BUKTI TERBARU: KAJIAN ATAS BURUNG UNTA MENGGUGURKAN CERITA BURUNG-DINO
Pukulan
baru bagi pernyataan teori “burung berevolusi dari dinosaurus” datang dari penelitian embriologi burung unta. Dr.
Alan Feduccia dan Dr. Julie Nowicki dari Universitas North Carolina di Chapel Hill, telah meneliti
beberapa butir telur burung unta yang hidup, dan lagi-lagi menghasilkan kesimpulan bahwa tidak ada
kaitan evolusi antara burung dan dinosaurus. Sebuah portal ilmiah bernama EurekAlert, yang
dikelola oleh American Association for the Advancement of Science,
(AAAS) melaporkan:
Dr.
Alan Feduccia dan Dr. Julie Nowicki dari Universitas North Carolina (UNC) di
Chapel Hill… membuka beberapa butir telur
burung unta yang hidup, dan menemukan hal yang mereka yakini sebagai bukti bahwa burung tak
mungkin merupakan keturunan dinosaurus…
Apa
pun yang menjadi nenek moyang unggas di masa lalu, makhluk it pastilah berjari
lima, dan bukan tangan berjari tiga seperti
dinosaurus theropoda,” kata Feduccia … “Para ilmuwan sepakat, bahwa dinosaurus memperoleh
tangan dengan jari kesatu, kedua dan ketiga… Penelitian kami atas embrio burung unta menunjukkan
secara meyakinkan bahwa pada unggas, yang berkembang
hanyalah jari kedua, ketiga dan keempat, yang pada manusia setara dengan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis,
dan kami punya foto-foto sebagai buktinya,” kata Feduccia, dosen dan mantan ketua jurusan biologi
di UNC. “Ini memunculkan masalah baru bagi mereka yang bersikeras menyatakan bahwa dinosaurus
adalah nenek moyang dari burung modern. Sebagai contohnya,
bagaimana ‘tangan’ unggas yang berjari kedua, ketiga dan keempat, berevolusi
jadi jari kesatu, kedua dan
ketiga? Ini dapat dikatakan mustahil.“
Dalam
laporan yang sama, Dr. Feduccia juga memberi ulasan penting atas ketidakabsahan
serta kedangkalan teori “burung berevolusi dari dinosaurus”:
“Terdapat
permasalahan-permasalahan yang mustahil dipecahkan dengan teori itu,” katanya [Dr. Feduccia]. “Selain hasil penelitian
kami, terdapat juga masalah penentuan zaman. Makhluk yang sekilas mirip dinosaurus-burung itu
hidup sekitar 25 juta hingga 80 juta tahun setelah munculnya burung tertua, yaitu 150 juta
tahun yang silam.”
“Jika
seseorang melihat kerangka ayam dan kerangka dinosaurus dengan menggunakan teropong, keduanya akan tampak serupa.
Tetapi, pemeriksaan yang lebih dekat dan teliti mengungkapkan
banyak perbedaan,” kata Feduccia. “Dinosaurus theropoda, misalnya, memiliki gigi yang bergerigi dan melengkung.
Tetapi burung-burung yang ada pertama kali mempunyai gigi lurus, tak bergerigi, dan menyerupai
paku. Kedua jenis hewan ini juga berbeda dalam proses pertumbuhan dan pergantian gigi.”
Bukti
ini mengungkapkan, bahwa “dino-bird” (burung-dinosaurus) hanyalah
sekadar lambang atau ikon Darwinisme: sebuah
mitos yang dipertahankan hanya demi keyakinan dogmatis atas teori tersebut.
No comments:
Post a Comment