MATERIALIS, AGAMA PALSU, DAN AGAMA SEJATI
Sejauh ini, kita telah membahas bagaimana kelompok yang setia kepada filsafat materialis mengacaukan
ilmu pengetahuan, menipu orang un-tuk kepentingan dongeng evolusionis yang mereka yakini secara buta,
dan bagaimana mereka menutupi kenyataan. Namun di samping itu, kita juga harus mengakui bahwa
kelompok materialis ini memberikan "layanan" berarti, walaupun tanpa disengaja.
Mereka melakukan "layanan" ini dalam usaha membenarkan pemikiran-pemikiran mereka yang
menyimpang dan ateis, dengan cara memaparkan semua kejanggalan dan ketidakkonsistenan tradisionalis
dan pemikiran fanatik yang mengatasnamakan Islam. Serangan-serangan kelompok ateis-materialis
membantu mengungkap agama palsu yang tidak memiliki hubungan apa pun dengan Al Quran atau Islam.
Agama palsu ini biasanya berdasarkan pada kabar angin, takhayul, dan omong kosong, dan tidak memiliki
argumen konsisten untuk dikemukakan. Agama palsu ini dibela oleh kelompok-kelompok yang tidak
memiliki kesungguhan dalam keyakinannya dan dengan seenaknya bertindak atas nama Islam tanpa bukti-bukti
yang benar. Berkat kelompok ateis-materialis, ketidakkonsistenan, penyimpangan dan ketidaklogisan
agama palsu terungkap.
Jadi, materialis membantu masyarakat menyadari kesuraman mentalitas tradisional fanatik, dan mendorong
mereka mencari inti dan sumber agama sesungguhnya dengan merujuk dan mematuhi Al Quran. Tanpa
sengaja, mereka mematuhi perintah Allah dan menegakkan agama-Nya. Lebih jauh lagi, mereka
menyingkapkan semua kekerdilan mentalitas yang mendirikan agama palsu atas nama Allah dan
menawarkannya sebagai Islam kepada semua orang. Mereka juga membantu melemahkan gerakan sistem
fanatik yang mengancam masyarakat luas.
Jadi mau tak mau dan sesuai dengan takdir, mereka menjadi alat untuk mewujudkan firman Allah bahwa
Dia menegakkan agama sejati-Nya melalui pertentangan orang-orang yang mengatasnamakan agama.
Hukum Allah ini dinyatakan dalam Quran sebagai berikut:
Dan seandainya Allah tidak menolak sebagian manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini.
Tetapi Allah mempunyai karunia atas semesta alam. (QS. Al Baqarah, 2: 251)
Sampai di sini, kita perlu membuka pintu bagi sebagian pendukung pemikiran materialis evolusionis. Orang-orang
ini mungkin pernah memulai pencarian yang jujur, namun terseret jauh dari agama sejati karena
pengaruh omong kosong yang dibuat dengan mengatasnamakan Islam, kebohongan yang dibuat dengan
mengatasnamakan Rasulullah saw, dan dongeng-dongeng yang mereka dengar sejak masa kanak-kanak,
sehingga mereka tidak pernah berkesempatan menemukan kebenaran. Mungkin mereka pernah
mempelajari agama dari buku-buku yang ditulis oleh para lawan agama, yang mencoba menggambarkan
Islam dengan kebohongan dan kekeliruan yang tidak ada dalam Al Quran, disertai tradisionalisme atau
fanatisme. Inti dan asal usul Islam sama sekali berbeda dengan apa yang telah diajarkan kepada mereka.
Berdasarkan alasan ini, kami meng-anjurkan mereka segera mengambil Al Quran dan membaca kitab Allah
ini dengan hati terbuka dan pandangan cermat, tanpa prasangka, dan mempelajari agama asli dari sumber
yang benar. Jika membutuhkan bantuan, mereka dapat merujuk kepada buku-buku yang ditulis pengarang
buku ini, Harun Yahya, mengenai konsep-konsep dasar dalam Quran.
No comments:
Post a Comment