Powered By Blogger

Wednesday, 3 April 2013

FOKUS: SUMBER-SUMBER EVOLUSIONIS MUTAKHIR MEMBANTAH EKSPERIMEN MILLER


FOKUS: SUMBER-SUMBER EVOLUSIONIS MUTAKHIR MEMBANTAH 
EKSPERIMEN MILLER

Dewasa ini, eksperimen Miller telah menjadi hal yang benar-benar 
diabaikan bahkan oleh kalangan ilmuwan evolusionis. Majalah sains 
evolusionis terkemuka Earth edisi Februari 1998 menuliskan hal 
berikut ini dalam artikel yang berjudul "Life's Crucible":


Kini ahli geologi berpendapat bahwa sebagian besar atmosfir purba 
terdiri dari karbon dioksida dan nitrogen, gas-gas yang kurang 
reaktif dibandingkan gas-gas yang digunakan dalam eksperimen 
tahun 1953. Bahkan, bila atmosfir yang diajukan Miller benar ada, 
bagaimana anda membuat molekul sederhana seperti asam amino 
mengalami perubahan kimiawi yang dibutuhkan sehingga berubah 
menjadi senyawa yang lebih rumit, atau polimer seperti protein? 
Miller sendiri angkat tangan pada bagian teka-teki ini. "Ini adalah 
masalah," ia mengeluh dengan gusar. "Bagaimana Anda membuat 
polimer? Itu bukan hal yang mudah."




Kenyataannya, bahkan kini Miller pun telah menerima bahwa 
percobaannya tidak akan menghasilkan sebuah kesimpulan yang 
dapat menjelaskan asal usul kehidupan. Bahwa ilmuwan evolusionis 
sangat mempercayai percobaan ini hanya menunjukkan 
kesengsaraan evolusi dan keputusasaan para pengajurnya.


Artikel berjudul "The Emergence of Life on Earth" (Kemunculan Kehidupan di Muka Bumi) dalam National 
Geographic edisi Maret 1998 mengungkapkan hal berikut ini:


Sekarang banyak ilmuwan menduga bahwa atmosfir purba itu berbeda dari yang pertama kali diandaikan Miller. 
Mereka berpikir bahwa atmosfir tersebut terdiri dari karbon dioksida dan nitrogen, bukan hidrogen, metan dan 
amoniak.




Ini adalah berita buruk bagi ahli kimia. Ketika mereka mencoba mereaksikan karbon dioksida dan nitrogen, mereka 
mendapatkan sejumlah molekul organik yang tak berharga - ini sama saja dengan melarutkan setetes pewarna 
makanan ke dalam air kolam renang. Para ilmuwan menemukan kesulitan besar untuk membayangkan bahwa 
kehidupan muncul dari sup encer seperti itu.




Singkatnya, baik eksperimen Miller maupun evolusionis yang lain tidak dapat menjawab pertanyaan bagaimana 
kehidupan muncul di muka bumi. Semua penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kehidupan tidak 
mungkin muncul secara kebetulan dan karenanya mempertegas bahwa kehidupan memang diciptakan.

No comments:

Post a Comment