Powered By Blogger

Tuesday, 7 May 2013

DI ALAM PERKAWINAN ANTAR SPESIES JARANG TERJADI


DI ALAM PERKAWINAN ANTAR SPESIES JARANG TERJADI

Fertilisasi atau pembuahan adalah proses bersatunya spermatozoa dengan ovum. Inti sperma bergabung dengan inti ovum, sehingga kromosom yang haploid sebagai hasil meiosis dari kedua macam gamet akan bergabung sehingga zigot yang terbentuk sebagai hasil fertilisasi itu mengandung kromosom yang kembali dalam susunan diploid. Zigot akan membelah berulang-ulang secara mitosis, sehingga terjadi embrio dan individu baru yang tetap dalam susunan diploid. Dalam proses fertilisasi ini hanya dapat terjadi pada spesies yang sama, sehingga akan didapatkan keturunan yang fertil. Hal ini dikarenakan pada sel telur terdapat suatu glikoprotein sebagai reseptor pada bagian zona pelusida yang sama pasa satu speisies. Sehingga spesies lain tidak dapat membuahi sel telur. Susunan glikoprotein dan glikolipid yang ada pada membrane sel telur berbeda antara spesies satu dengan yang lain. Pada saat fertilisasi, ovum hanya dapat menerima sperma yang susunannya bersesuaian sehingga hampir tidak mugkin sperma dapat membuahi ovum spesies lain yang dalam evolusi disebut dengan isolasi gametik. Kecuali jika kekerabatannya sangat dekat dengan susunan sel telurnya mirip sehingga mungkin saja terjadi fertilisasi. Seperti pada buah mangga A dikawinkan dengan mangga B menghasilkan varietas mangga AB yang bersifat unggul. Meskipun reseptor pada zona pelucida khas species, yang dapat berarti hanya dapat berikatan dengan protein perikatan telur spermatozoon species yang sama. Namun terdapat pula suatu kemungkinan dimana terjadi kecocokan antara reseptor dengan protein sperma antar species. Tetapi hewan yang berbeda species itu, namun biasanya harus berada dalam satu Familia, seperti antara kuda dan kedelai, atau harimau dan singa. Hal ini dikarenakan reseptor pada zona pelucida ovumnya masih dapat bersetangkup dengan protein perikatan telur pada kepala spermatozoa pasangan. Pada percobaan di laboratorium dapat pula dilakukan fertilisasi buatan antara species yang berada bada ordo yang berbeda. Untuk itu zona pelucida dari sel telur dibuang sehingga spermatozoon dapat menembus masuk telur dengan tanpa halangan. Untuk mempelajari susunan kromosom sperma di laboratorium dilakukan fertilisasi ovum hamster yang bebas zona. Setelah kepala spermatozoa masuk ovum, terjadi perpasangan kromosom homolog, dan waktu metafase dapat ditangkap semua kromosom yang berasal dari spermatozoa itu. Telah dianalisa, bahwa reseptor spermatozoa pada zona pelucida itu terdiri dari bagian selubung sel berupa oligosakarida, sebagai percabangan yang menonjol ke luar dari protein zona. Struktur kimia dari oligosakarida dengan protein pangkalnya itu pun kini sudah diketahui yang diharapkan dapat dipakai untuk mencari suatu zat yang mampu mengubah sedikit struktur oligosakarida itu, sehingga dapat mengulangi perikatan dengan protein plasmalema spermatozoa. Ada dua macam hambatan (barrier) yang menyebabkan dua spesies tidak bisa menghasilkan keturunan, yaitu:

1. Pre-zygotic barriers (hambatan sebelum terjadinya sigot/fertilisasi), yang meliputi:

Habitat isolation (mempunyai habitat yang berbeda)
Behavioral isolation (tingkah laku seksual yang berbeda)
Temporal isolation (waktu kematangan/kesiapan yang berbeda)

Tiga hambatan ini menyebabkan dua spesies yang berbeda tidak bisa melakukan perkawinan. Jika mereka melakukan perkawinan maka hambatan yang terjadi adalah:

Mechanical isolation (struktur organ kelamin yang tidak cocok)
Gametic isolation (gamet jantan dan gamet betina tidak cocok)

2. Post-zygotic barriers (hambatan setalah terjadinya sigot), yang meliputi:
Reduced hybrid viability dimana hibrid tidak dapat berkembang atau gagal mencapai kematangan seksual
Reduced hybrid fertility dimana hibrid tidak dapat menghasilkan gamet yang berfungsi
Hybrid breakdown yang menghasilkan keturunan dari hibrid mempunyai viabilitas dan fertilitas yang menurun

Mekanisme isolasi yang berfungsi untuk menghalangi aliran gen antara spesies juga terjadi dalam spesies yang sama. Tiap spesies menyusun populasi local yang dipisahkan secara geografi atau secara ekologi. Mekanisme isolasi tersebut membuat pertukaran gen antara populasi tertentu ditiadakan.

No comments:

Post a Comment