Powered By Blogger

Tuesday, 2 April 2013

HOMO RUDOLFENSIS: SUSUNAN WAJAH YANG SALAH


HOMO RUDOLFENSIS: SUSUNAN WAJAH YANG SALAH

Homo rudolfensis adalah nama yang diberikan kepada beberapa bagian fosil yang ditemukan pada tahun 
1972. Kelompok yang diwakili fosil ini juga dinamai Homo rudolfensis karena ditemukan di dekat Sungai 
Rudolf di Kenya. Mayoritas ahli paleoantropologi menyetujui bahwa fosil-fosil ini tidak berasal dari spesies 
yang berbeda, melainkan termasuk Homo habilis.


Richard Leakey, penemu fosil tersebut, memperkenalkan tengkorak yang dinamai "KNM-ER 1470" dan 
dinyatakan berusia 2,8 juta tahun itu sebagai penemuan terbesar dalam sejarah antropologi dan 
berpengaruh luas. Menurut Leakey, makhluk berukuran tengkorak kecil seperti Australopithecus namun 
berwajah manusia tersebut adalah mata rantai yang hilang antara Australopithecus dan manusia. Akan 
tetapi, tidak berapa la-ma kemudian diketahui bahwa wajah mirip manusia dari tengkorak KNM-ER 1470 
yang sering tampil pada sampul depan majalah-majalah ilmiah adalah hasil penggabungan fragmenfragmen 
tengkorak secara keliru-yang mungkin dilakukan dengan sengaja. Prof. Tim Bromage, pengkaji 
anatomi wajah manusia, menjelaskan kenyataan yang diungkapkannya dengan bantuan simulasi komputer 
ini pada tahun 1992:




Ketika KNM-ER 1470 pertama kali direkonstruksi, wajahnya dilekatkan pada tengkorak dalam posisi hampir 
vertikal, sangat menyerupai wajah datar manusia modern. Akan tetapi penelitian baru-baru ini mengenai 
hubungan-hubungan anatomis menunjukkan bahwa pada masa hidupnya wajah itu seharusnya sangat 
menonjol, memunculkan aspek mirip kera, agak mirip dengan wajah Australopithecus.




Mengenai kasus ini, seorang ahli paleoantropologi evolusionis, J. E. Cronin, menyatakan:

... wajahnya yang dikonstruksi relatif kokoh, naso-alveolar clivus yang agak datar (mengarah wajah 
cembung Australopithecus), lebar-maksimum tengkorak yang rendah (pada bagian temporal), gigi taring 
yang kuat dan geraham yang besar (seperti yang ditunjukkan oleh sisa akarnya), seluruhnya merupakan 
sifat-sifat yang relatif primitif, yang menghubungkan spesimen tersebut dengan kelompok A. africanus.




C. Loring Brace dari Universitas Michigan berkesimpulan sama setelah ia menganalisis struktur rahang dan 
gigi tengkorak 1470. Menurutnya, ukuran rahang dan bagian yang ditumbuhi gigi geraham menunjukkan 
bahwa ER 1470 memiliki wajah dan gigi Australopithecus.




Prof. Alan Walker, ahli paleoantropologi dari Universitas John Hopkins telah melakukan banyak penelitian 
pada KNM-ER 1470 seperti halnya Leakey, dan bersikeras bahwa makhluk hidup ini seharusnya tidak 
dikelompokkan sebagai "homo" atau spesies manusia seperti Homo habilis atau Homo rudolfensis, tetapi 
harus dimasukkan ke dalam spesies Australopithecus.




Jadi, pengelompokan seperti Homo habilis atau Homo rudolfensis yang dikatakan sebagai bentuk transisi 
antara Australopithecines dengan Homo erectus, sepenuhnya hanyalah rekaan. Sebagaimana dikuatkan 
oleh banyak peneliti masa kini, makhluk-makhluk hidup ini adalah anggota Australopithecus. Seluruh ciri 
anatomis memperlihatkan bahwa mereka adalah spesies kera.


Setelah makhluk-makhluk ini, yang ternyata semuanya spesies kera, kemudian muncul fosil-fosil "homo" 
yang merupakan fosil-fosil manusia.

No comments:

Post a Comment