Powered By Blogger

Thursday, 4 April 2013

KETIDAKABSAHAN PERNYATAAN HOMOLOGI MOLEKULER


KETIDAKABSAHAN PERNYATAAN HOMOLOGI MOLEKULER

Pengajuan homologi sebagai bukti evolusi tidak saja gagal pada tingkat organ tetapi juga pada tingkat 
molekuler. Evolusionis mengatakan bahwa ada kemiripan antara kode-kode DNA atau struktur-struktur 
protein pada spesies-spesies berbeda, dan kemiripan ini membuktikan makhluk-makhluk hidup ini telah 
berevolusi dari nenek moyang yang sama atau dari satu sama lain. Sebagai contoh, media evolusionis 
senantiasa menyatakan bahwa "ada kemiripan besar antara DNA manusia dan DNA kera". Kemiripan ini 
dikemukakan sebagai bukti hubungan evolusi antara manusia dan kera.

Contoh paling berlebihan dari argumen ini mengacu pada terdapatnya 46 kromosom pada manusia dan 48 
pada beberapa jenis kera seperti simpanse. Evolusionis menganggap kedekatan jumlah kromosom antara 
spesies yang berbeda merupakan bukti hubungan evolusi. Namun, jika hal ini benar, maka manusia 
memiliki kerabat lebih dekat: kentang. Dibandingkan dengan kera atau simpanse, kentang memiliki jumlah 
kromosom lebih dekat dengan jumlah kromosom manusia, yaitu 46! Dengan kata lain, manusia dan kentang 
memiliki jumlah kromosom yang sama! Contoh nyata tetapi menggelikan ini menunjukkan bah-wa kemiripan 
DNA tidak dapat dijadikan bukti hubungan evolusi.

Di sisi lain, terdapat perbedaan molekuler yang sangat besar di antara makhluk-makhluk yang 
tampaknya mirip dan berkerabat. Sebagai contoh, struktur Sitokrom-C, salah satu protein penting bagi 
pernapasan, sangat berbeda pada makhluk-makhluk hidup dalam kelas yang 
sama.

Menurut hasil riset, perbedaan antara dua spesies reptil lebih besar dibandingkan 
perbedaan antara burung dan ikan atau antara ikan dan mamalia. Studi lain 
menunjukkan bahwa perbedaan molekuler antara beberapa burung lebih besar 
dibandingkan perbedaan molekuler antara burung-burung tersebut dengan 
mamalia. Telah ditemukan pula bahwa antara bakteri-bakteri yang tampaknya 
sama ternyata ada perbedaan molekuler lebih besar dibandingkan perbedaan 
molekular antara mamalia dan amfibi atau serangga.14 Perbandingan serupa 
telah dilakukan pada hemoglobin, mioglobin, hormon-hormon dan gen-gen 
dengan kesimpulan yang sama.

Berkenaan dengan temuan ini dan temuan terkait lainnya, Dr. Michael Denton 
berkomentar:

Masing-masing kelas pada tingkat molekuler adalah unik, terisolasi dan tidak dihubungkan oleh bentuk 
antara. Jadi, molekul-molekul, seperti halnya fosil-fosil, telah gagal menyediakan bentuk antara yang selama 
ini dicari oleh biologi evolusioner… Pada tingkat molekuler, tidak ada organisme "nenek moyang" atau 
"lebih primitif" atau "lebih maju" di-bandingkan kerabatnya... Apabila bukti molekuler ini diketahui satu 
abad yang lalu... gagasan evolusi organis ini mungkin tidak akan pernah diterima.

No comments:

Post a Comment