjut Charles Lyell pada awal abad 19
mengembangkan pandangan hutton yang lebih dahulu kedalam prinsip geologi
”uniformitarianisme” yang diterbitkan dalam bukunya Principles of Geology (1830-1833). Lyell mengemukakan bahwa gunung
dan lembah dan ciri-ciri fisik permukaan bumi tidak diciptakan seperti
bentuknya sekarang atau tidak dibentuk oleh bencana yang berturut-berturut,
tetapi terbentuk oleh berlanjutnya proses vulkanis, pergolakan, erosi, glasiasi
dan sebagainya dalam jangka waktu yang sangat lama dan masih berlangsung sampai
sekarang.
Ide-ide di balik uniformitarianisme berasal dari karya
ahli geologi Skotlandia James Hutton. Pada 1785, Hutton disampaikan pada
pertemuan Royal Society Edinburgh bahwa bumi memiliki sejarah yang panjang dan
bahwa sejarah ini dapat ditafsirkan dari segi proses saat diamati. Sebagai
contoh, tanah terbentuk oleh pelapukan batuan dasar selama ribuan tahun.
Dia juga menyarankan bahwa teori-teori supranatural tidak diperlukan untuk
menjelaskan sejarah geologi Bumi.
Teori uniformitarianisme juga penting dalam membentuk
perkembangan ide-ide dalam disiplin lain. Karya Charles Darwin dan Alfred
Wallace tentang asal-usul spesies bumi adalah lanjutan
ide-ide dari uniformitarianisme ke dalam ilmu biologi. Teori evolusi
didasarkan pada prinsip bahwa keragaman spesies yang terlihat di bumi dapat
dijelaskan oleh modifikasi sifat genetik seragam selama jangka waktu yang
lama.
Darwin
dipengaruhi sangat kuat oleh dua kesimpulan yang dihasilkan dari pangamatan
Hutton dan Lyell, yaitu:
a. Pertama, jika perubahan geologis
merupakan akibat dari kerja lambat dan terus-menerus dan bukan akibat dari kejadian
yang tiba-tiba, maka bumi ini lebih tua dari 6000 tahun seperti yang dinyatakan
oleh banyak ahli teologi.
b. Kedua, proses yang sangat lambat
namun sangat halus yang bertahan selama periode waktu yang sangat panjang dapat
menyebabkan perubahan yang cukup besar.
No comments:
Post a Comment