ZONA HIBRIDA
Apa yang terjadi ketika dua populasi yang sangat dekat
kekerabatannya dan telah menjadi spesies alopatrik selama beberapa waktu
kembali lagi mengadakan kontak? Banyak hal yang dapat terjadi. Kedua populasi
itu bisa kawin silang secara bebas dan menghasilkan hibrida yang subur, dan
kumpulan gennya akan menyatu;spesieasi tidak terjadi selama periode isolasi
geografis. Hasil kedua yang mungkin terjadi adalah bahwa perbedaan eolusioner
selama periode terjadinya alopatrik menghasilkan sawar reproduktif yang mempertahankan
kumpulan gen dari dua populasi tetap terpisah meskipun mereka tetap mengadakan
kontak; proses spesieasi itu telah menghasilkan spesies biologis yang baru. Di
antara kedua ekstrim ini, terdapat beberapa kemungkinan hasil lain. Sebagai
contoh, perbedaan evolusioner mungkin tidak menghasilkan isolasi reproduksi,
melainkan proses pembentukan sekumpulan sifat perilaku dan morfologi yang
mendefinisikan spesies sesuai dengan konsep pengenalan. Hasil lain yang mungkin
terjadi adalah pembentukan suatu zona hibrida.
Suatu zona hibrida (hybrid
zone) adalah suatu daerah di mana dua populasi yang masih berkerabat,
setelah terisolasi secara geografis, melakukan kontak yang kedua kalinya serta
melakukan kawin silang di daerah geografis yang saling bersinggungan. Sebagai
contoh, dua populasi burung pelatuk yang secara fenotipik jelas berbeda, burung
red-shafted flicker di Amerika Utara
bagian barat dan burung yellow-shafted
flicker di Amerika Utara bagian tengah, melakukan kawin silang di sepanjang
zona hibrida yang membentang sepanjang Great Plains dari ujung Texas sampai
dengan Alaska bagian selatan. Kedua populasi itu mungkin terpisah selama zaman
es, dan baru bertemu kembali paling tidak beberapa abad yang lalu. Meskipun
kedua populasi burung pelatuk itu telah melakukan kawin silang di zona hibrida
itu selama paling tidak dua ratus tahun, alel di dalam populasi burung pelatuk
itu tidak bergerak melebihi zona hibrida tersebut.
Contoh lainnya adalah Spesies kodok dari genus Bombina,
yaitu kodok perut-kuning (yellow-bellied toad) B.variegata dan kodok perut-api (fire-belied toad) B.
bombina membentuk zona hibrida di
area dekat Krakow, Polandia. Zona hibrida relatif stabil, dan tidak meluas.
Dengan kata lain, frekuensi genotip dan fenotip yang membedakan kedua burung
pelatuk tersebut bergradasi secara tajam di zona hibrida. Akan tetapi, kedua
populasi burung pelatuk yang ada di wilayahnya masing-masing, jauh dari zona
hibrida masih tetap berbeda.
Mempelajari zona hibrida rasanya seperti mengobservasi
eksperimen alami pada spesiasi. Akankan hasil akhirnya menjadi seperti
pembentukan massif sebuah spesies baru? Jika tidak, maka ada tiga kemungkinan
hasil dari pembentukan zona hibrida seiring dengan berjalanya waktu :
1.
Sawar
reproduktif semakin menguat, sehingga membatasi terbentuknya hibrid.
2.
Sawar
reproduktif semakin melemah, menyebabkan dua spesies menyatu menjadi spesies
baru.
3.
Hibrid terbentuk terus-menerus, menciptakan
zona hibrida yang stabil dan bertahan lama.
No comments:
Post a Comment